Vote - comen dong,jangan jadi siders yang tidak menghargai karya orang!!!
Nelson mandela said, when a deep injury is done to you,you will never heal until you forgive.
Jiyeon tau ,dirinya telah berakhir dengan segala luka-luka yang telah lalu, ia mengakui Jungkook lebih baik dari sebelumnya,namun tetao saja,memaafkan dan melupakan adalah 2 hal yang berbeda yang sulit dilakukan. Walau luka itu telah berakhir, nyatanya rasa sakit itu masih sangat mempengaruhi hidupnya,masih membuatnya sesak saat mengingatnya,dan kenyataanya walau waktu terus berjalan,luka baru kembali pria itu torehkan,saat dia berusaha berdamai dengan sang hati untuk berbesar hatu memaafkan,nyatanya Jungkook kembali menghancurkan kepercyaanya yang pelan-pelan telah ia bangun.
Time can not heal, Jiyeon lebih percaya dengan kata-kata itu dibandingkan dengan sebagian orang yang mengatakan waktu akan menyembuhkan segalanya karena saat kita tidak memulainya dari diri kita untuk mulai berdamai dengan sang luka,makan sampai kapan punuka itu tidak akan pernah sembuh.
Sesungguhnya,semenjak kepulangannya dari pulau pribadi Jungkook 5 bulan yang lalu, Jiyeon berusaha keras untuk berdamai dengan sang hati dan berusaha untuk memaafkan pria itu. Namun,nyatanya Jungkook tetap menjadi pria brengsek yang sekali lagi sukses menghancurkan kepercayaanya. Memang, pria itu begitu baik memperlakukannya,bahkan terlihat begitu bahagia saat mengetahui dirinya mengandung anak kembar 3 bulan yang lalu,namun kenyataan itu diberangi dengan rasa sakit, saat dia mengetahui jika nyatanya Jungkook masih berhubungan dengan Sinb.
Hampir setiap hari,dia selalu mendapatkan pesan-pesan foto atau video yang menunjukan kemesraan Jungkook dengan Sinb,dari awal pertama mendapatkan pesan itu sebelum babymoon bersama Jungkook berlanjut hingga detik ini,dia masih menunggu Jungkook mengatakan yang sebenarnya,dia sengaja diam menunggu apa yang akan Jungkook lakukan tentang hal itu.
'Kau lupa ,Je? Dengan perjanjian yang kau tawarkan dulu? Jika kau meminta Jungkook untuk melepaskanmu setelah kau melahirkan dan membebaskan pria itu jika ingin kembali bersama Sinb,dan mungkin memang pria itu akan melepaskanmu dan kembali bersama Sinb saat berhasil membunuhmu setelah melahirkan,pria itu hanya tidak ingin melanggar janjinya padamu ,hingga dia menjalani backstreet dengan Sinb dan tetap memperlakukanmu begitu manis karena pria itu juga menginginkan sandiwara tentang kehidupan suami istri yang indah bersamamu kan? Mungkin pria itu sengaja melakukannya,agar kau luluh dan mencintanya seperti dulu atau mungkin dengan perasaan yang lebih dalam, saat pria itu menyadari kau telah jatuh padanya,tentu pria itu akan memberikan bom kesakitan yang kedua untukmu. Begitu skenarionya. Maka,jangan kalah lagi, Je. Kau harus membunuh hatimu agar tidak lagi merasakan sakit'
"Je, apa yang kau pikirkan sepagi ini, hm?" Jungkook yang baru terbangun menatap lembut ke arah Jiyeon, mengusap perut wanita itu yang kini sudah membuncit,membayangkan dirinya akan melihat dua malaikat kecilnya tiga bulan lagi,membuat Jungkook benar-benar bahagia hanya membayangkannya.
Jiyeon menatap Jungkook dengan senyum tipis,berusaha untuk menyembunyikan semua yang ia rasakan,tidak ingin semakin jatuh pada segala bentuk perhatian dan kelembutan Jungkook yang mungkin hanya ke pura-puraan.
Jungkook lalu beranjak dari tidurnya,duduk bersila dan mengecup perut Jiyeon," Pagi sayang, jadilah anak yang baik hari ini,jangan menyusahkan Mommy ya?" Jungkook tersenyum,Jiyeon tau raut bahagia yang tulus diwajah Jungkook, setiap pagi, Jungkook selalu menyapa bayi kembarnya,mengecup perutnya,juga bercerita sedikit dengan mereka.
Jiyeon hanya akan diam dan mendengarkan,mengamato setiap ekspresi wajah Jungkook dan kembali bertanya apakah pria itu benar-benar tulus melakukannya? Lalu bagaimana dengan hubungan pria itu dengan Sinb yang semakin hari semakin intim? Pelukan,ciuman,itu hal yang hampir setiap hari Jiyeon dapatkan dari pesan-pesan tak bertuan yang ia yakin dikirim sendiri oleh Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPEST REGRET ( END )
RomanceSUDAH DI BUKUKAN DAN EBOOK BISA DI BELI KAPAN SAJA.