Tapi Kamu Telah Cukup Besar 'Tuk Mengasihi

119 14 1
                                    

Untuk sekadar berangan saja, rasanya aku tak sanggup.

Bukannya sulit,

toh tinggal dibayangkan saja.
Melainkan pedih,

amat,

sebab kutahu ia terlalu

jauh.

Terlalu jauh, bahkan setelah berulang kali kupangkas angan itu, tak jua menyempit bentang jaraknya.

Sungguh sebelah tanganmu yang menggantung itu lebih mudah kuraih ketimbang sebelah tanganku yang lain.

Bukannya sulit,

toh tinggal kugenggam. Kita sudah beriringan, dan aku tak perlu lebih dulu menghampiri, apalagi sambil berlari. Seakan sudah tak ada lagi kamu nanti di esok hari.

Melainkan pedih,
amat,

sebab kutahu ia terlalu jauh.

Dan yang menjadikannya semakin jauh adalah ketika kusadari bahwa aku tentu begitu ingin menggengam sebelah tanganmu itu.

"Sedang kamu tak kunjung mengulurkannya."

Pun tak senekat itu aku memintakan izin.

Hingga akhirnya kita sampai di seberang dan berpisah jalan.

Hingga akhirnya kita sampai di seberang dan berpisah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi aku telah cukup besar untuk melarung,

'tuk urung.
'Tuk berhenti murung.

Telah cukup besar untuk mengasihi tanpa perlu menggengam tanganmu.












(Terima kasih Hindia atas lagumu.)

Credit pict:
1. IG @soniaparretta.ph

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang