#BANGKAI_KEKASIHKU
BANGKAI PAPA YANG TERSINGKAP
(Ekstra Part)Sebelum berangkat ke sekolah, mama mengajakku berkumpul di ruang tamu. Salwa sudah berangkat ke kota untuk melanjutkan pekerjaannya kemarin, sedangkan Marwa masih di sini.
“Ada apa?” tanyaku ketika Mama duduk di antara kami berdua.
“Ada sesuatu yang perlu mama katakan.”
Pendar mata mama mengatakan kegusaran. Wanita paruh baya itu menggenggam tanganku dengan bibir yang terbuka. Wajahnya seperti ragu untuk kembali membuka percakapan.
“Kamu ingin dimaafkan Papa, ‘kan, La?”Jawaban sebuah anggukan kuberikan. Mama diam sejenak seraya menatapku dengan tatapan dalam.
“Papamu mengingin suatu hal.” Mama berkata lirih.
“Apa, Ma?” tanyaku mulai penasaran.
“Papamu ingin kami menikahkanmu dengan calon pilihannya.”
Detik itu juga mulutku menganga. Ingin aku bertanya apa benar Fajar Sadewa yang akan menjadi calonku nanti. Namun, mama kembali membuka teka-teki.
“Nanti sore, dia akan datang ke sini bersama dengan keluarganya.”Senyum itu mengandung harap besar. Mama sepertinya senang perjodohan ini terjadi, tetapi apa benar Fajar Sadewa yang akan datang nanti sore?
Kejutan sore ini bermula dari kedatangan sebuah mobil hitam. Orang yang membuat debar itu datang. Siapa? Tentu kalian sudah tahu jawabannya. Dia Fajar Sadewa. Ia datang dengan kedua orang tuanya dan Galang Maheswara. Sang adik itu menampakkan senyum lebar. Bertolak belakang dengan Pak Fajar. Lelaki itu justru diam tidak berkutik ketika aku dan Mama menyambut mereka.Mata kami berkejaran. Jika aku bisa, mungkin aku sudah bertanya tentang sikapnya yang mulai tak acuh. Namun, itu tidak kulakukan. Aku masih waras untuk membuka tabir perasaan ini.
Setelah berbasa-basi yang menurutku terlalu mengulur waktu, akhirnya lelaki yang dipanggil ayah oleh Pak Fajar itu mengungkapkan maksud kedatangannya. Semula aku terpana, karena kalimatnya berakhir pada satu nama. Nama yang tidak pernah kukira untuk datang dalam kehidupan ini.
“Kedatangan saya kali ini bermaksud untuk melamar Laila Maura menjadi istri dari anak bungsu kami yang bernama Galang Maheswara.”
Detik itu juga, aku menoleh pada Pak Fajar tanpa aba-aba. Dia menunduk dan permisi ke belakang masih dengan mata yang menghindariku. Mama meremas tanganku erat. Selaksa tanya berputar di kepala? Kenapa? Mengapa? Runtutan kejadian akhir-akhir ini membayang. Terakhir, aku diam tidak berkutik lagi.
Beginikah pembalasan pengharapan pada manusia? Sesaknya menghunjam dada. Terima kasih untuk Fajar Sadewa yang telah membuatku jatuh cinta dan terluka separah-parahnya.
"Jadi bagaimana jawabannya?" Lelaki paruh baya itu bertanya.
Aku masih diam. Takut untuk menjawab, karena kejutan ini benar-benar menyesakkan hati.
"Beri saya waktu," jawabku lemah diperdaya takdir ini.
END
Kalau ada yang tanya : Loh kok end-nya gini, Thor?
Iya. Mohon maaf, end-nya seperti ini. Konflik pertama sudah terbuka dan rasa penasaran kalian tentang siapa yang dijodohkan dengan Laila terungkap.Tapi aku penasaran, Thor? Udah lama gak up, eh sekali up malah bikin penasaran! Open PO lagi!
Iya saya paham pembaca pasti ada yang kecewa saya gantung begini. Namun, berhubung saya sayang sama Laila jadi dibukukan biar tidak plagiat. Btw, ini endingnya setengah gantung kok. :v Kalian kan udah tahu siapa yang dijodohkan dengan Laila.Kok loncat-loncat? Gak nyambung sama kemarin?
Memang. Soalnya saya tidak mau mengecewakan yang ikut PO. Saya juga gak mau mengecewakan kalian pembaca setia yang gak beli, jadilah saya beri cuplikan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkai Kekasihku (Completed) [TERBIT]
SpiritualitéAwal mula kukira hubungan yang lama terjalin, maka akan kuat pula pondasinya. Pondasi suatu hubungan selalu yang pertama adalah kepercayaan, bukan? Aku menerapkannya pada hubungan kami meski pernah dikhianati sekali. Namun, anganku untuk membangun m...