8

3.2K 251 0
                                    

•••••
Setelah hari itu masih tidak ada yang berubah hubunganku dan Rena masih biasanya saja bahkan tidak terjadi sesuatu. Bahkan menurutku terlihat lebih menghindariku. Setiap kali kami tidak sengaja bertemu atau berpapasan sikapnya biasa saja seperti keryawan lain.

Malam sudah menunjukan pukul 7 dan aku baru melangkah keluar gedung kantor. Ya karena jalanan sangat macet jadi aku memutuskan pulang setiap hari dijam ini disaat jalanan sudah mulai lenggang.

Aku menemudikan mobilku dengan kecepatan sedang ya memang tidak ada yang membuatku harus terburu buru.

Dari jauh aku melihat seperti ada yang aneh jadi aku menepikan mobilku untuk berhenti. Melihat seorang perempuan jalan sendirian, memang belum begitu sepi apalagi ini memang daerah yang cukup ramai.

Alasanku berhenti karena merasa tidak asing dengan perempuan itu. Jadi aku keluar dari mobil dan memanggil namanya.

"Rena.. " ya itu Rena berjalan sendirian lalu menoleh keblakang

"Ehh Keni... kenapa bisa disini?" Tanya Rena sedikit terkejut melihatku

"Iya tadi lihat dari mobil kayanya kenal dan ternyata beneran kamu... kamu kemana kok bisa jalan kaki sendirian?"

"Ohh tadi pakai taksi online tapi mogok, ya udah aku jalan aja mau ke halte didepan pakai kendaraan umum lagi"

" eemmm gimana kalau aku antar aja sekalian aku juga mau pulang, lagi pula udah malam ga aman juga.."

"Merepotkan, gpp aku pakai bus aja udah biasa kok" Rena menolak tapi kenapa aku sangat kecewa atas penolakannya

"Udah ayoo naik ke mobilku biar kamu juga bisa cepat istirahat" kataku sedikit memaksa dan akhirnya Rena mau

Selama dimobil tidak ada obrolan mungkin kami sama-sama canggung harus memulai obrolan dari mana. Lucu juga sebenarnya karena ini adalah kali kedua aku mengantarkan Rena pulang. Dulu saat cuaca sedang buruk.

Jalanan ternyata masih sangat padat jadi laju mobilku pun pelan. Waktu jadi semakin malam.

"Eee kamu mau makan dulu?" Aku yang memberanikan diri bertanya

"Sepertinya langsung pulang aja karna mama pasti udah masak.." jawabnya pelan

Karena dia menolak aku melajukan mobil langsung menuju rumahnya saja. Saat sudah sampai depan rumahnya Rena turun dan mengucapkan terimakasih karena sudah repot mengntarkan.

"Ohh iya Ren emmm emmm...." aku memanggilnya dan segera turun dari mobil

"Iyah kenapa?"

"Ak aku boleh minta nomor HP kamu?" Akhir pertanyaan itu keluar dari bibirku

"Ahh iya tentu boleh.." Rena lalu menyebutkan nomornya

"Oke makasih ya... sudah malam kamu masuklah.. selamat beristirahat dan titip salam buat tante Elsa.."

"Makasih ya sekali lagi maaf merepotkan.."

Aku melanjutkan perjalan menuju rumahku yang jaraknya memang tidak terlalu jauh sekitar 30menit aku sampai dan langsung masuk kedalam rumah.

Aku memanggil mami karena rumah ini sebenarnya terlalu besar untuk mencarinya kesetiap ruangan. Entahlah tanpa aku sadari bibirku mengulas senyum sesari tadi dan suasana hatiku terasa sangat baik malam ini.

"Heii kamu pikir ini hutan Keni... mami masih bisa dengar dengan jelas juga ga prlu teriak teriak..." kata mami yang berjalan mendekatiku ke arah meja makan

"Hmm maaf mi hehehe" ucapku terkekeh karena selalu ada yang kurang kalau belum usil ke mami

"Langsung makan atau mandi dulu?"

"Makan duku aja mi duhh Keni laper banget..."

"Ya udah mami siapkan dulu ya..."

Sambil menunggu mami menyiapka makanan aku mengambil ponselku. Memberanikan diri mengirim pesan singkat pda Rena memberitahu nomor pribadiku.

"Keliatannya kamu senang banget?" Mami mengagetkan ku

"Ehh ini emmm aduh gimana bilangnya ya"

"Ya udah makan dulu nanti ceritanya.."

Selesai makan aku langsung naik ke atas masuk ke kamar dan melakukan rutinitas biasa. Setelh selesai aku menghampiri mami yang sedang duduk didepan televisi menonton acara kesukaannya yaitu komedi. Mungkin karena rumah ini sepi jdi mami mencari hiburan sendiri.

"Mii.." panggilku

"Kenapa Keni kamu lagi bahagia ya seperti orang lagi kasmaran gitu..." mami meledekku

"Tadi pulang ketemu Rena trus nganterin pulang, trus minta nomor HPnya hehehe.." aku menceritakan kejadian tadi

"Jadi kamu tertarik sama Rena?"

"Sepertinya sih gitu mi, tapi apa Rena juga mau?"

"Ya kalian saling aja dulu masih banyak waktu lagi pula Rena itu anaknya penurut.."

Mendengar jawaban dari mami sedikit membuatku diam dan berpikir. Apa karena perjodohan itu Rena jadi terpaksa bersikap baik padaku. Tapi jujur aku memang sepertinya sudah mulai merasakan apa itu yang dinamakan jatuh cinta.

Entahlah bagaimana esok hari dan perjalanan ini tentunya masih akan sangat panjang. Aku juga tidak mau memaksakan kehendak seseorang karena aku juga tidak mau kalau hanya karena alasan terpaksa.

"Hei kok bengong sih Keni.... tadi ngajakin mami ngobrol" mami menydarkan lamunanku

"Ehh iya hehehe mendadak jadi ngantuk mi, keatas dulu ya mami jangan tidur kemaleman dan jaga kesehatan okehhh.. Keni sayang mami.." ucapku lalu bergegas naik karena mami pasti akan melontarkan banyak pertanyaan

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang