19

2.4K 156 0
                                    

Setelah melewati malam yang begitu panjang dan memelahkan kami berdua bangun dan saling menatap penuh cinta. Masih teringat jelas bagaimana melalui malam pertama kami.

Kecupan singkat dibibir Rena lalu aku menuju kamar mandi untuk bersiap turun sarapan, begitu juga dengan Rena. Wajahnya dihiasi dengan senhuman yang mewarnai hariku.

"Ehh kenapa lamaa.." tanya Rena yang membuka pintu kamar mandi dan melihatku yang menatap cermin

"Kamu bikin semua ini dibadan aku, gimana ini?" Tanyaku sambil memperlihatkan kiss mark disekujur tubuh dan leherku

"Kayanya adik sepupu kamu kasih aku sesuatu, soalnya semalam aku ngerasa pans banget sayang"

"Dasar anak itu pasti aku hajar dia nanti" gerutuku

Setelah memakai baju dan sudah rapi aku dan Rena segera menuju lobby karena mereka semua sudah menunggu lama. Rena berjalan dengan menyematkan tangannya dipinggangku.

"Hahhaahhaa gila gw ga nyangka Rena bisa bikin lu kewalahan" David yang melihat kearah leherku

"Pasti kewalahan lah hahahaha" Ribka tertawa dan diikuti gelak tawa dari semuanya

"Jadi udah pada kenyang kan ngeledekin gw.." ucapku kesal

"Sayang... udah gapapa kok masa gitu aja kamu ngambek sih" Rena

Setelah itu kamu semua pergi menuju restorant dan pergi kebeberapa tempat lain untuk bersenang-senang.

"Ken kamu serius seminggu disini?" Tanya mami yang tiba-tiba

"Kenapa? Mami ga suka ya?" Tanyaku

"Bukan ga suka, tapi lebih baik kalian banyakin waktu berdua belum lagi soal program anak" kata mami mengingatkan

"Bisa di Indonesia aja kalo itu mi, udah mami nikmati aja ya ga bakal berasa kok kan kita liburan kataku meyakinkan mami

"Rena senang kok mi bisa berkumpul begini, apalagi kalo udah balik pasti susah ketemunya kan semua sibuk sama kerjaan masing-masing" tambah Rena

Setelah itu kami semua kembali menikmati waktu yang terus berjalan. Memang berlalu sangat cepat karena tidak terasa.

••••••

Pesawat sudah mendarat dengan selamat dan kami semua berpamitan untuk kembali pulang kerumah masing-masing, kecuali Ribka dengan keluarganya yang langsung bertolak dari Perancis ke Belanda.

Sampai dirumah aku langsung beristirahat begitu juga dengan mami wajahnya tampak.kelelahan.

"Mi Keatas dulu ya..." pamitku tapi mami memintaku untuk tinggal sebentar ada yang maundibicarakan

"Kenapa mi?" Tanyaku

"Mungkin ini terlalu cepat tapi mami ga mau kalian berlama-lama memikirkan tentang anak, kalian sudah cukup dewasa akan hal itu" kata mami aku dan Rena mengangguk

"Iya mi memang sudah ada janji sama dokter jadi mami bisa tenang yah" kata Rena

"Ya baguslah kalau begitu mami bisa tenang sekarang dan menunggu kabar bahagia selanjutnya"

"Iya mamiku sayang" aku memeluk mami


Renata POV

Dua minggu setelah menikah Keni mengajakku ke dokter kandungan untuk konsultasi terlebih dahulu untuk program inseminasi. Melihat raut wajah Keni yang sangat antusias dan beberapa kali menanyakan hal penting.

"Jadi tahapan selanjutnya apa dok?" Tanya Keni

"Mungkin kalau bisa tiga hari lagi bisa dilakukan kalau keadaan bu Rena bagus" jawab dokter

"Lalu apa yang harus dipersiapkan dok?" Tanyaku lagi

"Cukup menjaga kesehatan saja bu dan jangan banyak pikiran karena itu sangat mempengaruhi nanti" kata dokter

Setelah pulang dari dokter kandungan Keni mengantarku langsung ke kantor. Saat masuk semua karyawan menjadi kikuk karena kedatangan Keni. Ini adalah salah satu cabang perusahaan dan Keni memberiku untuk mengelola satu perusahaan kecil miliknya.

Aku bukan perempuan matre tapi aku tidak bisa kalau hanya diam saja dirumah, walaupun aku bisa menemani mami dirumah. Mami juga mengijinkanku untuk tetap bekerja.

"Nanti aku jemput ya honey... i love you" kata Keni dan pergi ke kantornya

"Iya sayang kamu hati-hati dijalan" jawabku

Hari ini pun datang dimana aku akan menjalani program inseminasi. Keni tidak mau meninggalkanku walau hanya sedetik. Dia bersih keras ikut masuk keruangan, dan dokter mengijinkan masuk untuk melihatnya. Senyuman mengembang diwajahnya membuatku merasakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Setelah semua selesai kami langsung pulang kerumah karena mengingat pesan dokter aku harus menjaga kesehatan agar program ini bisa berhasil.

"Gimana tadi nak?" Tanya mami

"Berjalan dengan baik mi, kita tunggu hasilnya saja" ucapku

"Ya sudah sementara kamu libur dulu beberapa hari sampai ada hasil" saran mami

"Iya mi Rena mau dirumah aja"

Hampir dua minggu ini aku hanya berdiam diri dirumah. Tapi hari ini aku merasa sesuatu yaitu pusing dan mual yang terus bergejolak diperutku. Aku sudah cerita pada mami dan juga menelpon mama.

Mama sekarang disini dan memintaku beristirahat saja dikamar. Tadi mami mau memberitahu Keni tapi akunmelarangnya karena tadi pagi Keni bilang ada rapat penting, jadi aku tidak mau membuatkan panik dan tidak konsentrasi kerja.

Sampai sekitar jam 6 sore kudengar Keni datang dan langsung masuk rumah.

"Eh sudah pulang anak mami" sambut mami

"Waahh ada mama juga, gimana kabarnya ma" Keni menyapa mama

"Mama baik kangen sama kalian berdua" kata mama

"Ken coba kamu keatas itu Rena seharian mengeluh pusing, sedikit pucat tadi mami ga boleh ganggu kamu kerja" kata mami

Aku mendengar langkah kaki yang semakin mendekat dan kukihat memang Keni yang muncul.

"Hei kenapa ga nelpon aku? Aku bisa cepat pulang" katanya

"Kamu ada rapat kan tadi lagian aku gapapa kok cuma pusing aja" jawabku tenang

"Kedokter ya" pintanya

"Ga usah sayang aku gapapa kok"

"Oke aku suruh dokternya ada kesini" Keni tetap bersih keras dan aku hanya diam pasrah melihatnya sibuk menelpon dokter

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang