Author pov.
"Appa!!"
"Enmii?" Ucap Taehyung terkejut, ketika melihat sosok anak kecil itu tengah berlari kearahnya.
"Appa, Enmii sangat merindukan appa!!" Pekik anak itu, memeluk erat pergelangan tangan Taehyung.
"N-ne... Appa, juga sangat merindukanmu." Ucap Taehyung sedikit kikuk. Tapi matanya terus tertuju pada sosok Rain.
"Aku harap kau akan bahagia dengan keluarga baru mu itu, Taehyung." Ujar Rain, mencoba tegar dihadapan Taehyung.
"Rain, mianhae!! Aku tidak bermaksud untuk mengkhianatimu." Lirih Taehyung dengan suaranya yang terdengar parau.
Rain pun tersenyum tipis, "Hemmm, aku sangat tahu, akan hal-itu, Taehyung. Kau menikahi Somi karena kau kehilangan ingatanmu. Tapi, sekarang kau sudah terlanjur mempunyai ikatan dengannya. Bahkan anak kecil yang sekarang sedang memelukmu itu, dia sangat membutuhkan sosok dirimu." Ujarnya, dan itu sukses membuat Taehyung tercengang ketika mendengarnya.
"Aku mohon jangan seperti ini, Rain!!" Taehyung mencoba meraih tangan Rain, namun dengan cepat wanita itu menepisnya dengan pelan.
"Mianhae, Taehyung-ah!!
"Rain---"
Rain mendongakkan wajahnya keatas, agar air matanya itu tidak jatuh. Dan seperdetik, ia pun mencoba tersenyum kembali kearah Taehyung. "Minggu depan aku akan menikah dengan Seokjin oppa. A-aku harap kau bisa merelakan aku dan juga o-oppa untuk bersatu."
Deggggg
Bagai dihujam ribuan pisau didadanya. Hati Taehyung menjerit merasakan sakit yang teramat dalam, disana. "Tidak Rain!! Kau masih istriku!! Aku tidak bisa merelakanmu seperti ini. Aku sangat mencintaimu." Taehyung kini berkata dengan nada gemetar, ia terus saja memegang tangan Rain dengan sangat erat.
"Aku mohon!! Kau sudah berkeluarga Taehyung. Jadi aku mohon, mengertilah!! Aku juga sangat mencintaimu. Tapi kita juga harus sadar, jika saat ini kita tidak mungkin untuk bersatu kembali, seperti dulu lagi."
"Aku akan menceraikan Somi!!"
"Mwo?" Rain dan Enmii tersentak ketika mendengar penuturan Taehyung saat itu.
"Appa, mau meninggalkan eomma demi imo, itu?" Pekik Enmii terlihat marah, kearah Rain.
"Enmii?" Lirih Rain, merasa tak enak hati, pada bocah berusia tujuh tahun itu.
"Imo tidak akan merebut appanya enmii-kan? Bukannya imo sudah berjanji pada Enmii?" Enmii kini berkata dengan meninggikan nada suaranya. Sungguh anak itu seperti tidak mempunyai sopan-santun untuk berbicara pada orang dewasa.
Namun tak ada jawaban dari Rain. Karena wanita itu, juga bingung harus menjawabnya apa. Dan seperdetik, Rain-pun lebih memilih pergi dari sana begitu saja.
"Rain!!" Pekik Taehyung, mencoba bangkit dari bangsalnya, untuk mengejar Rain saat itu juga.
"Ada apa Taehyung?" Tiba-tiba saja Eunwoo dan Yoongi masuk kedalam ruangannya, saat telinga mereka mendengar keributan didalam sana.
"Hyung, tolong bantu aku untuk menyusulnya!!" Ujar Taehyung, dengan kakinya yang masih lemas.
"Tidak bisa Taehyung!! Kondisimu masih sangat lemah, jadi beristirahatlah!!" Ujar Yoongi, menahan tubuh Taehyung yang akan tumbang.
"Tidak hyung, Rain. Dia mau meninggalkanku!!" Lirih Taehyung, begitu panik.
...
.
.
.Disisi lain. Setelah Rain pergi meninggalkan Taehyung disana. Kini dia berada disebuah balkon rumah sakit. Tepatnya dilantai tiga. Wanita itu berkali-kali menarik nafas berat, kala pikirannya kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
RomanceKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...