Rain eps 26

275 55 20
                                    

Author pov.

"Apa jangan-jangan yang dikatakan Jimin itu?" Rain terkejut, saat telinganya tiba-tiba saja mendengar langkah kaki tuan Kim yang akan keluar dari dalam kamar. Dan dengan segera ia pun bergegas pergi agar tidak ketahuan.
...
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa saat setelah tuan Kim berada diruang tamu, untuk menemui Rain.

"Rain, appa pulang dulu, ne!! Tolong jagalah putraku dengan baik disini." Ujar tuan Kim, sesaat dirinya akan berpamitan pulang.

"Ne, appa!! Aku pasti akan menjaganya dengan baik." Ujar Rain, membungkuk hormat.

"Kau sudah mendengar semuanya bukan?"

Rain tersentak, sesaat tuan Kim tiba-tiba saja berkata seperti itu,  "Eoh, m-maksud appa?"

"Appa tau, kau sedari tadi berada dibalik pintu kamar, bukan? Dan pastinya kau mendengar semuanya."

"Eoh, mianhae appa!! Aku----"

"Gwaenchana! Kau sudah tau semuanya tentang Taehyung. Jadi appa mohon, jagalah dia untuk dirimu sendiri." Sela tuan Kim sembari menepuk bahu menantunya itu.

"Ne, appa! Aku berjanji akan menjaga Taehyung dengan sangat baik." Jawab Rain dengan cepat.

Tuan Kim lantas tersenyum senang, "Yasudah! Kalau begitu appa pergi dulu. Jaga diri kalian baik-baik."

Rain mengangguk pelan, dan seperdetik kemudian, tuan Kim pun pergi dari sana bersama anak buahnya, yang selama ini selalu setia menemaninya kemana pun ia pergi.

Setelah punggung tuan Kim benar-benar sudah tak terlihat lagi, Rain pun dengan segera pergi kekamarnya, untuk menemui Taehyung.
...
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya dikamar. Saat itu, Rain masih melihat Taehyung yang tengah terduduk dikursi rodanya.

"Taehyung?" Lirihnya yang kini langsung bersimpuh dihadapan suaminya.

"Eoh, Rain! Wae??" Tanya Taehyung kebingungan. Namun Rain tak menjawabnya, ia malah terisak dengan menjatuhkan kepalanya di lutut Taehyung.

"Wae?? Yaaa!! Kenapa kau menangis, eoh?" Lanjutnya terkejut, dan mencoba memegang kedua bahu Rain, agar melihat kearahnya.

"Kenapa kau berbohong padaku?? Hiks..." Rain mendongakkan wajahnya kearah Taehyung, sembari terus menangis.

"Berbohong apa? Aku tidak mengerti."

"Kenapa kau tidak jujur padaku Taehyung? Kenapa kau tidak bilang, jika kau lah yang selama ini sudah mendonorkan ginjalmu untukku?... hiks..."

"Eoh, itu aku---, mianhae! Aku hanya ingin melihatmu bahagia saja, Rain." Taehyung berucap sembari mengusap air mata sang istri dengan ibu jarinya.

Rain menggeleng pelan, "Aniyo!! Aku sama sekali tidak bahagia. Kau sudah menjadikanku manusia yang paling jahat!!"

"Mwo!! Kau tidak jahat, chagi."

"Kau tau, saat ini aku merasa sangat bersalah padamu Taehyung. Selama ini aku sudah sering menyakiti perasaanmu. Mianhae Taehyung-ah!!... Hiks..."

"Sudah Rain! Aku mohon berhentilah menyesali semuanya, hemmm!! Itu semua bukan salahmu, karena kau tidak tahu apa-apa."

"Tolong hukum aku saja!! Aku memang wanita yang tidak tahu diri. Jika saja saat itu kau tidak menolongku. Mungkin saat ini aku sudah mati Taehyung-ah."

"Aniyo!! Jangan berpikiran seperti itu, Rain. Semua itu sudah takdir kita berdua. Berhentilah menangis, hemmm!!"

Rain pun mencoba menghentikan tangisannya, dan beralih meraih kedua tangan Taehyung, dan menggenggamnya erat. Ia lalu tersenyum getir, "Sekarang aku tahu alasannya, mengapa aku bisa dengan mudahnya jatuh cinta padamu Taehyung-ah. Mungkin karena dalam tubuhku terdapat bagian tubuhmu."

RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang