Between Our Smile

FORTY NINE

Anyyeong Yeorobun.. Gimana? Pada nunggu endinya kah? Atau udah pada bisa tebak? Menurut kalian Happy atau sad nih Endnya?
®®®

Yuju menatap kearah langit. Memikirkan ekspresi Jimin yang nampak sangat aneh belakangan ini.

Namja itu juga terkesan menjauh. Seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan.

Benar. Jimin memang sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Namja itu sangat santai dan tak seperti seorang yang bingung.

" apa kau tak tergoyah Jimin-ah? " tanya Yuju dalam hati.

Dalam hati Yuju bersorak sorak menahan rasa sedih yang datang menghampirinya. Menarik pikiran Positif untuk segera menggantikan kesedihan itu.

Bangtan banyak project.
Meminta Yuju untuk menunggu dirinya.

Semua membuat Yuju bingung. Jimin tak ada pertanda akan berterus terang.

Ckliing..

MAMA :
Apa yang kau pikirkan nak? Bagaimana dengan kemajuannya?

YUJU :
Jimin terlihat seperti tak menyembunyikan sesuatu. Aku menunggunya berbicara.

MAMA :
Kau bisa menunggu. Eomma tunggu kabar darimu

*****

Haneul datang tepat 10 menit yang ia janjikan. Segera Yuju masuk kedalam kursi penumpang di samping Haneul.

Sepupu Jimin sekaligus sahabat karib Sinb ini mulai menginjak pedal gas.

Yuju sedikit tak mengerti dengan penjelasan Haneul semalam. Namja itu terlalu singkat dan memintanya untuk segera mengatakan 'iya'.

" Dara-ya dan Bibi Park sudah menunggu. Anii ibu Jimin maksudku "

Seketika darah Yuju terhenti. Ia bahkan belum pernah bertemu dengan Nyonya Park.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Haneul dan Dara mengajaknya untuk bertemu Nyonya Park.

Tak lama akhirnya mereka sampai di restoran milik Jiwoo. Ia pernah mendengar nama restoran ini dari Jimin sebelumnya.

Walau belum pernah berkunjung. Yuju yakin inilah restoran milik sahabat Jimin itu.

Yuju mengikuti langkah kaki Haneul menuju ruang Private yang terletak di lantai dua.

Seorang pelayan cantik tersenyum manis sebelum mepersilahkan mereka berdua masuk.

Nampak dua orang membelakangi pintu masuk sedang asik bercengkaram. Yuju dapat melihat Dara dengan style Casual andalannya.

Yuju membungkukkan badan tepat di hadapan Nyonya Park untuk memberikan salam.

Senyuman lembut terukir di bibir Nyonya Park. Menatap Yuju dengan tatapan yang sangat teduh.