Pepatah mengatakan, 'Yang kuat menindas yang lemah dan yang lemah hanya bisa tunduk pada kekuatan.' Entah itu dalam harta maupun kekuasaan. Dalam dunia politik, pengusaha, maupun MAFIA.
Perkenalkan. Dia adalah Victor, sang penguasa dunia bawah. BOSS...
Aku akan menerimanya, tak akan kubiarkan kau terluka
Karena kaulah satu-satunya alasanku untuk hidup mulai dari sekarang
...
Seoyun mengejar Taehyung, ia mencegat Tae.
Tae menghentikan langkahnya, mau apa lagi wanita ini? Batinnya.
"Kenapa kau terluka? Apakah itu parah? Aku bantu kau obati." - Seoyun.
"Tidak, aku tidak terluka. Tidak usah pedulikan aku." - Tae.
"Ikut aku! Tidak ada kata tidak!" - Seoyun.
Akhirnya Tae mengalah, ia membiarkan Seoyun menggandeng tangannya.
Mereka sampai di lantai 15, dan menuju ke unit milik Seoyun.
Seoyun menyuruh Tae untuk duduk di sofa ruang tamu.
Sementara itu Seoyun bergegas mengambil kotak P3K.
Setelah itu, Seoyun membersikan luka di tangan Tae dengan lembut.
"Apakah itu sakit?" - Seoyun.
Tae menggeleng, ia pernah merasakan sakit yang lebih parah dari ini. Taehyung memperhatikan Seoyun, gadis yang sangat baik. Tapi sayangnya, gadis seperti ini akan mengalami bahaya bila terlalu dekat denganku. Batin Taehyung, ia sadar kalau ia adalah seorang mafia.
Musuhnya banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Seoyun akan dalam bahaya bila terlalu dekat dengannya.
"Sudah. Apa masih ada yang lain?" - Seoyun.
"Tidak." - Tae.
Seoyun memperhatikan Tae dari atas hingga bawah dan ia menyadari kalau ada noda darah di bagian dada.
"Tidak usah dipikirkan, aku bisa mengobatinya sendiri." - Tae.
"Heiii! Kenapa kau begitu? Biarkan aku membantumu, apa sebegitu tingginya gengsimu untuk meminta bantuan orang lain?" - Seoyun sedikit kesal dengan sikap Taehyung yang meninggikan gengsinya itu.
Seoyun membuka baju Taehyung perlahan, Tae mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam.
Baju Taehyung telah terlepas sepenuhnya, Seoyun meringis melihat luka sayatan di dada Taehyung.
Sebenarnya dia kenapa? Apakah ada pembunuhan? Heh kau pikir ini cerita-cerita di wattpad? Apakah di dunia ini memang benar-benar ada pembunuh? Oh ya memang ada. Batin Seoyun.
Seribu pertanyaan bermunculan di pikirannya, tapi ia memilih untuk diam. Ia tak mau mencampuri urusan orang lain. Lagipula kalau soal bunuh membunuh, ia tak akan bisa membantu apapun. Sudah cukup ia membantu Taehyung dengan mengobati lukanya.
Taehyung sekali lagi memperhatikan wajah Seoyun, ia bertanya-tanya mengapa gadis ini tidak menanyakan tentang bagaimana ia mendapatkan luka sayatan seperti ini?
Taehyung akhirnya bertanya kepada Seoyun, "Kau. Apa kau tidak ingin bertanya tentang bagaimana aku mendapatkan luka ini?"
Seoyun menjeda aktivitas nya, ia lalu mendongak menatap ke arah Taehyung.
"Tidak, karena aku tau kalau setiap orang pasti memiliki rahasia. Kau juga begitu, aku yakin kalau bagaimana kamu mendapatkan luka ini adalah rahasiamu. Jika kau memang ingin menceritakannya, aku siap mendengarkan tapi kalau memang tidak, maka aku tidak akan bertanya." - jelas Seoyun.
Ia kembali memfokuskan diri untuk mengobati Taehyung.
Taehyung tertegun, Seoyun benar. Setiap orang pasti memiliki rahasia. Tae sadar kalau dirinya memang memiliki banyak rahasia. Akan lebih baik kalau Seoyun tidak tau lebih banyak tentang dirinya, kalau tidak Seoyun akan berada dalam bahaya.
"Nah selesai." - Seoyun Ia menoleh ke arah Taehyung, ia tersenyum. "Ingat! Jangan biarkan lukamu terkena air setidaknya untuk beberapa hari ke depan. Dan juga, hati-hatilah! Jangan sampai lukamu terbuka lagi." - lanjutnya.
Oh. Jadi Taehyung juga bisa tersenyum dan berterimakasih? Yaaah meski senyumnya saaaangat tipis tapi ia masih memiliki hati dan sopan santun. Batin Seoyun, ia membalas senyuman Tae.
Entah kenapa, saat melihat senyuman manis dari Seoyun, jantung Taehyung berdegup kencang. Ia tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Kenapa jantungku tiba-tiba berdegup kencang? Apakah aku terkena serangan jantung? Mustahil! Tapi kenapa? Ah sepertinya aku harus memeriksakan diriku. Batin Taehyung bingung.
"Ekhem, kalau begitu aku pergi dulu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih." - Taehyung.
"Yaa, hati-hati dijalan." - Seoyun.
Taehyung tersenyum sebelum benar-benar pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blusshhh.
Wajah Seoyun memerah, jantungnya berdegup tak beraturan.
"Hei hei, dia hanya tersenyum! Tolong jangan berlebihan." - kata Seoyun kepada dirinya sendiri.
Seoyun memutuskan untuk segera membersihkan dirinya. Dan bersiap untuk memasuki alam mimpi.
***
Taehyung bangun dan bersiap lebih awal menuju ke kantornya. Disepanjang perjalanan Taehyung masih memikirkan Seoyun, satu-satunya gadis yang tidak mendekatinya seperti lalat mendekati mangsanya.
Senyum Tae mengembang kecil saat membayangkan Seoyun yang mengobati lukanya.
Sang supir pribadi Tae melirik ke arah Tae, ia mendadak ngeri melihat Taehyung yang sedang tersenyum kecil. Biasanya Taehyung hanya akan memasang wajah datar sambil sibuk dengan beberapa kertas.
Ia tak mengerti apa yang salah dengan Taehyung hari ini, apakah ada orang bodoh yang mengincarnya lagi seperti beberapa bulan yang lalu? Saat itu Tae bukannya takut tapi malah tersenyum kegirangan, kenapa? Karena kesenangan Taehyung adalah saat ia melihat musuhnya mati mengenaskan.
Apakah tuan membunuh orang lagi? Ia tampak sangat bahagia, dengan cara apalagi ia membunuh? Ugh benar-benar mengerikan. Batin supir pribadi Tae.
Sebenarnya supir pribadi Taehyung adalah seorang pembunuh profesional, ia mengira kalau dirinya sangat kejam sebelum ia bertemu dengan Taehyung.
Taehyung merupakan monster yang sesungguhnya, ia lebih kejam dari siapapun dan apapun.