Happy reading y'all
☆☆☆
Setelah hari itu, Harry berniat menjauh dari Draco dalam waktu yang lama. Selamanya bila perlu.
Harry selalu menghindar setiap mereka ada di ruangan yang sama. Jarak minimal adalah lima meter. Draco sudah seperti virus yang harus di jauhi dan selalu jaga jarak. Meski begitu, Draco tetap tekun mengejar Harry yang berakhir sia-sia.
Setiap kali Harry ingin ke loker mengambil barang, ada Draco yang menunggunya membuat Harry putar arah dan berbalik. Setiap kali Harry ingin ke toilet selepas makan siang, Draco ada di ambang pintu, nembuat Harry memilih toilet lain. Tak hanya itu, Draco juga membuat belasan akun palsu untuk mengirim pesan melalui media sosialnya namun Harry tahu dan dengan rajin memblokir akun-akun palsu tersebut.
Harry benar-benar menjauh dari Draco, bukan seperti sedang jual mahal karena pria seperti Draco rela mengejarnya. Bukan seperti itu. Ingat ya, menjauh dan jual mahal adalah sesuatu yang berbeda, Harry ingin tidak ada yang salah paham di sini.
Beberapa hari kemudian, Draco dan Astoria menghilang, siswa Hogswart sudah tidak kaget dan lebih senang membicarakan Summer Camp yang tinggal tiga minggu lagi dan di adakan di Paris.
Hampir seluruh siswa bersemangat, kecuali Harry dan Ron. Mereka berdua tidak ikut dan membuat Hermione mogok bicara pada mereka selama dua hari.
"Hei, kau tidak capek apa diam terus dari kemarin?" Tanya Harry kembali memancing Hermione bicara.
Hermione menggeleng kuat, teguh pada prinsipnya. Saat ini mereka tengah menunggu Ron yang ikut rapat kecil-kecilan bersama organisasinya.
"Yah, kau tau kan kalau Ron sudah seperti malaikat penjaga ku. Kalau dia tidak ikut ya aku tidak ikut." Kata Harry.
Hermione mendengus sebal, karena Harry terus saja menjadikan hal itu sebagai alasan.
Alasan utama Harry adalah menghindari Draco Malfoy. Sudah itu saja.
Harry melambai pada Ron yang keluar dari ruangan di sisi tribun yang lain.
"Maaf ya, membuat kalian menunggu lama." Kata Ron.
Mereka berjalan beriringan meski agak aneh karena Hermione tetap mogok bicara dan membuka suara kalau ada situasi darurat saja.
Mereka tiba di kantin dan seperti biasa, meja mereka ketambahan tiga orang.
***
Jam sekolah sudah usai, Harry mengajak Hermione ke ruang loker untuk menaruh buku catatannya. Harry sengaja mengajak Hermione sebagai pelindung dari Draco.
Tapi syukurlah, Draco tidak ada di sana. Harry membuka lokernya dan meletakkan dua buku lalu matanya melihat sesuati yang asing. Selembar kertas yang terselip diantara lipatan baju olahraganya. Harry tahu betul isi lokernya dan ia tidak ingat menaruh kertas di sana. Harry membuka lipatannya dan di sana tertulis
Pls, meet me at music room.
Tubuh Harry meremang, ini seperti deja vu. Meremas kertas tersebut menjadi bola kecil lalu melemparkannya ke tempat sampah. Tidak perlu pusing memikirkan siapa yang sengaja menaruhnya di sana, itu pasti Draco.
Harry melihat raut pertanyaan dari Hermione.
"Hanya kertas yang sudah lama. Sama sekali tidak penting." Kata Harry datar.
Mereka pun keluar dan menuju gerbang sekolah, sudah ada Ron yang menunggu di sana.
***
Di keesokan harinya, suasana lobi sekolah lebih ramai dari biasanya. Lebih tepatnya mereka mengerubungi papan pengumuman. Hermione yang datang lebih dulu dan tidak sempat menaruh tasnya pun langsung riang melihat Harry dan Ron.
"Selamat pagi!" Katanya.
Harry langsung berfirasat tak enak, ia pun menerobos gerombolan itu dan membaca pengumuman di poster baru.
Perubahan perjalanan Summer Camp.
Harry membaca headlinenya. Lalu iris matanya bergulir ke bawah hingga isi pengumuman sudah ia baca.
Demi spongebob dan teman-temannya, Harry ingin mengumpat.
Anak pemegang saham paling besar membiayai seluruh perjalanan dan semua siswa Hogswart wajib untuk ikut serta. Tidak terkecuali.
Siapa itu hah? Siapa!
Perjalanan yang tadinya ke Paris berubah menjadi ke kepulauan Scilly.
Yaitu di sebelah ujung barat daya semenanjung Cornish, Britania Raya, Harry baru saja menggooglenya. Ia menusuk irisan tipis daging sapi di piringnya sambil mengumpat aksen Amerika membuat Hermione jengah.
"Bisa tidak kau hentikan umpatan Amerikamu itu." Kata Hermione.
"Tidak." Balas Harry.
Tak perlu waktu lama untuk mengetahui siapa anak si pemegang saham itu yang mendapat akses meminta apapun dari sekolah.
Draco Malfoy, anak Lucius Malfoy yang menjadi pemegang 55% saham di Hogswart. Draco berhak menuntut apapun di sini selagi masih tahap wajar.
Dan tak kurang-kurang, Draco yang akan membuat sendiri rundown kegiatan mereka selama tiga hari.
Oke, Harry harus tenang, ia tidak perlu menambah dosa untuk mengumpati Draco yang keseratus kalinya.
Harry jadi berfikir ulang, waktu itu Draco yang mengatai Cedric adalah asshole tapi lihat siapa yang asshole sekarang!
Draco asshole fuckin Malfoy.
Rasanya sedikit lega setelah mengeluarkan umpatan terakhir dan menjadi nama tengah yang cocok sekali untuk pria itu.
Harry ingin marah-marah padanya, tapi sayang kalau Draco sedang menghilang. Dan harus di ingat kalau saat Draco datang nanti hal pertama yang harus Harry lakukan adalah marah-marah kepada si pemaksa bajingan itu.
a/n: setuju update setiap senin dan kamis? Harus setuju biar A.B.O cepet kelar 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
A.B.O
FanfictionDunia mengalami sedikit perubahan dengan adanya 3 status. Alpha, Beta, Omega. Status yang sudah tertanam dalam diri manusia sejak di dalam rahim, tidak akan bisa di ubah bagaimanapun caranya "Draco Malfoy is asshole." Harry J. Potter. "Harry Potter...