13

2.4K 193 0
                                    

Enam bulan sudah hubungan ini berjalan lengkap dengan berbagai cerita bahagia dan cerita sedihnya. Tapi ada yang aneh beberapa hari belakangan ini.

Renata POV

Dua hari sudah Keni melewatkan jam makan siang bersamaku ataupun dengan David. Saat jam makan siang Keni selalu terlihat buru-buru keluar kantor dan kembali saat jam kantor berakhir.

Tetapi hari ini bahkan Keni tidak datang menjemputku ataupun memberikan kabar. Aku bertanya-tanya ada apa dengannya, apakah aku melakukan kesalahan sampai membuatnya seperti menghindar atau mungkin jaga jarak lebih tepatnya. Beberapa kali juga aku bertanya pada David apakah Keni sesibuk itu dan David tidak memberiku jawaban yang memuaskan.

"Ren kenapa bengong aja makan tuh keburu dingin" ya aku sedang bersama dengan Luna disebuah mall

"Hmmm"

" ehh gimana sih kan kamu yang ngajak aku katanya lagi pengen jalan keluar tapi kok ga semangat.."

"Luna... itu kamu lihat?" Aku menyuruhnya melihat kearah belakang posisinya duduk

"Hahh itu itu kan Keni.. ngapain sama cewek itu kok keliatan akrab banget.. kita samperin aja yuk.."

"Jangan Lun udah biarin aja aku gpp kok... yuk lanjut jalan lagi.."

Entah apa yang terjadi sekarang ini yang jelas aku sangat kecewa dan merasa sakit hati. Dia wanita yang memiliki hatiku sepenuhnya terlihat asik bercanda dan sangat akrab dengan wanita lain, bahkan ini adalah tempat umum.

Sepulang dari mall aku tidak pulang kerumah melainkan menginap dirumah Luna. Banyak hal yang aku ceritakan dan tanpa terasa air mataku membasahi kedua pipiku. Luna sangat perhatian dan mencoba menenabgkanku.

Seminggu berlalu sejak kejadian dimall itu hubunganku dan Keni memang biasa saja seperti sebelumnya. Tapi memang ada yang berbeda, Keni terkadang tersenyum saat menatap layar ponselnya.

Aku semakin bingung siapa perempuan itu bahkan kelihatannya lebih dari hanya sekedar teman. Beberapakali aku mencoba membahas hubunganku dan Keni hanya merespon seadanya bahkan terdang juga langsung mengalihkan topik pembicaraan.

Sepulang kantor aku mencoba datang langsung kerumah Keni. Karena hari ini Keni tidak pergi kekantor entahlah karena apa bahkan telponku tidak diangkat.

Sampai depan rumah Keni aku mencoba sekali lagi menghubunginya tetapi hanya kotak suara yang menjawab itu artinya ponselnya sedang tidak aktif. Aku menekan bel beberasaat kemudian ada bibinyang datang membuka pintununtukku dan mempersilahkan untuk langsung naik saja keatas kekamar Keni.

"Oh iya mami ada bi?" Tanyaku saat melangkah naik

"Ada non sedang istirahat dikamar, mau sayanpanggilkan?"

"Ohh ga usah bi ya udah saya keatas dulu..."

Aku melangkah lalu terdengar suara orang sedang berbicara bahkan sesekali terdengar tawa mereka. Setelah aku mendengar dengan seksama aku yakin itu suara Keni. Dengan siapa dia didalam kamar dan jadi karena ini dia tidak datang kekantor.

Aku memberanikan diri langsung membuka knop pintu kamarnya dan benar aku melihat pemandangan yang sungguh tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Apakah ini nyata ataukah hanya mimpi batinku.

"Re Renaaa...." ucap keni yang terkejut melihat kehadiranku dan langsung sedikit cepat berjalan kearahku

"Aku aku bis......" terlihat raut wajahnya yang ketakutan

PLAK!!!!! Ya aku menampar pipinya dengan semua tenaga yang aku punya

Keni tertunduk dan perempuan yang sedari tadi dikamar Keni juga diam tak berkutik.

"Ren... aku bisa jelaskan kamu tenang dulu ya" Keni berusaha meraih tanganku tapi langsung kutepis kasar

"Apalagi yang mau kamu jelaskan.. semuanya udah aku lihat dengan mata kepalaku sendiri.." ucapku dengan sura parau menaha sesak didadaku

"Please listen to me Renata... kita bicarakan baik-baik... dia itu..." aku memotong perkatannya

PLAK!!! Sekali lagi aku menamparnya

"Kita PUTUS!!!!" Ucapku dan segera berlari keluar dari kamarnya

Aku melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa sungguh sangat sakit melihatnya berdua dengan perempuan lain. Sedangkan dia adalah tunanganku, mamtan maksudku karena beberapa saat lalu aku sudah mengakhiri hubungan kami walaupun sepihak.

"Lohh Ren Rena kamu kenapa nak?" Mami yang keluar dari kamar berpapasan denganku dan melihat keadaanku yang berantakan

"Gpp mi, maaf Rena ga bisa nerusin sama Keni...." ucapku

"Kalian bertengkar? Bicarakan baik-baik dulu... ikut mami kekamar ya.." ajak mami dan memegang kedua tanganku

Aku dan mami berada didalam kamar mami sekarang. Tangisku tak kunjung reda karena sakit yang teramat sangat.

Mami memintaku menceritakan ada masalah apa sampai jadi begini keadaannya. Aku pun menceritakan kejadian dari beberapa hari lalu dan semuanya sudah aku ceritakan. Mami mengelus pundakku dengan sabar dan mendengar semua ceiraku sampai aku selesai.

"Ya mami mengerti sekarang... kamu tunggu disini jangan pergi dulu..." ucap mami dan pergi keluar kamar

Beberapa saat kemudian mami masuk dengan Keni juga perempuan itu. Tampak jelas diwajah Keni yang sedikit memerah karena tamparanku tadi.

"Kamu harusnya bilang dulu ke Rena... kalau begini kan terkesan aku ini selingkuhan kamu..." perempuan itu yang memulai mengeluarkan suara

"Maaf Ren... maafin aku..." hanya itu yang terucap dari bibir Keni

Mami kembali duduk disebelahku dan menggenggam tanganku.

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang