Rain eps 22

299 52 14
                                    

Author pov.

Disebuah koridor rumah sakit. Terlihat seorang wanita yang sedang berjalan lunglai dengan tatapan kosongnya. Itu, Rain. Setelah ia keluar dari ruangan Yoongi, kini pikirannya benar-benar kacau entah kemana. Ia lalu menyandarkan punggungnya di dinding koridor tersebut. Tubuhnya perlahan merosot kebawah, hingga ia bersimpuh diatas lantai dengan tangisannya yang kembali memecah. Dadanya sesak. Sakit? Jelas itu sangat menyakitkan jika ia harus mengingat kembali tentang penjelasan Yoongi beberapa menit yang lalu.

Flash back on

"Tapi kenapa penyakit itu tidak bisa disembuhkan, oppa?"

"Penyakit Alzhaimer tergolong penyakit yang cukup mematikan Rain. Penyakit itu perlahan akan terus menggorogoti fungsi-fungsi syaraf pada otak sang penderita. Bukan hanya ingatannya saja yang perlahan menghilang. Tapi prilakunya juga akan berubah."

"Maksudmu apa, oppa?"

"Jadi begini. Karena daya ingat yang semakin melemah, secara otomatis orang yang mengidap penyakit tersebut juga akan lupa bagaimana cara mengurus dirinya sendiri. Seperti lupa cara makan yang benar seperti apa, berbicara pun mereka akan sulit, dan itu sangat berpengaruh pada kesehatannya. Layaknya seorang bayi yang baru lahir kembali, dia akan lupa semuanya. Itu sebabnya orang yang mengidap penyakit Alzhaimer tidak ada yang bertahan lama. Karena secara tidak langsung penyakit tersebut akan merusak fisiknya secara perlahan."

"Berapa lama penyakit itu akan menyerang ingatan Taehyung, oppa?"

"Sekitar 7 sampai 10 bulanan Rain. Penyakit itu sangat cepat serangannya."

Flash back of.

"Kenapa, agrrrhhhhh?! Kenapa semua ini harus terjadi padamu Taehyung? Kenapa tuhan sangat tidak adil padamu?, hiks...." Rain kini menangis sejadi-jadinya disana. Ia begitu frustasi dengan apa yang sedang ia hadapi saat ini.

Dan tanpa Rain sadari, dari kejauhan Seokjin sudah memperhatikannya. Namun sepertinya pria itu enggan untuk mendekatinya, dan lebih memilih diam memperhatikan dari jauh saja.

"Apa salahku padamu tuhan? Kenapa kau selalu ingin mengambil orang-orang yang aku sayangi, eoh? Apa aku tidak berhak bahagia? Kenapa ini sangat menyakitkan? Aku mohon tuhan!! Jangan ambil Taehyung dariku, hiks... Aku mencintainya... Hatiku sangat sakit...." Rain terus saja terisak sembari terus meremas-remas dadanya yang sangat terasa menyesakan itu.

"Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini, tuhan." Batin Seokjin.

...
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa saat kemudian. Setelah Rain berhenti menangis, ia pun memutuskan untuk segera menemui Taehyung diruang rawat.

"Rain, kau darimana saja, eoh?" Tanya Taehyung sesaat melihat sang istri yang kini sudah berdiri disampingnya.

"Eoh, aku------"

"Tunggu dulu! Yaaaa, apa kau sudah menangis?" Pertanyaan Taehyung sontak membuat Rain gugup.

"A-ani! Aku tidak menangis Taehyung-ah." Bantah Rain sembari mengalihkan pandangannya kearah lain.

Taehyung menaikan satu alisnya, "Kau tidak sedang berbohong padaku'kan??" Rain mengangguk, dan Taehyung pun percaya. "Emmm... lalu kau dari mana saja? Kenapa lama sekali?" Sambungnya.

"Ah itu tadi, aku baru saja-----"

"Apa telah terjadi sesuatu padaku?" Sela Taehyung, dan itu lagi-lagi membuat Rain membulatkan bola matanya, dengan perasaan yang semakin gugup.

RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang