III: Family--work--Time

13.2K 1.7K 258
                                    

Happy reading :)

☆☆☆

Harry pulang dengan keadaan apa yang disebut 3L, lemas, lesu dan lunglai. Ya perkemahannya lumayan tapi pulangnya jadi lunglai begini. Rasa senangnya sudah menguap saat ia menaiki mobil jemputannya.

"Mom, Arry pulang." Kata Harry ogah-ogahan. Tubuhnya tergeletak tak berdaya di sofa lalu tertidur--mengganti jam tidurnya saat perkemahan.

Lily tidak berkomentar apapun tentang Harry, ia melepas sepatu yang di pakai Harry lalu membenarkan posisi tidurnya. Membiarkan Harry hingga bangun.

"Aku pulang." Kata James.

Lily buru-buru menyuruh suaminya untuk diam, ia mencium lembut bibir suaminya sebagai ucapan selamat datang.

"Dia baru pulang?" Tanya James.

Lily mengangguk, ia melepas dasi James serta dua kancing teratas kemejanya agar suaminya itu merasa sedikit longgar.

"Bagaimana kau percaya kan kalau Harry mirip denganmu." Kata Lily.

Memang Harry adalah kopian dari James, kecuali kacamata karena Harry tidak menuruni mata minus milik ayahnya.

"Aku selalu percaya padamu, sayang." James mengigit kecil leher Lily. Tempat ia menggigit kalenjar Lily dulu.

"Kau pindahkan Harry ke kamarnya ya. Aku akan siapkan air hangat untukmu." Kata Lily lalu pergi.

James membopong putra satu-satunya sekaligus kesayangannya ini. Berat badan Harry sungguh ringan tidak seperti apa yang di perkirakan James, mungkin ia akan membicarakan masalah ini dengan Lily nanti.

James meletakkan Harry dengan perlahan di ranjang lalu menyelimutinya. Ia memperhatikan barang-barang milik Harry di meja belajarnya, hanya ada seperlunya saja dan tidak berlebihan. Harry juga tidak menempeli kamarnya dengan poster-poster milik band rock atau yang lain, juga tak banyak baju berceceran di sini, hoodie dan jaket juga di gantung rapi di belakang pintu. Benar-benar rapi karena kerjaan pengasuh anaknya atau memang anaknya yang rapi.

James turun dan Lily bilang kalau air hangatnya sudah siap.

***

Harry tiba-tiba terbangun karena perutnya lapar. Ia melihat jam dan sudah pukul tujuh malam, tepat saat jam makan malam. Harry bergegas ganti baju tanpa mandi dan segera ke ruang makan.

"Sudah bangun hmm." Kata Lily.

"Aku lapar makanya terbangun hehe." Harry mengambil tempat di depan Lily, Debby langsung menyiapkan makanannya. "Tadi aku mimpi ya kalau aku tidur di sofa?" Tanya Harry.

"Tidak, ayahmu yang mengangkatmu ke kamar." Jawab Lily.

Harry merasa malu, ia sudah besar tapi masih di gendong, "daddy bangunkan aku saja tadi."

James tergelak, "kau malu? Kenapa malu aku ayahmu, Harry."

Harry cemberut, "kan aku sudah besar."

Sebelum James sempat menggoda Harry lagi, Lily menyuruhnya diam dan menikmati makan malam. Setelah menghabiskan makan malam, Harry memilih menonton film di netflix melalui tv daripada rebahan di kamar. Ia menonton film horror a quiet place, di mana ada monster yang bisa mendengar suara sekecil apapun dan sebuah keluarga harus bertahan hidup.

"Nonton apa?" James tiba-tiba datang duduk di sampingnya.

"A quiet place." Jawab Harry, "oh sial! Apa monsternya buta?! Orangnya ada di sana!" Harry berseru lalu bersekap sebal.

James tertawa, saat orang lain tegang Harry malah menyemangati monsternya.

"Dad dan Mommy mu suka titanic, kau sudah lihat?" Tanya James.

A.B.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang