SIX

144 21 4
                                    

Hay readers.
Sorry banget ya, aku lama banget up part ke 6.
Mianheyo 😊
Selamat menikmati ceritanya.

®®®®®

   -  Beberapa tahun yang lalu -

Jiwoo merangkul Jimin lalu membawanya mneuju kelas. Sahabatnya itu saat ini membutuhkan ketenangan.

Dara melihat kedatangan Jiwoo serta Jimin dengan tatapan bingung. Ada apa dengen wajah Jimin  yang terlihat itu?

Jimin duduk tepat disamping Dara. Menundukkan wajahnya yang sudah absurd tak karuan entah seperti apa.

" Jiwoo-ya ada apa dengan Ji..  "

Jiwoo mengangkat telunjuknya kemudian meletakkan tepat didepan bibir. Memberikan isyarat kepada Dara untuk diam.

Sontak yeoja itu menutup mulutnya. Melirik kearah Jimin yang masih menunduk. Tak memberi celah sedikitpun bagi Dara untuk mengintip keadaan wajah namja itu.

Haneul, Dara dan Jiwoo saling beradu tatap. Bertanya tanya sekaligus bingung apa yang harus mereka lakukan.

Tak mungkin Jimin pulang dengan keadaan seperti itu. Eommanya akan sangat cemas dan khawatir, kemudian akan mencecar mereka bertiga dengan banyak pertanyaan.

Dan mereka sendiri tak dapat menjawab. Mereka akan membisu dihadapan Eomma Jimin.

Tiba tiba Jimin bangkit dan meraih tasnya. Namja itu pergi dalam keadaan absurt tak menentu dan tak berkata apapun. Sontak Dara melirik kearah Jiwoo.

Satu satunya orang yanh bisa Dara mintai jawaban. Jelas karena Jiwoolah yang membawa Jimin kembali kedalam kelas.

Sedangkan Haneul bergerak cepat menyusul Jimin. Tanpa berfikir apapun. Ia meninggalkan Dara dan Jiwoo.

" Jiwoo-ya " Dara memanggil nama Jiwoo.

Berharap Jiwoo dapat membuka bicara dan berkata jujur kepada Dara.

Namun Jiwoo malah meninggalkan Dara menyusul Jimin dan Haneul. Dara tak mampu berteriak. Dara di penihi dengan kebingungan, serta kesal dengan Jiwoo yang berusaha menutupi apa yang terjafi pada Jimin.

Apa yang terjadi kepada Jimin sebenarnya?





Jimin menatap langit, membendung air matanya sendiri agar tak turun. Ia terus berjalan tanpa arah.

Haneul terus mengikuti Jimin kemana pun namja itu pergi. Haneul tak mendekat sama sekali, ia hanya bisa memperhatikan Jimin dengan jarak yang terpaut jauh.

Haneul tau, ini akan terjadi kepada sepupunya. Namun namja itu tak pernah berfikir bila Sepupunya itu akan menjadi seperti ini. Jimin benar benar sangat sedih.

Tiba tiba perasaan bersalah datang dalam diri Haneul. Haruskan ia berkata yang sejujurnya kepada Jimin? Akan tetapi ia sudah berjanji untuk tetap diam.

" kenapa kau mengikutiku Haneul-ah " sura Jimin bergetar.

Haneul terkejut, ia tak mampu menjawab pertanyaan yang Jimin lontarkan.

Between Our SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang