IX: Thank You

8.3K 1.2K 96
                                    

Happy reading y'all
.
Next chap update di tanggal 7 yaa

☆☆☆

Suara gemuruh dari setiap orang yang menonton pertandingan membuat telinga Harry berdengung, sensasinya berbanding terbalik dengan menonton film di bioskop yang cenderung sepi.

Namun, untuk hari ini dan semoga saja memang benar-benar hari ini, Harry bisa melewati ini. Demi sahabatnya, Ron Weasley, kata Ron ia naik tingkat sebagai kiper karena Thomas Harper terkena cedera saat gladi bersih.

Hermione tampak biasa saja di sampingnya sambil memeluk buku bacaannya, Harry bingung dengan gadis itu apa bisa dia konsentrasi membaca di tengah kebisingan seperti ini.

Tapi sudahlah, Harry sedang tidak ingin mengomentari siapapun saat ini. Dan ketika kedua tim menyanyikan lagu kebangsaan Britania Raya, Harry melihat Draco diantara tim dari Hogswart. Di lihat dari rambut pirang platinanya yang mustahil sekali ada yang meniru di tambah gesture tubuh Draco yang nampak tak asing bagi Harry.

Semua keyakinannya menjadi seratus persen saat seluruh pendukung Hogswart menyoraki nama Draco.

Entah setan apa yang merasuki kepalanya sehingga membuat otaknya menyuruh kedua tangan Harry terangkat ke udara lalu melambai pada Draco.

Dan coba lihat! Draco membalasnya dengan gerakan yang sama menggunakan satu tangan. Semua fans Draco bersorak lebih ramai. Mungkinkah Harry terlalu percaya diri kalau lambaian itu adalah balasannya sedang jaraknya dan Draco cukup jauh untuk memperhatikan arah pandang Draco.

Percaya diri atau tidak, hal kecil itu membuat Harry senang. Senang melihat Draco dengan terlatih menggiring bola, mengoper dan memasukkannya ke dalam gawang lawan membuat Hogswart unggul dua poin lebih awal.

Dibanding Harry, ternyata Hermione lebih atraktif, gadis itu menyoraki Ron yang berusaha keras menahan lawan untuk mencetak poin meski harus kebobolan satu kali dan faktanya hanya Hermione yang bersorak untuk Ron.

Harry sudah tahu kalau Hermione menyimpan rasa untuk Ron tapi Ron terlalu bebal untuk mengetahuinya.

Pertandingan berhenti untuk sementara, karena salah satu pemain dari Hogswart cedera, sekali lagi Harry melambai pada Draco, hanya memastikan kalai Jarry tidak kepedean.

Dan cobak tebak! Draco membalasnya lagi lalu di susul sorakan lagi oleh siswa di tribun.

Harry menyandarkan punggungnya, rasanya puas sekali saat Draco bisa melihatnya diantara siswa lainnya. Tempat duduk Harry bukan di dek teratas namun di tengah-tengah dan mungkin saja Draco tidak melihatnya.

Pertandingan berlanjut tak lama setelah ada pengganti, Harry kembali fokus melihat meski tidak tahu betul aturan pertandingan.

***

"Itu tadi menakjubkan, sobat." Harry segera memeluk Ron dan mengapresiasi meski dia tahu Ron belum ganti baju.

Harry melepas Ron yang kemudian di susul Hermione, gadis itu mengucapkan selamat dan kerja bagus lalu di susul "kami tunggu kau di kantin, oke." Karena pemain lainnya memanggil Ron yang kemungkinan untuk selebrasi di ruang ganti bersama pelatih mereka.

Ketika mereka dalam perjalanan ke kantin, mereka di cegat oleh Cedric bersama Cho Chang, Cedric memberikan tiga tiket yang kemungkinan dengan nomor bangku yang berada di dek depan. Hermione mengambil tiketnya dan berterima kasih. Lalu Cho Chang menyeret Cedric pergi, dia ngatakan sesuatu untuk bersama sebelum pertandingan Cedric di mulai.

"Sejujurnya, aku berencana untuk pulang setelah ini." Kata Harry ketika mereka menemukan meja kosong.

Ia melepas kacamata hitamnya dan menarik nafas dalam-dalam.

A.B.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang