Netra wanita itu begitu awas mengintai rumah di depannya, menunggu targetnya untuk ia musnahkan mala ini. Tepat dua puluh menit yang lalu dia tiba ditempat asing setelah mengirim pesan pada wanita yang akan menjadi targetnya malam ini.
"Sial, seharusnya wanita itu sudah muncul sekarang." Sinb meninju keras kemudinya saat Jiyeon masih juga belum muncul, lalu teriakan dari rumah yang menyedihkan itu membuat Sinb tertawa, pertikaian antara Donghae dan istrinya. Pria itu benar-benar hancur sekarang, dan mungkin dirinya juga akan hancur sebentar lagi, namun Sinb tidak akan membiarkan dirinya hancur sendirian. Dia juga akan menghancurkan Jeon.
"Semua ini belum sempurna, adikku. Maka Eonni-mu ini yang akan menyempurnakan kehancuranmu malam ini." Sinb tersenyum licik lalu berniat menginjak pedal gasnya, sudah cukup membiarkan Jiyeon dengan kesedihannya. Namun,,hal itu urung dilakukan saat melihat seseorang justru menghampiri Jiyeon.
Raut Sinb berubah kesal dan menggeram tertahan.
"Jeon Wendy. Ah, nasib baik aku hanya ingin menghancurkan Jiyeon malam ini, atau jika kau masuk ke perangkapku juga malam ini,,maka nasibmu sedang soal, mantan calon adik ipar. Seharusnya aku menghancurkan Jungkook lewat dirimu juga kan? Ah, baiklah kalau begitu,,anak buahku yang akan mengurusnya dan membawamu padaku sementara aku mengejar, Jiyeon. Ide bagus, Sinb, kau memang cerdas." Sinb terkekeh pelan, lalu mengambil ponselnya dan kembali menghubungi seseorang untuk melaksanakan tugas tambahan misinya malam ini.
......
"Aku tidak akan membuat ini menjadi mudah, saudaraku, kau harus meraskan penderitaan lagi bahkan disaat ajal bersiap menjemputmu," Tatapan Sinb yang begitu mengerikan membuat Jiyeon dilanda kebingungan,,wanita itu langsung menarik Jiyeon keluar dari taksinya, menyeretnya untuk masuk kemobilnya.
Jiyeon meronta dan berusaha melawan, namun semuanya tidak membuahkan hasil saat Sinb mengancamnya dengan sesuatu yang membuatnya tak berkutik.
"Diam! Atau aku akan membunuh anakmu detik ini juga dengan tanganku. Masuk." Sinb langsung mendorong Jiyeon untuk masuk kedalam mobilnya.
Wendy menghentikan mobilnya saat melihat taksi Jiyeon berhenti secara mendadak, wanita itu ikut berhenti disisi jalan dan membelalakan matanya kaget saat melihat siapa yang turun dari mobil dan mencegat Jiyeon.
"Brengsek! Sinb benar-benar rubah." Wendy lalu memotret mobil Sinb beserta platnya, kembali mengirimkan pada Jungkook.
-Ini mobil yang digunakan Sinb. Jiyeon benar-benar dalam bahaya, dia bersama Sinb sekarang, aku akan menyerahkan diriku pada Sinb dan melindungi Jiyeon semampuku. Cepatlah datang dengan bantuan jika ingin anak-anakmu selamat-
Wendy lalu keluar dari mobil untuk mencegah Sinb, berusaha melawan wanita itu dan melindungi Jiyeon.
Tepat saat Sinb akan masuk ke mobilnya, Wendy mencekal tangannya kuat dan menampar Sinb tanpa aba-aba, membuat Sinb yang begitu terkejut dengan kedatangan Wendy harus kalah cepat untuk membalasnya hingga dia harus rela mendapat tamparan dari Wendy.
"Brengsek!! Kau menamparku!!" Sinb langsung menjambak rambut Wendy, membenturkan kepala wanita itu ke mobil, namun Wendy langsung menginjak kakinya dan mencekik leher Sinb.
Jiyeon yang melihat itu sudah berniat keluar untuk membantu Wendy, namun semuanya urung ia lakukan saat melihat Wendy justru limbung detik itu juga saat mendapat pukulan dari pria yang tiba-tiba datang. Jiyeon berteriak pilu saat melihat Wendy pingsan dan Sinb tertawa puas. Dia juga tidak menyangka jika dia harus berhenti dijalanan yang cukup sepi, seolah Sinb sudah mengatur semuanya dan menggiring supir taksinya untuk melewati jalanan sepi itu.
"Baiklah, sekali dayung dia tiga pulau terlampau. Malam ini akan menyenangkan untuk kalian berdua," ujar Sinb begitu kembali membuka pintunya dan mendorong Wendy yang sudah tak sadarkan diri duduk disisi Jiyeon. Lalu Sinb kembali menutup pintu itu dengan kuat, membuat Jiyeon meringis saat perutnya kembali kram. Dia memejamkan matanya, berusaha menahan tangis dan memberi kekuatan pada bayi-bayinya untuk lebih kuat malam ini.
Satu tanganya menggengam tangan Wendy yang masih tidak sadarkan diri. Sangat menyesal Wendy harus berada dalam bahaya karena dirinya.
"Apa yang kau inginkan, Sinb? Kita bahkan tidak pernah bertemu sebelumnya, apa salahku padamu hingga kau melakukan ini?! Jika posisimu yang merasa terancam karena aku istri Jungkook, maka kau salah mencemaskan sesuatu. Kembalilah bersama pria itu,,aku tidak peduli lagi, tapi lepaskan aku." ucapan Jiyeon membuat Sinb tertawa kuat, lalu menatap ke arah Jiyeon dengan senyum mengerikan sebelum akhirnya kembali fokus ke jalanan.
"Salahmu terlalu banyak hinga aku menginginkan kematianmu, brengsek!!" Sinb menggeram tertahan membuat Jiyeon memejamkan matanya, bertambah lagi orang yang menginginkan kematiannya.
🤣 🤣 🤣 sudah cukup disini, Aing ngantuk 😆😆😆 ,jangan lupa comen dan vote ya!!
Next part _ Battle With The Death 2
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPEST REGRET ( END )
RomanceSUDAH DI BUKUKAN DAN EBOOK BISA DI BELI KAPAN SAJA.