FORTY

74 13 0
                                    

Selamat membaca

Sekali lagi, Yuju menatap jaket berbulu halus milik Jimin yang ia gantung dengan rapih di lemarinya.

Bayangan saat Jimin mendekapnya masih teringat jelas. Ada rasa senang sekaligus bahagia, namun rasa sakit juga ikut mejalar keseluruh tubuhnya.

Yuju sangat tahu, ternyata Jimin belum bisa benar benar melupakan mantan kekasihnya itu. Hwang Eunbi.

Ckleekk..

Suara pintu kamar yang terbuka membuat Yuju tersadar dari lamunannya.

" Ya Eunha-ya, aku akan segera .... "

Degg..

Sinb berdiri tepat di ambang pintu kamarnya. Dengan senyum tipis yang gerlihat sangat canggung.

Melihat kehadiran Sinb, membuatnya merasa ia tak mampu lagi menopang tubuhnya. Ia benar benar tak bisa menerima apa yang menjadi kenyataan.

" aku ingin berbicara denganmu "

Setelah berfikir beberapa hari terakhir. Melihat sikap Yuju yang nampak sangat canggung terhadapnya membuat Sinb bersedih dan merasa bersalah.

Member yang lain mendorongnya untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Dan membuat Yuju kembali berceria serta mengembalikan hubungan mereka.

" apakah itu penting? Aigoo, duduk di sini Sinb-ya "

Sekuat tenaga Yuju berusaha tetap tetlihat baik baik saja. Menghilangkan rasa kecewanya yang entah tertuju ke pada siapa.

Sinb mengangguk, lalu duduk di ranjang Eunha agar bisa berhadapan dengan Yuju.

Ia tak mengerti harus memulai dari mana. Rasanya segalanya ingin ia ungkapkan dengan bersamaan. Agar Yuju semakin tak salah paham.

" Mianne, aku merasa kita sangat canggung akhir akhir ini "

" Nee, aku merasa seperti itu. Seharusnya aku yang meminta maaf. Sepertinya tak perlu di jelaskan lagi pasti kau sudah tahu Sinb-ya "

Sinb mengangguk tak lupa senyumannya ikut mengembang. Ia tak ingin hal seperti ini terus saja larut.

Begitu pula dengan Yuju. Ia tak ingin perasaan yang dimilikinya membuat dirinya berubah. Tak seharusnya itu terjadi.

Mereka harus tetap terlihat baik baik saja dan kompak. Bagaimana pun caranya.

" sebenarnya, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Yuju-ya, ku mohon jaga Jimin. Cintai dirinya sebisamu. Aigoo, ini sangat Absurd. Aku tak tahu harus mulai dari mana "

" Sinb-ya. Kau bisa ceritakan dari awal "

Sinb menatap Yuju lekat. Melihat retina yeoja di hadapnnya dengan sangat intens.

Ia mengingat kembali masa masa SMAnya. Saat dirinya merasa hidupnya sangat terpuruk karena tekanan yang datang dari orang tuanya. Sinb, gadis malang yang tak penah di harapkan kelahirannya.

Air matanya mulai menetes. Segala yang dulu ia rasakan terlontar dengan sangat terperinci di hadapan Yuju.

Rasa sedih yang semua menghiasi hidupnya perlahan sirna tergantikan rasa bahagia  karena seorang Jimin yang hadir sebagai penyemangatnya.

Between Our SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang