Author pov.
Pagi hari, pukul 07;00 pagi.
"Hyungjin kenapa kau menangis, hemmm?" Tanya Rain, sesaat ia mendengar tangisan sang anak dari dalam kamarnya.
"Eomma!! Hikss..." Hyungjin merengek, sembari memeluk sang ibu yang saat itu sudah duduk disamping ranjangnya.
"Hemm, Hyungjin kenapa? Apa Hyungjin menginginkan sesuatu?" Rain lalu menempelkan punggung tangannya ke kening sang anak. Dan seketika ia pun terkejut karena suhu badan Hyungjin yang terasa sangat panas.
"Astaga!! Badanmu panas sekali, kau demam Hyungjin." Ucapnya yang mulai panik.
"Hikss, eomma kepala Hyungjin sakit!" Rengeknya yang semakin mempererat pelukannya.
"Ne, kita kedokter saja, ne?" Saat Rain hendak menggendong Hyungjin, tiba-tiba saja Seokjin datang dengan muka bantalnya.
"Ada apa, Rain?" Tanyanya.
Rain lalu menoleh kearahnya, "Oppa, Hyungjin demam. Kita harus membawanya kerumah sakit, oppa! Palli!!" Rain semakin panik, kala Hyungjin benar-benar terlihat sangat pucat.
"Eoh, jinjja?" Seokjin pun berjalan kearah Hyungjin yang saat itu tengah digendong oleh Rain. Ia lalu memegang kepala Hyungjin untuk memastikannya.
"Eoh, Hyungjin memang demam. Arraseo!! Oppa akan mengambil kunci mobilnya terlebih dahulu." Lanjutnya yang langsung saja berjalan cepat menuju garasi mobil. Sedangkan Rain, ia segera mengambil mantel tebal untuk dia pakaikan pada Hyungjin, agar putra semata wayangnya itu tidak kedinginan.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa saat setelah Rain, dan Seokjin sudah sampai dirumah sakit. Mereka berjalan tergesa-gesa dengan Hyungjin yang di gendong oleh Seokjin."Dokter, tolong periksakan anak saya!!" Pekik Rain, sesaat seorang dokter tengah melintasi mereka.
Dokter itu pun berbalik, dan itu membuat Rain sedikit terkejut, "Kau??"
"Kalian?" Ucap Dokter itu, yang sepertinya juga terkejut seperti Rain.
"Sudah!! Sebaiknya kalian tunda dulu keterkejutan kalian ini. Saya mohon, tolong cepat tangani anak saya dulu, dok!!" Sela Seokjin yang saat itu berhasil membuyarkan keterkejutan Rain dan juga dokter itu.
Dokter yang diketahui adalah istri dari V itu pun, lantas segera menetralkan dirinya kembali. Dan langsung beralih menoleh kearah Seokjin.
"Eoh, mari ikut saya!!" Titahnya, dan diangguki oleh Seokjin dan Rain.
...
.
.
.
.
.
.
.
Sudah hampir 15menit, Hyungjin kini sedang ditangani oleh Somi. Dan sedari tadi, padangan Rain tak pernah lepas dari dokter wanita itu."Mata itu? Sepertinya aku pernah melihatnya. Apa mungkin dia..." Batin Rain, terus saja bertanya-tanya, hingga tanpa ia sadari, Somi kini tengah balik menatapnya.
"Kenapa anda menatap saya seperti itu?" Tiba-tiba saja Somi berkata, hingga Rain pun dibuat terkejut, karena dirinya ketahuan sedang memperhatikan dirinya.
"Eoh, maaf!! Saya hanya melamun saja." Ucapnya mengelak, sembari mengalihkan padangannya kesembarang arah.
Somi hanya tersenyum muak, "Hemm, putra anda hanya demam biasa. Saya akan membuatkan dulu resep obatnya. Dan kalian nanti sudah bisa menebusnya." Ucapnya intens.
"Ne, dok!!" Jawab Rain dan Seokjin bersamaan.
"Kalau begitu saya, permisi!!" Ucap Somi, yang langsung saja pergi dari ruangan itu. Sedangkan Rain dan Seokjin, mereka mulai mendekat ke arah Hyungjin yang kini sedang terlelap di ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
Roman d'amourKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...