[ekstra|last] Happiness

4.6K 287 58
                                    

Ini adalah akhirnya
Akhir yang membahagiakan untuk kita berdua

Cinta kita akhirnya bersatu dalam sebuah ikatan

Tak akan ada yang bisa menyangkal dan mengganggu kita lagi

Kau milikku, hari ini dan selamanya...

•••

"Bagaimana?" - tanya Tae kepada Minhyun setelah keluar dari kamar Seoyun.

Raut wajah Minhyun tampak sedih.
"Kenapa dengan raut wajahmu? Tidak ada yang buruk terjadi pada Seoyun kan?" - Tae.

Minhyun menghela nafas berat.

"Sepertinya kau harus lebih memperhatikan wanitamu. Ada sesuatu di tubuhnya yang memerlukan lebih banyak perhatian." - Minhyun.

"Sesuatu? Apa itu?" - Tae.

Minhyun melihat wajah Tae yang tampak cemas, ia kemudian tidak bisa lagi menahan tawanya dan akhirnya tertawa terbahak-bahak.

"Aku baru pertama kali ini melihat wajahmu yang begitu cemas, hahaha." - Minhyun.

Tae mengernyit bingung.

"Cepat katakan saja! Apa sesuatu itu?" - Tae.

"Baiklah, santai saja. Kau akan segera menjadi ayah, jangan sampai anakmu takut melihat amarahmu nanti." - Minhyun.

Tae berdiri terpaku, ia sedang mencerna perkataan Minhyun.

Ayah? Batinnya.

Saat otaknya mulai paham dengan perkataan Minhyun, matanya membulat tak percaya.

"Seoyun sedang mengandung?" - ucapnya tak percaya.

Minhyun mengangguk.

Tae kemudian segera masuk ke dalam kamar dan memeluk Seoyun yang tengah duduk membaca buku.

Seoyun tentu saja bingung dengan sikap Tae.

"Kenapa?" - Seoyun.

Tae masih memeluk Seoyun.

"Kau ini kenapa?" - tanya Seoyun lagi.

Tar melepaskan pelukannya kemudian menatap dalam-dalam ke arah Seoyun sambil tersenyum bahagia. Ia mengecup kening Seoyun.

"Kita akan segera menjadi orang tua." - Tae.

"Maksudmu? A-aku sedang mengandung?" - Seoyun.

Tae mengangguk.

Seoyun tersenyum bahagia lalu memeluk Tae.

"Akhirnya kita akan memiliki anak. Aku tidak sabar melihat anak kita nanti." - Seoyun.

"Iya, kita akan memberi yang terbaik untuk anak kita nanti." - Tae.

Seoyun mengangguk, ia terharu. Ia tidak menyangka kalau ia akan mengandung calon anaknya.

.

Jimin dan Hoseok membuka pintu ruangan Tae. Mereka terheran-heran melihat Taehyung dan Suga yang tampak tersenyum entah memikirkan apa.

Mereka heran, apakah dua psikopat ini sedang terkena suatu syndrome yang mengerikan atau memang ada yang membuat mereka bahagia?

Apa mungkin ada yang lebih membahagiakan selain hasrat membunuh mereka yang terpenuhi?

"Kalian kenapa? Jangan seperti orang gila." - Jimin duduk di samping Suga.

"Aku rasa kalian sudah benar-benar gila." - Hoseok mengikuti Jimin.

B.O.S.S - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang