Jiyeon membuka pintu kamar Jungkook dan kembali memanggil suaminya itu ,suaminya yang berhasil menorehkan banyak luka dalam hidupnya dan menjadi wanita paling bodoh,karena masih mengharapkan keajaiban agar Jungkook mencintainya.
Setelah kepulangannya dari rumah sakit, Jiyeon memikirkan banyak hal tentang hidupnya juga nasibnya kedepan,dia tau jalannya untuk memilih pergi dari segala sumber luka dalam hidupnya adalah hal yang mustahil,yang ia pikirkan selanjutnya adalah menghadapi segala sumber luka itu dengan permainan yang licik dan menguntungkan untuk dirinya.
Menikah dengan Jungkook adalah hal yang telah ia pilih dalam hidupnya,sebagai usahanya mengejar cinta pria itu terlepas dari tujuan utamanya adalah melindungi Jieun walau kini ia gagal melakukannya.
Jika melindungi Jieun sebagai alasan menikah dengan Jungkook telah gagal ia lakukan,Jiyeon tidak ingin gagal dengan usahanya yang lain,setidaknya walaupun dia tau betapa bodoh dirinya,karena sang hati masih memiliki rasa cinta sekalipun Jungkook telah mengukir banyak luka disana.
Jiyeon tertawa miris dulu menertawakan orang-orang bodoh karen masih mencintai orang-orang yang telah melukainya,kini dirinya seolah mendapat karma itu. Teringat pepatah,jika nyatanya kita tidak bisa mengendalikan hati kita jatuh pada siapa,bahkan lebih parahnya lagi,saat kita telah tersakiti,hati kita tetap mencintai orang yang sama yang memberikan rasa sakit.
Jiyeon tetap akan mengikuti permainan Jungkook,sekali pun dia harus kembali terluka tempat yang sama.
"Arghhhh.... Brengsek." Jungkook mengepalkan tanganya kuat dengan wajah emosi menahan amarah,lalu suara Jiyeon memanggilnya membuat emosinya semakin memuncak.
"Memikirkanku, Jeon Jungkook." Jiyeon tersenyum manis saat menemukan Jungkook dibalkon kamar pria itu yang langsung menghadap lapangan golf didepannya.
Dengan berani Jiyeon mendekati Jungkook dan berdiri disamping suaminya.
"Tutup mulutmu." desis Jungkook tak suka,membuat Jiyeon tersenyum puas lalu membalikan tubuhnya menghadap Jungkook.
"Bagaimana aku menutup mulutku saat kau selalu membuatku mengerang dibawah kuasamu,sayang." Jiyeon kini sudah merapatkan tubuhnya pada Jungkook,berbisik seduktif ditelinga suaminya,membuat Jungkook mengumpat, Jiyeon benar-benar brengasek. Selalu berhasil mengacaukan emosinya.
Gambaran Jiyeon yang tak berdaya di bawah kuasanya malam itu benar-benar hilang, wanita itu seolah kembali mendapatkan kekuatannya dan telah melupakan kejadian itu seolah kejadian itu tidak berpengaruh sama sekali dan tidak melukainya,membuat Jungkook lagi-lagi kembali emosi,karena merasa gagal melukai Jiyeon.
Jiyeon kini justru semakin berani,wanita itu, Jungkook benar-benar merasa kalah dengan tubuh Jiyeon adalah candu untuknya. Erangan seksi Jiyeon dibawah kuasanya membuat Jungkook selalu menginginkan wanita itu lagi dan lagi,bahkan Jungkook tanpa sadar menyukainya,menikmati bagaimana saat Jiyeon mengerang di bawah kuasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPEST REGRET ( END )
RomanceSUDAH DI BUKUKAN DAN EBOOK BISA DI BELI KAPAN SAJA.