Mobilku sudah berhenti didepan rumah teman mami yang sering disebut sebagai sahabat. Aku masih enggan turun sedangkan mami sudah langsung turun dan masuk ke rumah itu.
Hanya ada aku dan David dimobil dengan tampang yang sangat menjengkelkan dan muka masam karena aku paksa ikut. Karena aku tidak mau jadi korban seorang diri sebenarnya David sudah tau alasannya.
Didalam rumah.
"Mana anak kamu Mel kok belum masuk?" Tanya teman mami dan Melanie adalah nama mami
"Ahh biasa anak muda masih banyak malunya.." jawab mami
"Ehh iya anak kamu gimana udah tau rencana kita?" Tanya mami lagi pada temannya
"Dia sih pasti nurut kok ya mungkin pasti nolak diawal tapi biar aja seiring berjalannya waktu biar saling kenal dulu... ayo anak kamu cepet suruh masuk kita makan dulu..."
Ponselku berdering sangat keras membuat aku dan David langsung beradu pandang. Akhirnya aku turun dari mobil dengan malas melangkahkan kaki mau tidak mau harus masuk kedalam rumah itu.
Saat memasuki rumah itu terlihat mami memang sangat akrab dengan temannya sambil tertawa dan bercanda entah apa yang dibahas hanya mereka dan Tuhan yang tau.
"Halo tante...." malah David yang menyapa duluan
"Ehh ini anak kamu Mel? Bukannya cewek kan?" tanya teman mami
"Astaga Keni sini.. ini kenalin teman mami panggil aja tante Elsa..." mami sedikit melotot padaku karena aku berdiri dibelakang David
"Halo tante Elsa... apa kabar perkenalkan saya Keni.." akhirnya aku melngkah kedepan dan mengukurkan tangan pada tante Elsa
"Ya ampun anak kamu kok ganteng banget ga nyangka lebih ganteng aslinya Mel..." tante Elsa malah heboh sendiri
Selesai acara berkenalan kami semua diajak masuk ke ruang makan. Aku dan David saling melempar pandangan heran karena dari tadi kedua orang tua ini terlihat melebih lebihkan. Dimeja makan aku dan David duduk bersebelahan.
"Anak kamu mana Sa kok belum keliatan?" Tanya mami
Aku semakin gugup berharap anak dari tante Elsa tidak ada jadi otomatis acara malam ini pasti gagal. Tapi ternyata semua meleset kulihat tante Elsa pergi ke atas memanggil anaknya. Aku semakin gugup bagaimana melihat lelaki yang mau dijodohkan oleh mami.
"Mami serius mau jodohin Keni? Kan Keni bisa cari sendiri mi" ucapku memelas pda mami
"Udah diem dulu kalo kamu ga ketemu gimana bisa tau..." kata mami
"Kan bukan jaman siti nurbaya mi pake dijodohin segala" suara David membantuku
"Kalian ini sama aja udah diem jangan berulah kamu David..." ancam mami karena tau David pasti membelaku
Betapa terkejutnya aku dan David melihat kearah pandangan didepan mata kami. Tante Elsa sudah bersama anaknya dan ternyata anak dari tante Elsa tak lain adalah Rena.
Aku dan David saling tatap tidak percaya dengan apa yang kami lihat. Aku terdiam kaku dan membisu.
"Ini kenalin Renata tapi biasa dipanggil Rena..." kata tante Elsa pada kmi bertiga
Mami langsung berdiri dari duduknya lalu memberi salam khas perempuan cipika cipiki. Aku masih kaku diam tak bergerak sampai David memukul lenganku yang membuat kesadaranku kembali. Aku juga melihat raut wajah Rena tak kalah kaget denganku dan David. Oh sungguh dumia ini sempit.
"Ehh Rena ya ga nyangka..." ucap David
"I iy a pak David.." ucap Rena tak kalah gugup
"Keni buruan ihh jangan bikin malu..." lagi lagi David menyenggolku
"Ahh iya saya Keni... kita udah pernah ketemu juga.."
Suasana makan malam menjadi sangat sunyi karena tidak menyangka sama sekali orang didepanku ini. Hanya mami dan tante Elsa yang mengisi kekosongannruangan ini dengan obrolan mereka. Iya Rena duduk tepat sekali didepanku. Aku juga bisa melihat bagaimana pun dia juga gugup, sampai terus diam dan menunduk.
Berkali kali David menyenggol tanganku mengisyaratkan jangan hanya diam. Tapi aku sungguh tidak tau harus bicara apa.
"Ohh iya Rena udah tau David gimana ceritanya?" Tanya tante Elsa yang sekarang kami sudah pindah ke ruang tengah yang lebih santai
"Kebetulan Rena kerja dikantornya pak David ma" jawaban dari Rena
"Ya ampun sempit banget kota ini ya... loh harusnya kenal juga sama Keni..." sekarang mami yang menimpali
"Rena baru masuk kerja jadi belum kenal siapa Keni tapi setelah ini pasti David kenalkan.." ujar David sambil melirik ke arahku
"Ohh begitu ya maklum juga soalnya Keni pendiam jadi susah bergaul.." kata mami lagi
"Iya biar nanti itu urusan kalian yang jelas kami sudah merasa lega mempertemukan kalian" ucap tante Elsa
Setelah mengobrol dan bernostalgia ala mami, sampailah ditopik utama yaitu membahas aku. Dari yang aku dengar mami tidak menjabarkan dengan rinci siapa sebenarnya aku hanya mami memberitahu bahwa aku ini sejatinya adalah perempuan. Kulihat wajah Rena yang mendadak memerah entahlah apa artinya itu. Yang jelas mami tidak mau bercerita lebih lanjut sebelum memulainya dengan kejujuran.
Malam bertambah larut lalu kami semua berpamitan untuk segera pulang.