Author pov.
Diruang tamu.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Rain, pada Jungkook sesaat mereka sudah berada diruang tamu. Begitu pun dengan Hyungjin, yang saat itu tengah duduk dipangkuan Jungkook.
"Kabarku baik. Lalu bagaimana dengan kabarmu?" Jungkook balik bertanya.
"Hemm, kabarku juga baik. Emmm, kenapa Jennie tidak ikut bersamamu?" Ujar Rain.
Jungkook lalu tersenyum tipis, "Jennie, dia sekarang sedang sibuk untuk mengurusi hari peringatan kematiannya Jisoo. Jennie, juga menitipkan pesan untukmu. Dia benar-benar minta maaf karena tidak bisa ikut kemari."
"Eoh gwaenchana!! Emmm, kematian Jisoo? Haisss, aku jadi merasa bersalah, karena dulu pernah bersikap kasar padanya." Ujar Rain, merasa tak enak hati.
"Aniyo!! Kau juga melakukannya karena terpaksa akan situasi saat itu. Sudah lupakan!! Lagi pula kematian Jisoo tidak ada sangkut pautnya denganmu." Jelas Jungkook.
"Hemmm,,, Aku juga tidak menyangka, jika Jisoo akan berkahir seperti itu."
"Kau tau Rain------" Jungkook menjeda kalimatnya, saat menyadari jika Hyungjin sedang memperhatikan mereka berdua. Dan hal itu diketahui oleh Rain.
Rain pun dengan segera berkata pada sang anak, "Eoh, Hyungjin bisakah Hyungjin pergi dulu kekamar, hemmm? Hyungjin mainlah disana dulu, ne." Ucapnya, dan langsung di angguki oleh Hyungjin.
"Ne, eomma!! Samcheon, Hyungjin pergi dulu, ne!!" Ucap anak itu, yang langsung pergi menuju kamarnya.
Setelah Hyungjin benar-benar sudah tidak ada, Rain lalu menoleh intens kembali kearah Jungkook. "Cha... lanjutkanlah ucapanmu yang tadi Jungkook-ah!!"
Jungkook pun mengangguk paham, "Hemmm, jadi beberapa minggu yang lalu, aku mendapat kabar jika kasus pemerkosaan yang dialami Jisoo itu adalah suruhan seseorang."
"Mwo??" Rain terkejut, dengan bola matanya yang membulat sempurna.
"Ne,, dan polisi yang selama ini terus menangani kasus pemerkosaan Jisoo, mereka sudah menemukan bukti baru, jika pelakunya kabur, dan melarikan diri ke Jerman."
Mendengar hal itu, Rain lantas memicingkan matanya kearah Jungkook, "Jangan bilang, jika kedatanganmu kemari, hanya untuk mencari keberadaan pelaku itu?" Tanya Rain, mengintimidasi.
"Hemmm, kau memang benar!! Aku juga melakukan ini semua, karena Jisoo adalah sepupunya Jennie."
Rain lalu menghela nafas berat, "Jungkook-ah!! Jerman itu sangat luas. Kau tidak mungkin bisa menemukannya." Ujarnya, namun dengan cepat Jungkook menepisnya.
"Tidak ada yang mustahil bagiku Rain!! Aku sangat yakin, jika aku bisa menemukannya." Ungkap Jungkook, hingga membuat lawan bicaranya itu hanya bisa menggeleng pasrah.
"Terserah kau saja!! Tapi jangan harap kau bisa tinggal bersamaku disini." Sarkas Rain.
"Ck, kau semakin galak saja. Jika aku mau disini bagaimana, hemmm?" Goda Jungkook terkekeh.
"Apa kau ingin aku laporkan pada Jennie, eoh?" Pekik sahabatnya itu dengan mata yang melotot.
"Arraseo-arraseo!! Aku hanya bercanda. Kenapa kau galak sekali, eoh?" Ujar pria itu, yang seketika mendapat tatapan sinis dari sahabat wanitanya itu.
"Andai kau tau, jika saat ini hubunganku dengan Jennie sedang diambang kehancuran. Aku ingin sekali bercerita padamu, tapi kurasa ini bukan waktu yang tepat. Karena aku harus mencari tau dulu pelaku pemerkosaan Jisoo. Agar aku bisa terlepas dari Jennie." Batin Jungkook.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya. Disebuah apartemen. Tepatnya dipagi hari, terlihat seorang pria sedang terduduk dibalkon apartemennya, sembari menyesap secangkir kopi ditangannya. Seperdetik, seorang namja berpakaian serba hitam datang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
RomanceKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...