Keni POV
Akhirnya sampai juga ditempat acara aku dan Rena akan saling mengikat janji suci pernikahan. Tempat yang mungkin menjadi impian banyak orang diluar sana.
Menara Eifel, ya disini tempat yang akan turut menjadi saksi dimulainya perjalanan hidupku dan Rena yang baru.
Kursi undangan sudah tampak terisi dan penuh, acara segera dimulai. Musik pengiring juga sudah nyaring terdengar ditelingaku, membuat degub jantungku berdetak lebih cepat. Dari jauh aku melihat David, Ribka memberuku semangat dengan mengacungkan tangan sontak membuatku tersenyum dan lebih rilex.
Rena sudah berjalan perlahan dengan gaun yang berwarna putih semakin lama semakin mendekat. Sedangkan aku belum berada didepan sana karena aku memberinya sebuah kejutan kecil.
Iringan musik berubah dan aku mulai berjalan pelan dengan melantunkan sebuah lagu.
BEAUTIFUL IN WHITE by Shane Fillan
Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak
In that very moment
I found the one and
My life had found its missing pieceSo as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
TonightWhat we have is timeless
My love is endless
And with this ring I
Say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every wordSo as long as I live I love you
Will haven and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherishYou look so beautiful in white
Tonight
You look so beautiful in white, yeah yeah
Na na na na
So beautiful in white...Dengan selesainya lagu tadi aku sekarang sudah berdiri tepat disebelah Rena. Dan acara segera dimulai.
Acara pemberkatan berlangsung dengan lancar jadi sekarang aku dan Rena sudah resmi disatu ikatan yaitu pernikahan.
Aku menuntun Rena untuk mendekati mami dan mama. Terlihat air mata disudut matanya dan aku tau itu adalah air mata bahagia. Mami dan mama memeluk kami bergantian dan mengucapkan doa untuk kami berdua.
"Jaga Rena baik-baik karena sekarang tugas mama sudah selesai dan kuberikan putri mama untuk kamu jaga, kamu sayangi dan kamu cintai" ucap mama sambil memelukku
"Selamat ya anak mami sayang, jangan kecewakan mami dan jangan kecewakan Rena" sekarang mami yang memelukku sambil menepuk nepuk punggungku
Setelah itu barulah aku dan Rena berjalan kearah keluarga yang lain.
"Cieeee kak Keni romantis juga cepet bikin ponakan dong" itu suara Ribka yang bicara semaunya dan mengundang tertawa bagis semua keluarga
"Hahaha Ken udah diwakilin jadi gw ga perlu ngomong lagi and congrats Ken Ren" ucap David dam memeluk kami bergantian
Setelah selesai acara pemberkatan kami semua kembali lagi kehotel untuk beristirahat karena nanti malam ada sedikit perayaan tapi bukan resepsi hanya pihak keluarga saja yang datang. Rena tidak mau mengadakan resepsi mewah maka dari itu acara nanti mungkin hanya pesta dan makan-makan bersama saja untuk merayakan.
•••••
Jam tujuh malam kami semua menuju restaurant yang sudah aku booking semua untuk acara keluarga. Canda tawa terdengar sangat ramai.
"Ehh udah siap buat tempur?" David dan Jodi yang merupakan sepupu menggodaku
"Jangan pake acara mabok ini malam berharga soalnya hahah" Jodi
Aku memang membaur dengan keluargaku dan minum-minum sedikit, sedangkan Rena berkumpul dengan keluarga yang lain lagi. Sampai larut malam kami berpesta merayakan dan kemudian kembali lagi kehotel.
"Kamu atau aku yang mandi duluan?" tanyaku
"Kamu dulu aja sayang soalnya aku pasti lama" kata Rena
Setelah selesai aku keluar kamar mandi melihat Rena yang sedikit kesusahan melepas gaun pesta tadi. Aku membantunya lalu setelah itu Rena bergegas masuk kamar mandi dengan wajah yang bersemu merah.
Aku hanya terkekeh melihat tingkah lakunya yang lucu padahal kami sudah resmi sekarang. Menunggu Rena mandi memang sangat lama membuat ku mengantuk. Lalu Rena keluar hanya dengan memaki handuk yang dilingkarkan dibadannya, membuatku tidak berkedip.
"Kenapa?" Tanya Rena
"Ehh itu anu anu... kamu baju dimana?" Kataku gugup dan mencoba mengalihkan pandangaku
"Semua baju tidur udah diganti ini, ga tau siapa yang ngelakuin" ucapnya lagi dengan menunjuk ke beberapa lingery yang tersimpan dikotak bingkisan
"Bukan aku honey, jangan-jangan ini kerjaan Ribka" ucapku
Aku melihat Rena tertunduk lesu dan aku memakaikan bajuku saja karena badannya lebih kecil jadi pasti muat. Setelah memakai salah satu kemeja justru terlihat sangat sexy dan membuat darahku berdesir.
Kuangkat badannya menggendong ala bridal style
"Im yours sayang..." itu susunan kata yang mampu membuatku berbuat sesuatu