Dari ujung ke ujung yang terhampar di hadapan kulit muka kami yang mulai kaku diterpa angin, cahaya dari tempat-tempat manusia itu singgah untuk sementara selama masanya di dunia, berpendar-pendar. Seluas yang bisa kulihat, ada banyak, namun tak cukup mampu menandingi pekatnya langit.
"Seperti kita. Seperti kau dan aku yang selalu berusaha melawan kehendak semesta. Menyala makin terang, lalu padam lebih cepat."
Credit pict:
1. IG @andrews_diary