THIRTY EIGHT

64 12 0
                                    

Selamat membaca

Eunha dan Yuju duduk berhadapan. Mereka saling mencurahkan perasaan yang sedang mengganggu pikiran keduanya.

Mereka terbawa suasana hingga air mata keduanya tumpah ruah. Terlalu banyak hal yang menyedihkan yang mereka ingat bersama sama.

" aigoo, aku sangat sensitif Yuju-ya "

Eunha terkekeh seraya menghapus air matanya yang sudah membanjiri pipi yeoja itu. Kenangan masa lalu yang menyakitkan membuatnya teringat kembali.

Yuju juga ikut terkekeh. Menertawai suasana hati mereka yang nampak sangat mellow itu.

" lalu apa keputusanmu Yuju-ya? " tanya Eunha.

Yuju menggeleng lemah. Ia masih belum memikirkan perihal perasaan dan sesuatu yang terjadi dalam hatinya mengenai Jimin.

Bayangan namja itu masih mengisi pikiran Yuju. Akan tetapi perasaan cemburu yang tak ia sadari membuat dirinya bersikap sangat aneh.

" ini sudah lebih sepekan Yuju-ya. Jimin-ah pasti bingung dengan sikapmu yang seperti ini "

Yuju menunjukkan pesan pesan yang Jimin kirimkan untuknya. Sesungguhnya ada sesuatu yang batu lagi yang membuat pikirannya terusik.

Dalam pesan terakhir Jimin. Namja itu ingin bertemu dengannya dan pesan sebelumnya Jimin mengatakan bahwa ia merindukan Yuju.

Hati Yuju berteriak senang. Namun dirinya tak dapat sinkron dengan hatinya sendiri.

Cemburu tanpa sebab itu merasuki dirinya hingga menjadi buta. Bahkan hatinya sendiri harus mengalah.

" aku yakin, Jimin mulai memili perasaan yang sama denganmu. Ayolah Yuju-ya, kau adalah pejuang sejati "

Tangan Eunha mengepal lalu terangkat ke atas. Memberikan semangat kepada Yuju untuk kembali bangkit.

" kau tak mungkin seperti ini jika tak mengetahui sesuatu. Apa yang kau tahu Eunha? "

Deg..

Mendadak wajah Eunha memerah. Benar, kebenaran sedang ia tutupi. Namun sepertinya ia tak pandai berekting di hadapan Yuju untuk menutupinya.

Yuju, yeoja itu belum tahu bahwa namja yang ia sukai adalah masala lalu Sinb. Di tambah lagi, Jimin belum benar benar bisa melupakan seorang Sinb.

Yuju mulai curiga dengan Eunha. Melihat raut wajahnya yang seperti itu membuat Yuju benar benar menjadi semakin curiga.

" Ya! Yuju-ya berhenti menatapku seperti itu. Hajima! "

" kau tak bisa berbohong padaku. Katakanlah Eunha-ya! "

Eunha memejamkan matanya. Ia sudah terpojokkan, kini semua terungkap.

Lagi pula. Yuju harus tahu soal ini. Bagaimana pun hasilnya, ia haruslah tahu.

" Mianheyo. Kau harus tahu Yuju-ya. Bahwa Sinb dan Jimin pernah berkencan "

" anniya, jangan khawatir Yuju-ya. Itu sudah lama terjadi. Saat mereka SMA dulu. Saat ini sudah tak ada apa apa lagi Yuju-ya "

Between Our SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang