Author pov.
"Taehyung, kau benar-benar ingin melepaskanku??" Pertanyaan Rain sukses membuat Taehyung menatap tajam kearahnya.
Walau rasa takut sedang menguasai dirinya saat ini. Rain memberanikan diri untuk menatap langsung wajah pria dihadapannya itu.
"Aku tahu kau kecewa padaku. Tapi setidaknya bicaralah padaku, jangan mendiamkanku seperti ini! Dan jika benar kau mau berpisah denganku? Maka aku----"
Rain menjeda kalimatnya untuk menarik nafas sebanyak-banyaknya terlebih dahulu. Sedangkan Taehyung terus memperhatikan apa yang akan wanita itu ucapkan kembali.
"Aku tidak akan pernah mau berpisah denganmu." Sambung Rain, yang seketika membuat Taehyung bernafas lega. Bohong jika pria itu tidak merasa gugup saat itu, hanya saja ia berusaha menutupi kegugupannya, agar tidak kentara dimata Rain.
"Waeyo??" Taehyung bertanya dengan nada dingin.
"Karena aku sangat mencintaimu Taehyung-ah!! Kenapa kau terus meragukan perasaanku, eoh?" Kali ini Rain berucap dengan nada parau. Seperti sedang menahan tangisannya.
"Rain, aku mohon jangan membohongi perasaanmu sendiri. Karena itu sama saja kau menyakiti perasaanku." Tegas Taehyung yang hendak membalikan tubuhnya kembali.
"Kau selalu merasa jika disini hanya kau yang tersakiti olehku, tanpa kau sadari jika aku juga tersakiti olehmu." Penekanan Rain sukses membuat hati Taehyung runtuh seketika.
"Rain??"
"Kenapa kau selalu meragukan perasanku padamu, oeh? Aku sudah sering mengatakan jika saat ini aku hanya mencintaimu Taehyung. Apa kau tahu dengan kau yang selalu meragukan cintaku, itu sangat menyakiti perasaanku. Bahkan kau sangat tega akan melepasku begitu saja, disaat aku sudah menjatuhkan semua perasaanku padamu. Lalu untuk apa selama ini kau berusaha membuka hatiku? Jika pada akhirnya kau sendiri yang ingin menutupnya."
Mendengar penuturan Rain, seketika hati Taehyung sangat sakit. Ia benar-benar merasa bodoh! Bagaimana bisa dia tidak menyadari jika wanita yang sangat ia cintai itu juga tersakiti karena keegoisannya.
"Rain, mianhae! Aku tidak bermaksud untuk melepaskanmu. Aku hanya cemburu padamu. Aku sama sekali tidak mau kehilanganmu." Taehyung langsung saja menarik tubuh Rain dalam dekapannya.
"Kau jahat Taehyung-ah!" Rain kini terisak dalam pelukan Taehyung. Sungguh wanita itu tidak bisa lagi menahan air mata penyesalannya.
"Mianhae! Aku menyesali perbuatanku." Taehyung beberapa kali mengecup puncak kepala istrinya. Sampai saatnya Rain pun melepaskan pelukannya, dan beralih memegang kedua tangan Taehyung dengan sangat erat.
"Kau harus tahu Taehyung. Aku mencium wangi parfum itu bukan karena aku masih mencintai Jungkook. Hanya saja hal itu membuatku sedih karena Jungkook belum juga sembuh. Aku akui, kalian berdua memang mempunyai tempat tersendiri dihatiku. Tapi dengan peran yang berbeda."
Taehyung mengerenyitkan keningnya, karena tidak mengerti dengan kalimat terakhirnya Rain.
"Percayalah padaku Taehyung-ah! Walau Jungkook sangat berharga dihidupku, hanya kau yang ada dihatiku saat ini. Aku berharap kau bisa mengerti dengan maksud ucapanku. Aku memang tidak akan pernah bisa menghapus Jungkook dalam hidupku, karena dia adalah sahabatku dari kecil. Tapi kau harus ingat, dia hanya sahabatku." Rain menekan kata 'sahabat'.
"Mianhae Rain! Aku sudah meragukan perasaanmu. Aku berjanji tidak akan pernah lagi meragukan perasaanmu. Maaf! Karena aku sudah bertingkah bodoh, dan menyakiti perasaanmu."
Rain tersenyum lega, karena pada akhirnya Taehyung mau mendengarkan penjelasannya.
"Nee, Taehyung-ah! Aku juga minta maaf karena sering membuatmu sakit. Sungguh aku juga menyesali semua yang telah terjadi. Saat itu aku terlalu syok. Aku tau wangi parfumnya, karena Jungkook memang sudah lama memakainya sejak dulu. Dia tidak pernah mengganti aroma parfumnya sama sekali. Makanya aku tahu betul akan hal itu. Dan sumpah, aku tidak pernah melakukan hal serendah itu dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
RomanceKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...