Author pov.
Flash back on.
Beberapa menit kemudian, setelah Taehyung telah selesai dari toilet. Ia kini berjalan untuk kembali. Namun saat dirinya baru sampai disana. Dia melihat sekelompok orang keluar dari ruangan Rain.
"Siapa mereka?" Gunyamnya, namun tak lama Taehyung tersentak, saat melihat orang yang terakhir keluar dari sana.
"S-Somi?" Ucapnya tak percaya.
"Ya!! SOMI-AH!!!" Pekik Taehyung, mencoba mengejar mereka, namun sial tenaganya belum cukup kuat untuk mengejarnya. Alhasil, dia kehilangan jejak Somi saat itu.
"Rain!!" Ucap Taehyung, yang mulai khawatir dengan kondisi sang istri. Ia pun berniat untuk kembali keruangan Rain, untuk memastikan keaadannya.
Sesampainya Taehyung diruangan Rain, ia sangat tercengang saat melihat kondisi Rain yang sangat tragis.
"Rain!!" Ucapnya yang langsung saja berlari kearah istrinya.
"Rain, bertahanlah!! Kumohon bertahanlah!! Hiks,, kumohon..." Taehyung terus saja memegang tangan Rain dengan sangat erat, hingga membuat wanita itu membuka matanya dalam keadaan sekaratnya.
"T-taeh-hyung..."
Taehyung terkejut, saat mendengar Rain memanggil namanya. "Chagi, kau mendengarku? Sayang kau harus bertahan, ne!! Aku akan segera memanggil dokter!!"
"T-tidakhhh.." Rain berkata, sembari memuntahkan darah dari dalam mulutnya. Bahkan perban dikepalanya, sudah sangat basah karena darah yang kembali keluar dari kepalanya.
"Rain, hiks... Kau terluka parah, aku harus segera memanggil dokter."
"T-tae.. a-akuhhh.. sudahhh, tidak kuat lagihh... Akuhhhhh, titipkan.. Hyunggg---jhinnnnn. ne." Setelah mengucapkan kata itu, tiba-tiba saja Rain langsung koleb, bahkan sekarang alat pemacu jantungnya pun berhenti, dan itu semakin membuat Taehyung merasa panik.
"DOKTER!!! PALLI, Dokter!!" Taehyung terus memencet tombol diruangan itu, agar pertolongan segera datang.
"Wanita jahanam!! Dia berusaha membunuh istriku. Rain, kumohon bertahanlah!!" Ucapnya, disela-sela tangisnya.
Flash back of.
...
.
.
.
.
.
.
Seokjin mengepalkan kedua tangannya, saat Taehyung sudah menceritakan semua kronologinya.
"Sudah habis kesabaranku kali ini!! Aku akan mencari wanita biadab itu!!" Geramnya, dengan rahang yang sudah mengeras."Hyung, aku juga sama halnya ikut geram dengan apa yang dilakukan wanita itu. Kita tidak boleh membiarkannya lolos." Ujar Jungkook.
Saat Seokjin akan berkata kembali tiba-tiba saja, dokter yang menangani Rain didalam keluar dengan wajah lesunya.
"Dokter?" Ucap ketiga pria itu bersamaan, termasuk Hyungjin yang sedari tadi ada bersama mereka.
"B-bagaimana keadaanya, dok?" Lanjut Taehyung bertanya.
"Maaf, tapi kami sudah berusaha sebaik mungkin. Pada jam 19:30, nyonya Rain sudah menghembuskan nafas terkahirnya."
Degggggg...
Bagai dihantam ribuan bom, hati mereka semua tersentak. Saat dokter itu mengatakan jika Rain sudah tiada. Kaki mereka melemas, bagai tidak mempunyai tenaga. Begitu-pun Hyungjin yang kini menangis kencang, saat mendengar jika sang ibu sudah pergi meninggalkannya.
"Tidak mungkin dok!! Ini tidak mungkin!! Rain..." Taehyung langsung saja berlari masuk kedalam ruangan itu, dengan disusul Seokjin dan Jungkook.
Sesampainya didalam. Taehyung langsung saja memeluk tubuh sang istri, yang kini sudah terbujur kaku dibangsalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
Roman d'amourKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...