Dikamar rawat aku melihat kebahagiaan menyelimuti ruangan ini. Bahkan ada balon-balon juga bunga segar menghiasi kamar ini.
"Udah jadi bapak jangan manja lagi lu" bisa kalian tebak itu memang David yang datang bersama Maya istrinya
"Berisik lu"jawabku sinis
"Sayang udah nanti anak kamu bangun" ucap Rena
"Siapa namanya anak cantik ini Ren?" Tanya Maya
"Natalie Stefcova Abednego" jawabku dengan sangat bangga
"Waaahh bagus namanya Ren, tinggal bikin satu lagi jagoan dong ya" kata Maya
"Iya Keni malah minta punya anak empat" sahut Rena dan mencubit perutku
"Awwww sakit honey... tapi aku ga tega kamu sakit gitu kayanya satu aja cukup deh.." jawabku dan menatap Rena
Suasana bahagia itu sekarang sudah berada dirumah karena tadi siang Rena sudah diijinkan pulang bersama dengan anak kami.
Rumah ini tidak lagi sunyi karena kehadiran anak kami. Dan juga beberapa keluarga menyempatkan datang untuk mengucapkan selamat. Dan selalu saja ada yang datang mengirimkan karangan bunga dan juga hadiah-hadiah.
Aku masuk kedalam kamar dan melihat Rena sedang duduk disofa dekat jendela dengan menggendong Natalie. Aku mendekati dengan perlahan karena semenjak ada Natalie, Rena tidak mengijinkanku untuk berisik.
"Huuumm enak yah aku juga mau dong honey" ucapku melihat Natalie meminum susu langsung dari buahnya
"Isssss apa sih kamu jadi genit, masa sama anak sendiri ga mau kalah"
"Hehehe keliatannya enak yah nak, sisain dikit aja buat dadd" ucapku menggodanya lagi
"Ya Tuhan kenapa kamu jadi beneran mesum"
"Ya siapa yang ga tergoda kalau lihat pemendangan ini"
Setelah aku menggoda Rena terdengar mami memanggil karena ada tamu lagi, padahal hari sudah malam.
•••••
"Siang ini meeting aku boleh kekantor honey?" Tanyaku
"Iya boleh sayang tapi pulangnya tepat waktu ya"
Setelah meminta ijin aku pun pergi kekantor dan mengerjakan beberap pekerjaanku. Melihat David sangat sibuk membuatku merasa kasihan dan berbicara apakah perlu menambah karyawan lagi untuk membantunya. Tapi David menolak alasannya karena tidak setiap hari bisa sibuk begini.
"Gimana udah lu omongin belum?"
"Belum dapet waktunya, nanti deh kalau udah pas gw bilang"
"Ya semoga aja Rena mau ngerti"
Sepulangnya dari kantor aku masuk ke rumah dan mendapati Rena sedang memasak bersama mami. Aku memperhatikannya sebentar dan masuk kekamar untuk melihat Natalie.
Menggemaskan sekali anak ini dan aku menggendongnya kuletakkan diatas dadaku.
Renata POV
Saat didapur aku melihat Keni pulang dan langsung masuk kamar.
Saat masuk kedalam kamar aku disuguhkan pemandangan yang membahagiakan.
Posisi Keni yang rebahan dan ada Natalie didadanya tentunya sedang tertidur dipangkuan Keni. Aku mendekat dan mencium kening Keni.
"Makasih ya sayang kamu memberiku kebagiaan ini" ucapku
"Kamu keberatan ga kalau aku punya permintaan, satu saja" jawab Keni
"Permintaan apa itu?" Tanyaku yang penasaran
"Tapi jangan marah ya kalau kamu ga mau, aku ga akan maksa kamu"
Akhirnya aku mendengarkan semua perkataan Keni, bisa kulihat dari wajahnya memang tidak memaksa. Aku hanya perlu waktu berpikir karena ini menyangkut masa depan. Banyak hal yang harus direncanakan.
Aku berbicara dengan mama tentang rencana yang sudah Keni utaran padaku seminggu kemarin. Dan mama setuju saja karena memang lingkungan dinegara ini masih belum bisa nemerima. Mama menyerahkan semua keputusan ditanganku dan Keni.
Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan dan juga lebih memikirkan apakah nanti akan lebih baik ataukah justru sebaliknya.
"Sayang sini dulu aku mau bicara sesuatu" ucapku pada Keni yang sedang menggoda Natalie
"Ehh iya aku dengarkan"
"Apa semuanya sudah kamu siapkan? Sudah kamu pikirkan dengan matang?"
"Sudah honey semuanya sudah siap, aku hanya menunggu jawabanmu aja"
"Baiklah aku setuju"
"Benarkah? Jadi kapan mau kamu?"
"Tunggu Natalie umur setahun, biar mama dan mami puas bermain dengan cucunya"
Waktu cepat sekali berlalu dan Natalie semakin besar, semakin lucu. Keni sangat memanjakan Natalie. Aku sempat melarangnya membelikan barang-barang mahal karena umur Natalie yang masih terlalu kecil, tapi Keni tetap saja membeli apa yang dia mau.
••••••
Sekarang dirumah sangat ramai karena banyak keluarga dan teman yang datang karena Keni membuat acara ulang tahun Natalie. Bahkan gadis kecilku itu tidak tau apa yang terjadi tapi Keni bersih keras mengadakan acara. Keni tidak segan menguras kantong untuk membahagiakan Natalie ya seperti ini contohnya. Dan hadiah yang diberikan juga rasanya terlalu mewah untuk anak sekecil ini yang baru berusia satu tahun.