TWENTY NINE

57 9 4
                                    

Selamat membaca

Jam alarm dari Jimin itu berdering. Membuat Yuju terbangun lebih cepat dari biasanya. Segera yeoja itu mencari nama Jimin di kontak Ponselnya.

Spontan Yuju terbangun dari posisinya. Menatap layar ponselnya yang sudah di penuhi pesan masuk dari Jimin. Namja itu membangunkannya sejak satu jam yang lalu.

Cepat cepat Yuju membuka jendela kamarnya. Menatap ke langit yang masih gelap. Jimin mungkin terlalu bersemangat untuk melihat fajar.

YUJU :
Kau mengagetkanku Jimin-ah. Aku pikir sudah terlambat.

JIMIN :
Jinja? Aigoo Minahe Yuju-ya.

Yuju mengulas senyum. Terbayang bagaimana wajah Jimin disana. Yeoja itu tetap bersantai menunggu fajar datang.

Di liriknya Eunha yang masih tertidur pulas. Wajah yeoja itu begitu damai, membuat Yuju sedikit iri karena seharusnya ia masih tertidur sama seperti Eunha.

Perlahan semburat orange mulai muncul, langit yang semula gelap menjadi kebiru biruan dengan perpadu warna Orange.

Yuju di buat tercengang dengan penampakan alam yang sangat indah itu.

Cling..
JIMIN :
Kau sudah melihatnya? Indah sekali kan? Semoga harimu menyenangkan.

Yeoja itu memeluk ponselnya. Ia sangat senang sekali. Dibuat terbuai dengan kata kata yang Jimin kirim.

Seperti itu saja bisa membuat Yuju bersemangat. Sebentar lagi, rasa ingin memiliki akan segera hadir.








" Eonni-ya, kau sudah bangun? "

Eumji yang sudah asik memasak terkejut melihat kedatangan Yuju yang tiba tiba. Yeoja itu berusaha untuk tertidur, masih ada satu jam lagi.

Akan tetapi, jantungnya berdegup kencang. Bayangan wajah Jimin menguasai pikirannya walau mata Yeoja itu tertutup.

Ia memilih pergi ke dapur. Dan ternyata ia bertemu Eumji yang sudah bersiap untuk memasak sarapan. Lebih baik Yuju turut membantu dari pada risau sendiri karena bayangan Jimin.

" aku akan membantumu "

Yuju langsung mengambil alih pisau yang Eumji pegang. Tersenyum tipis lalu bergerak memotong wortel membentuk persegi panjang yang tipis.

Eumji tak banyak berfikir. Ia segera menyalakan kompor dan memasukan bahan bahan yang sudah siap untuk di masak.

Mereka berdua bekerja sama untuk membuat hidangan pagi yang lezat. Dengan bantuan Yuju, pekerjaan Eumji menjadi cepat dan ringan.

Samar samar terdengar suara ketukan pintu yang semula terdengar pelan menjadi gedoran yang sangat keras. Refleks Eumji menoleh kearah Yuju.

Kepala maknaenya menggeleng. Mungkin setiap pagi itu yang mengisi latar belakang percikan minyak saat ia sedang memasak di dapur.

" apa kamarku juga sering terdengar begitu? " tanya Yuju.

Eumji berfikir. Seraya menatap kelangit langit dapur.

Between Our SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang