FIVE

156 20 4
                                    

YUJU :
Katakanlah yang sesungguhnya, jika itu perlu. Hanya itu yang dapat aku berikan.

JIMIN :
Arraseo. Aku akan mencobanya. Gomawo ☺️

Setelah mempertimbangkan pesan Yuju. Jimin segera menuju kamar Hyung Line malam itu juga.

Bertepatan Jin dan Namjoon sedang bercengkrama ringan. Membuat Jimin tak ragu untuk membuka obrolan.

Namjoon dan Jin duduk di hadapan Jimin. Kedua namja itu siap mendengarkan apapun yang akan Jimin ucapkan.

" aku harap semua akan baik baik saja setelah ini " doa Jimin dalam hati.

Jimin mulai bercerita. Perlahan, dan mulai serius. Harapan Jimin, setelah ini kedua Hyungnya itu mengerti kegelisahannya selama ini.

Sesuatu yang selama ini sering mengganggu pekerjaannya, moodnya serta fokusnya. Hal yang tak pernah Jimin inginkan sepanjang hidupnya.

Namun hal itu terjadi begitu saja.

" terlalu terlambat untuk terkejut " respon Jin.

Namja itu menggelengkan kepala. Tak mengerti harus bersikap bagaimana untuk merespon cerita Jimin.

" terlalu buta untuk menduga " lanjut Namjoon.

Jimin menunduk dalam. Menceritakan hal itu, ia teringat kembali. Saat yeoja itu berkata, dan menatap matanya dengan penuh kebencian.

Perasaannya tak karuan saat itu. Bingung dan emosi mengelimuti dirinya. Saat kalimat 'putus'  terlintar dengan jelas dari mulut yeoja yang Jimin cintai.

Rasa sakit itu muncul lagi, air mata Jimin mulai membasahi pipinya. Jin sigap memeluk tubuh adik laki lakinya itu.

Membiarkan Jimin tenggelam dalma rasa sakitnya, seberapapun rasa sakit itu. Namjoon dan Jin hanya mampu mengalirkan ketenangan dengan pelukan hangat mereka.

" ia tak memberu alasan apupun Hyung. Aku hanya butuh alasannya, apa yang salah dari diriku? Sampai sampai yeoja yang aku cintai meni...  " Jimin tak mampu melanjutkan kalimatnya.

Nafasnya tersendat. Membuatnya sulit sekali mengeluarkan suara untuk berbicara.

" Tenangkan dirimu Jimin-ah. Tenanglah " Namjoon menepuk pundak Jimin.

Jimjn menangis sejadi jadinya. Meluapkan segenap rasa yang ada. Ini terlalu berat baginya.






Setelah berhasil berkata jujur kepada Jin dan Namjoon. Jimin memilih mengurung dirinya didalam ruang dance practice. Ia berlatih hingga peluh membasahi kaos putihnya.

Mengisi harinya, tanpa celah untuk memikirkan Yeoja itu lagi. Beginilah langkah yang Jimin ambil hendak bangkit dari keterpurukannya.

CKLEEK..

Sontak Jimin menoleh. Ia mendapati Taehyung datang dengan sebuah nampan berisi beberapa makanan dan minuman.

" bahkan tadi kau tak ikut sarapan bersama kami " ucap Taehyung seraya meletakkan nampan di atas meja.

Jimin memalingkan wajah. Melanjutkan gerakan selanjutnya. Membiarkan Taehyung begitu saja.

Between Our SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang