25

4.1K 173 2
                                    

Tiga tahun kemudian.

"Mam mamm mamammm" celoteh Natalie ya gadis kecilku merengek minta disuapi

"Sini sama dadd aja, mom kan lagi tiduran yah sayang" ucapku yang menggendong Natalie keluar kamar

Saat aku dan Natalie diruang TV tiba-tiba Rena datang dan ikut duduk disofa memperhatikan kami berdua dan tersenyum.

"Mau sama mom?" Tanya Rena pada anak gadis imut ini

"No mom " jawab Natalie gemas dengan pipi mengembung karena terisi makanan

"Sama aku aja gapapa honey, jangan kecapean yah kamu kan hamil tua" kataku

Rena memang sedang hamil anak kedua kami dan mungkin saja beberapa hari lagi akan lahir kedunia. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan serelah memalui semua ini. Awalnya aku tidak mau saat Rena bilang mau punya anak lagi, karena aku langsung teringat bagaimana kesakitanya dulu saat melahirkan Natalie. Tapi Rena bersih keras dan akhirnya aku mengalah dan ikut program inseminasi lagi dan aku meminta cukup dua anak saja.

"Daaaa daaaaa" lambaian Natalie saat mengantarku kemobil untuk pergi bekerja

Sekarang aku tidak lagi sibuk dengan urusan kantor walaupun sesekali dalam setahun masih ikut rapat yang menurutku penting. Selebihnya ada David yang mengurus kantor. Aku sekarang membuka sebuah restaurant karena menurutku akan lebih mudah dan banyak waktu untuk berada dirumah.

Tiga tahun lalu tepatnya dua bulan setelah ulang tahun Natalie yang pertama, kami bertiga pindah ke pulau Dewata ya disinilah keluarga kecilku berada. Disini merasa nyaman dan tidak ada pandangan negatif dari orang-orang. Hanya sebuah rumah yang mirip villa yang kami tempati, karena Rena tidak mau yang terlalu mewah. Mami dan mama tentu saja sering datang karena rindundengan cucunya.

Siang ini aku langsung menuju airport untuk menjemput kedua malaikatku yaitu mami dan mama. Karena Rena mau melahirkan jadi mereka juga tidak mau melewatkan peristiwa berharga mereka.

"Haloooo cucu oma..." mami langsung menggendong Natalie sesampainya dirumah

"Istirahat dulu mi ma..." kata Rena

"Ren kok kayanya perut kamu besar banget ya apa jangan-jangan kembar" tanya mama

"Engga kok ma, emang aku gendutan dari pada dulu" jawab Rena

Seminggu kemudian sore hari seperti biasa Rena pasti jalan-jalan ditaman belakang villa. Ya villa ini memiliki halaman belakang yang luas. Disana ada mami, mama dan juga sicantik Natalie yang bermain.

"Aduuhhhh.. aahhhhh... " Rena kesakitan dan mama langsung membantuny untuk duduk

"Mama panggil Keni ya..." kata mama dan masuk memanggilku

"Ya ma kenapa?" Saat keluar dari kamar mandi

"Cepat ke RS sepertinya udah mau lahiran Ken" jelas mama

Aku dengan cepat kehalaman belakang dan mendapati Rena sudah dipenuhi dengan keringat dan wajah kesakitannya. Membantunya kemobil lalu setelah semua siap aku bergegas menuju rumah sakit.

Rena masih harus menunggu sampai bukaan sempurna tapi memang terlihat sudah tau jadi tidak terlalu kaget. Beda denganku yang mondar mandir sedari tadi sedangan Natalie ada digendongan mami.

"Sayang aku gapapa" persis sekali saat melahirkan Natalie dulu

"Aku khawatir sama kamu honey" ucapku dan membelai pucuk kepalanya

Saat yang dinanti akhirnya tiba Rena kali ini tetap dikamar dan melihat dokter juga suster menyiapkan peralatan. Aku menggendong Natalie yang tiba-tiba menangis karena kaget suara berisik. Tanganku yang lain tetap digenggam Rena entahlah digenggam atau diremas aku mengabaikannya. Karena melihatku kesusahan akhirnya Natalie digendong mama dan dibujuk untuk mau keluar dan sekarang hanya ada aku, Rena juga dokter dan suster.

"Honey kamu kuat yah aku disini sama kamu" kataku berbisik ditelinganya

Dokter memberi aba-aba dan setelah setengah jam mengejan akhirnya anak kedua kami lahir. Tapi tidak sampai disitu bahkan aku mendapat kejutan lain.

"Sekali lagi ya bu" ucap dokter membuatku sontak melihat ke arah Rena

"Satu lagi sayang..." ucapnya sambil merintih kesakitan lagi

Tak lama mungkin hanya 10menit anakku lahir dan terdengar suara tangisannya. Rena terkulai lemas dengan menatapku lalu menyunggingkan senyum disela air matanya.

"Waaahh jadi benar kan anak kamu kembar Ken" kata mama setelah semua dibersihkan

"Keni ga tau ma"

"Kejutan sayang" tambah Rena

Aku sangat bahagia sekarang semuanya sudah lengkap. Aku tidak pernah meminta banyak pada Tuhan, tetapi ternyata memberiku banyak kebahagiaan.

Banyak yang menentang tentang hubungan seperti yang kami jalani, tapi percayalah jika tujuannya untuk kebaikan jalan akan terbuka lebar.







15tahun kemudian

"Natalie panggil adik-adikmu nanti terlambat...."

"Yes mom "

"Nathan, Yoel cepetaaaaannnn" teriak Natalie dari posisinya tanpa bergerak dan membuat Rena melotot

"Keniiiii ini pasti sifatmu yang pemalas itu kamu turunkan pada Natalie" ucap Rena dan menjewer telingaku

"Lohhh kenapa jadi aku yang dijewer kan yang teriak-teriak anak kamu tuh" ucapku dan Natalie hanya meledekku melewatiku sambil menjukurkan lidahnya

Mereka sudah beranjak dewasa dan tetap menjadi anak manja seperti yang Rena keluhkan tidak lain karena aku selalu menuruti kemauan mereka ya anak-anakku. Sering pula aku dan Rena berdadu mulut karena selalu saja membela anak-anak. Tapi setelah itu kami duduk bersama dimeja makan dan pergi berlibur bersama.

Dimobil masih saja mereka bertiga meributkan hal yang tidak jelas. Aku dan Rena hanya tersenyum melihatnya.

Mereka pernah bertanya kenapa hanya ada aku dan Rena, tidak ada laki-laki yang menjadi sosok ayah. Rena menjelaskan dengan bahasa yang halus agar mereka mengerti, apalagi mereka sudah tumbuh menjadi remaja pasti lingkungan juga menjadi faktor yang membuat mereka bingung. Setelah mendengar penjelasan dari Rena, ketiga anakku mengerti dan tidak mempermasalahkan. Untunglah aku segera memboyong mereka keBali ya tujuannya menghindari omongan negatif dari orang lain. Dan sekarang kami berlima sudah hidup tenang disini.


THE END.

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang