Keluargaku adalah yang terbaik
Membenci satu sama lain adalah hal yang biasa bagi kami
Bahkan seseorang dari keluargaku mencoba membunuhku...
Sungguh mengesankan bukan?...
Taehyung sudah menyelesaikan 'pekerjaannya' , ia lalu memberi perintah kepada Suga untuk membersihkan TKP.
"Urus mayat baj*ngan itu, aku akan kembali ke apartemenku." - Taehyung.
"Baik Tn. Victor." - Suga.
Belum keluar dari markasnya, ia kembali mendapat panggilan dari seseorang.
Hoseok, salah satu teman satu ganknya menelpon
"Ada apa menelpon? Aku sibuk." - Taehyung.
"Wah wah ada apa denganmu hari ini? Apakah ada masalah?" - Hoseok.
"Bukan urusanmu hyung." - Taehyung.
"Kau masih saja dingin Tae." - Hoseok.
"Kenapa kau menelpon? Kalau tidak ada urusan penting akan ku matikan sekarang." - gertak Taehyung.
"Hei-hei, sabar dulu. Aku menelponmu hanya untuk memperingatkanmu, bahwa Namjoon akan segera melakukan serangannya. Kau berhati-hatilah." - Hoseok.
"Mungkin itu akan mengancam seseorang yang penting untukmu." - lanjutnya
"Seseorang yang penting? Heh, tidak ada orang yang penting di mataku." - Taehyung
"Yah kau benar, tapi kau harus tetap berhati-hati. Siapa tau dia akan mengincar kekasihmu kelak? Hahaha." - ucap Hoseok tertawa terbahak-bahak.
"Bahkan aku tidak menganggap wanita itu manusia yang penting!" - jawab Taehyung dingin.
"Baiklah baik, terserah kau saja." - jawab Hoseok pasrah dengan sifat sahabatnya itu.
Tut
Sambungan telpon terputus.
Kekasih? Apa kekasih begitu pentingnya hingga bisa menghancurkanku? Jangan harap! Batin Taehyung
/Awas beb ntar kualat lho wkwk:v/.
Keesokan harinya, apartemen Seoyun.
"Hmm, ku rasa baju ini lumayan bagus. Pakai ini saja." - Seoyun, ia mengenakan kemeja putih polos dengan blazer berwarna pink, dan celana panjang berwarna pink senada blazer. Ia mengenakan sepatu heels berwarna putih, juga tas chanel berwarna pink.
"Yak aku siap!" - kata Seoyun semangat.
Ia keluar dari unitnya menuju ke lift, ia menekan tombol ber-tuliskan huruf G (ground).
Pintu lift terbuka, terlihat ada seseorang di dalam lift. Taehyung? Batin Seoyun setelah melihat orang yang ada di hadapannya itu.
"Hai, selamat pagi Tuan Kim." -sapa Seoyun sambil tersenyum manis ke arah Taehyung.
"Oh, selamat pagi juga nona..." - balasnya, ia tampak tidak mengingat nama orang yang menyapanya itu.
"Seoyun." - kata Seoyun sambil tersenyum namun dengan hati yang kesal karena namanya seperti angin lalu bagi Taehyung.
"Yah Seoyun." - lanjut Taehyung, ia lalu mengernyit, "Apa kau tidak masuk? Kalau tidak, aku akan menekan tombol tutup sekarang." -kata Taehyung masih dengan nada acuh tak acuhnya.
"Ah baik, maaf." - jawab Seoyun kelabakan.
Dia benar-benar si gunung es. Apa dia tidak bisa lembut sedikit? Untung saja dia bukan pacarku, aku tak sudi pacaran dengan manusia berwujud es sepertinya huh. Gerutu Seoyun yang kesal karena sikap Taehyung.
Pintu lift tertutup, mereka berdua berdiri dalam diam. Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut keduanya.
Akhirnya pintu lift terbuka, ternyata mereka memiliki tujuan yang sama, ground/tempat parkir bawah tanah.
"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan Kim." - Seoyun
"Hmm." - Taehyung
Cih, seharusnya aku tidak berpamitan dengannya. Batin Seoyun kesal.
Ia lalu melangkahkan kakinya ke arah mobil bmw putih nya yang terparkir tak jauh dari lift.
...
"Mina, apakah sampel kosmetiknya sudah siap?" - Seoyun.
"Sudah nona, rapat akan segera di mulai. Sampel itu akan di presentasikan dalam rapat hari ini." - Mina.
"Oh begitu. Mmm... Mina, apa kau tau sedikit tentang CEO Kim Taehyung?" - kata Seoyun tiba-tiba.
"Eh kenapa kau menanyakan CEO Kim? Apa kau diam-diam menyukainya?" - ledek Mina.
"Tidak mungkin, aku hanya penasaran. Dia sangat dingin dan tidak berperasaan." - Seoyun.
"Haha baiklah nona. Kim Taehyung itu memang terkenal dingin, kejam dan tak berperasaan. Tapi walau begitu dia juga terkenal suka mempermainkan wanita. Tapi kudengar tidak ada seorang wanita pun yang dia sentuh. Aku rasa dia sedikit membenci wanita?" - Mina.
"Hah? Bagaimana dia bisa mempermainkan wanita saat dia tidak menyentuh wanita itu? Apa rumor itu salah? Dan apa kau tau kenapa dia bisa menjadi sedingin itu?" - tanya Seoyun dengan rasa penasarannya yang semakin menjadi-jadi.
"Sepertinya dia hanya menganggap wanita sebagai mainannya, dia akan mengincar wanita incarannya. Kemudian jika dia mulai bosan dia akan menyerahkan wanita itu kepada teman-temannya untuk 'dinikmati'. Kalau masalah sifatnya yang dingin itu, ku pikir karena keluarganya yang tidak harmonis." - jelas Mina.
"Benar-benar lelaki brengsek." - balas Seoyun kesal setengah mati.
"Hahaha walau sikapnya yang seperti itu, tapi dia adalah orang yang jenius. Buktinya, dia bisa mengembangkan perusahaannya sampai sebesar itu. Dia juga di idam-idamkan para gadis di seluruh negeri." - kata Mina, ia seperti memimpikan memiliki kekasih seseorang seperti Kim Taehyung.
"Lupakan saja, pria dingin seperti itu memangnya bisa membahagiakanmu?" - Seoyun.
"Entahlah. Mungkin saat dia bertemu seseorang yang benar-benar bisa mencairkannya dia akan merubah sikapnya?" - Mina.
"Apa kau tidak pernah mendengar kalimat ini? 'Jangan pernah percaya jika seorang pria mengatakan kalau dia akan merubah sikapnya demi dirimu?' - Seoyun.
"Hahah tapi siapa tau saja kalimat itu salah? Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang paling mudah berubah sifatnya." - Mina.
"Masuk akal. Tapi... Ini masih jam kerja. Lebih baik selesaikan semuanya atau kita bisa lembur malam ini." - Seoyun.
"Ah iya. Kalau begitu aku akan kembali keruanganku." - Mina keluar ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/235396154-288-k9333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B.O.S.S - [END]
FanfictionPepatah mengatakan, 'Yang kuat menindas yang lemah dan yang lemah hanya bisa tunduk pada kekuatan.' Entah itu dalam harta maupun kekuasaan. Dalam dunia politik, pengusaha, maupun MAFIA. Perkenalkan. Dia adalah Victor, sang penguasa dunia bawah. BOSS...