Author pov.
Disebuah kafe, terlihat seorang pria dan wanita yang sedang duduk tegap saling berhadapan.
"Taehyung, apa kau marah padaku karena kasus itu?" Jisoo bertanya sedikit ragu saat itu.
Taehyung menoleh intens kearahnya, "Mwo? Untuk apa aku marah padamu? Itu bukan salahmu."
"Eoh, syukurlah jika kau tidak marah padaku. Aku sangat takut jika kau akan salah paham padaku."
"Aniyo! Kau tenang saja." Taehyung tersenyum manis kearah Jisoo, hingga wanita itu pun terkesima oleh senyumannya.
"Apa aku salah sudah menyukaimu, Taehyung-ah? Apa boleh aku egois pada perasaanku sendiri." Batin Jisoo.
"Taehyung-ah?"
"Nee?" Taehyung menoleh.
"Sepertinya kau sangat mencintai istrimu?" Kini Jisoo bertanya dengan sedikit sendu.
"Eoh itu. Tentu saja aku sangat mencintainya. Dia cinta pertamaku sejak dulu."
Sungguh penuturan Taehyung kali ini membuat Jisoo sangat terkejut. Cinta pertama? Bukankah dulu Taehyung pernah mencintainya? Pertanyaan itulah yang kini sedang memutar dikepala wanita itu.
"Cinta pertama?" Jisoo mengerenyitkan keningnya.
Taehyung mengangguk mantap, "Oyah Jisoo-ya. Mumpung kita bertemu disini, mungkin aku akan menjelaskannya disini saja."
"Mwo??"
"Ini tentang masa lalu kita."
"Eoh, jinjja?" Tanya Jisoo yang kini berubah antusias. Entahlah, saat itu ia mendadak berharap jika orang yang ada dihadapannya itu akan mengungkapkan perasaannya lagi padanya.
"Hemm, sebelumnya aku ingin minta maaf padamu. Aku minta maaf karena saat sekolah dulu aku pernah mengungkapkan cinta padamu. Jujur saja saat itu aku tidak bersungguh-sungguh mencintaimu."
"Mwo??"
"Nee, aku melakukan itu karena hanya ingin menutupi rasa cintaku pada Rain saja. Dengan menjadikanmu sebagai bahan rencanaku. Aku benar-benar minta maaf, akan hal itu."
Bagai dihantam ribuan bom, hati Jisoo benar-benar hancur kali ini. Ia sangat tak menyangka jika pria yang selama ini ia cintai, tak pernah sedikit pun mempunyai rasa sepertinya.
"Jadi Taehyung tidak benar-benar mencintaiku? Ah, ini sungguh memalukan dan menyakitkan untukku." Batin Jisoo.
"Jisoo kenapa kau malah diam? Aku benar-benar minta maaf karena saat itu hampir saja merusak hubunganmu dengan Seokjin hyung."
Seketika lamunan Jisoo buyar, ketika suara Taehyung menusuk kedalam telinganya.
"Ah, itu? A-aku sudah melupakannya. Kau tenang saja." Jisoo mencoba bersikap normal, agar rasa kecewanya tidak kentara dimata Taehyung.
"Benarkah? Eoh, aku sangat lega mendengarnya."
"Nee, lupakan saja!" Taehyung dan Jisoo pun saling melemparkan senyuman penuh arti. Sambil sesekali menyeruput coklat panas, yang sedari tadi menemani mereka. Hujan pun tiba-tiba saja turun, seakan mewakili perasaan Jisoo yang saat ini sedang menangisi perasaannya sendiri. Namun berbeda dengan angin yang mengiri hujan tersebut, seakan membawa kesejukan tersendiri bagi pria bermarga Kim itu.
"Oyah, jika boleh tahu. Kenapa kau dan Seokjin hyung menolak perjodohan kalian? Bukankah saat sekolah dulu kalian sempat berpacaran? Itu artinya kalian saling mencintai, bukan?" Taehyung bertanya disela-sela keheningan yang sempat menyertai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES [JJKxKTH / TAMAT]
RomansaKenapa harus ada pertemuan, jika akhirnya harus terpisah. -Kim Taehyung- Kenapa harus jatuh cinta?? Jika akhirnya harus ada yang terluka. -Jeon Jungkook- Mungkin kata diatas sudah sering orang-orang rasakan. Tapi beda hal nya dengan kisah cinta gadi...