XVI: Under His Lips

7.5K 1K 65
                                    

Happy reading y'all

☆☆☆

"Jangan pergi terlalu jauh dari ku atau Mione. Mengerti?"

Harry mengangguk seperti anak anjing yang terlatih, Ron sudah mengatakan hal itu belasan kali hingga Harry lelah menjawab.

"Inhaler sudah?"

Harry mengangguk lagi. Sudah ada di kantung celana kiri.

"Oke, ayo!"

Mereka pun meninggalkan kamar menuju ke ruang makan yang sudah di sulap menjadi ruang dansa dalam beberapa jam. Mereka menunggu Hermione di depan pintu ganda, Thomas datang dari dalam dan meminta Harry pada Ron.

"It's okay." Harry berkata tanpa suara pada Ron lalu menunjuk arah belakang Ron sebelum ia masuk bersama Thomas.

Dekorasi ruangan bertema musim panas semi romantis pun langsung menerpa indra penglihatannya, kumpulan bunga yang tumbuh pada saat musim panas menghiasi setiap sudutnya.

"Duduklah." Thomas menekan bahu Harry lalu pergi ke meja makanan, mengambil dua gelas jus buah.

"Kau tidak suka minum?" Tanya Harry.

"Suka, aku hanya ingin menyamakan diriku dengan dirimu saja." Balasnya.

Hati Harry menghangat, ia membalasnya dengan senyum paling tulus. Lalu tangannya melambai ke pada Ron dan Hermione. Beruntung posisinya tidak jauh dari pintu masuk.

"Kau jadi kan?" Harry berbisik pada Hermione ketika Ron pergi mengambil minum.

Hermione mengangguk, "doa kan, ya."

"Pasti."

"Maaf, aku harus ke toilet." Thomas menyela mereka lalu dia pun pergi.

Ron datang membawa dua gelas soda untuknya dan Hermione serta piring berisi tiga buah cupcake.

"Masing-masing ambil satu." Katanya.

Harry mengambil satu dan memakannya, Hermione tak mau karena ia tipe wanita yang tidak makan manis setelah jam lima sore. Takut gendut katanya, Harry malah tipe orang yang tidak tahan kalau di tawari sesuatu yang manis.

Para musisi yang sudah berada di panggung kecil memulai musik mereka, Harry tidak tahu judul yang mereka mainkan karena ia sangat awam dalam dunia musik.

Ron mulai mengajak Hermione bergabung dengan yang lainnya, Harry masih setia duduk karena ia tak ada bakat di dansa. Ia kaku sekali saat dansa dan tak mau membuat pasangannya nanti seperti berdansa dengan robot.

Kemudian Thomas datang dan minta maaf karena membuat Harry menunggu agak lama, Harry berkata tidak apa-apa. Thomas mengajak Harry untuk ikut serta dalam dansa tapi Harry menolak. Thomas tak hilang akal langsung menarik tangan Harry lalu melingkarkan tangannya pada pinggang Harry dan mengiringnya ke lantai dansa.

"Thomas, aku kaku sekali dalam hal ini." Harry memprotes pelan.

"Tak apa, aku akan menyesuaikan diri seperti mu."

Ya, omongan Thomas terbukti benar
Pria itu melangkah pelan seperti Harry. Harry terus melihat kakinya dan kaki Thomas memastikan untuk tidak menginjak kaki Thomas.

"Ladies and gentleman, it is time to change your patner."

Lalu lampunya meredup dan mati, sekeliling Harry gelap. Thomas memisahkan diri dari Harry, Harry mulai panik dan meraba angin karena ia merasa sendirian. Kemudian ada seseorang yang menangkap tangannya dan merengkuhnya.

"Ini aku."

"Draco?"

Baca cerita lengkapnya di karyakarsa Vwatson_drarry ya guys, hanya 3.000 rupiah per chapternya

a/n: maapkan saya yg telat update :( umm pengen tanya 'kalian ada yg bisa layout novel? Atau rekomendasi jasa layout murah?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n: maapkan saya yg telat update :( umm pengen tanya 'kalian ada yg bisa layout novel? Atau rekomendasi jasa layout murah?'

A.B.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang