Beberapa minggu beraelang keadaan tidak berubah suasana kantor dan sebagainya.
"Gimana ada perkembangan?" Tanya David
"Proyek kita kan emang semua berkembang bahkan lancar"
"Bisa ga sih jangan mikirin kerjaan terus Keni... gw nanyain soal hubungan lu sama Rena.."
"Ohh... biasa aja kok"
Memang tidak ada yang terjadi diantara kami hanya bertegur sapa seadanya saja.
Renata POV
Aku memang sudah mengetahui rencana mami tentang perjodohan itu tapi aku tidak pernah menyangka kalau yang dijodohkan adalah sesama wanita sepertiku. Bahkan aku tidak tau bagaimana wajahnya, apa pekerjaannya sungguh peliknya hidup.
Beberapa lama setelah acara malam itu aku bahkan tidak pernah lagi melihat Keni dikantor padahal biasanya selalu terlihat dekat dengan pak David.
Hari ini adalah hari libur jadi aku memutuskan pergi keluar rumah dengan sahabatku Luna. Kami sampai di mall yang berada dipusat kota. Sangat ramai sekali mungkin juga karena ini adalah awal bulan jadi wajar semua tempat akan ramai seperti ini.
"Ren kita makan dulu ya aku tadi belum makan apapun" ucap Luna sembari mengelus perutnya
"Isss kenapa ga bilang dari tadi... ayoo makan apa?"
"Masakan jepang aja yukkk" Luna menyeretku dan tidak melepas tanganku sampai kami duduk dimeja dan memesan menu yang akan kami makan
"Ehh iya gimana itu jodohmu?" Tanya Luna tiba tiba
"Ya ga kenapa kenapa, emang kenapa kok tumben sih kepo...?"
"Renata sayang aku tau kamu hmmm..."
"Emang kenyataan Luna sayang kamu pasti aku ga bisa sembunyiin apapun dari kamu.."
Sambil memutar bola mataku menatap sekelilingku aku menangkap seseorang. Ya itu Keni. Sedang apa yang dilakukan orang itu entah aku jadi bingung panggilan apa yang cocok aku sematkan.
Dari jauh aku melihatnya seakan mataku terkunci hanya melihatnya. Mondar mandir dengan ponsel yang menempel ditelinga kirinya. Terlihat sibuk bahkan diwaktu libur seperti ini.
Tanpa aku sadari dia berjalan mendekat dan semakin dekat kearahku. Dan benar saja Keni berhenti tepat dimejaku dan Luna. Menghentikan kegiatannya.
"Nanti saya hubungi lagi.." ucap Keni mengakhiri dan memasukkan ponsel kesaku celananya
"Hai Rena...." terdengar Keni menyapaku dan bodohnya aku malah bengong dan Luna mencubit tanganku
"Ehh i iya pak... eeeemm aduh Keni" aku malah gugup entah bagaimana keadaan wajahku sekarang bagaimana bisa hanya sapaan darinya membuatku malu begini batinku
"Saya ganggu ya... oke dilanjut saja.. saya pergi ya.." ucapnya lalu hendak melangkah pergi
"Keni..." entah keberanian dari mana aku memanggil namanya
"Yaa..." jawabnya santai
"Mau gabung? Sekalian kenalkan ini sahabatku sejak sekolah..." aku memintanya astaga benar aku katakan tadi
Akhirnya Keni setuju dan menarik kursi didepanku lalu memanggil pelayan untuk memesan. Lama kami tidak berbicara sampai Luna yang membuka penbicaraan.
"Bagaimana hubungan kalian?" Pertanyaan macam apa yang dilontarkan Luna
"Eeee ya baik baik saja.." Keni menjawab kikuk
"Kalian satu kantor kan? Beda bagian atau sama?" Tanya Luna lagi lebih menjurus
"Emm beda tapi kami memang satu kantor..." jawabnya dengan nada ramah meladeni pertanyaan Luna
"Boleh tau nama lengkapmu? Ya itu kalau tidak keberatan atas peetanyaanku..." tanya Luna sambil tersenyum
"Kenneth Jeromia Abednego" singkat jawabannya dan membuat Luna tersedak dan membulatkan matanya
Aku tidak tau kenapa Luna seperti tampak kaget padahal itu memang nama lengkap Keni. Aku menyenggol lengannya meminta penjelasan.
Setelah menetahui nama lengkap Keni malah sekarang Luna irit bicara dan terlihat kikuk didepan Keni. Aku semakin penasaran dan Luna benar tidak mau membahas hal ini sekarang.
Aku malah melihat Keni teesenyum kearahku, sungguh aku tidak mengerti sekarang.
Setelah mengobrol ringan akhirnya Keni pamit terlebih dahulu karena memang sedari tadi ponselnya terua berdering. Pikiranku malah kemana mana bagaimana nanti kalau nanti kami benar benar tinggal bersama. Ahh mungkin otakku sedang kacau karna ulang Luna yang terlihat memikirkan sesuatu. Sampai benar benar memaksanya untuk bercerita apa saja yang dia tau.
"Okeee aku cerita tp jangan kaget ya, tapi kamu beneran ga tau Keni itu siapa?" Luna malah bertanya balik padaku
"Kalau tau ga bakalan aku maksa kamu cerita" jawabku sedikit ketus
"Duuhhh Rena Rena kamu ngapain aja sih dikantor sampai ga tau nama Keni..." aku semakin mengernyitkan dahi sepenting itu kah Keni
"Kenneth Jeromi Abednego itu pemilik kantor kamu bekerja, bahkan banyak lagi cabang perusahaannya tersebar dipenjuru dunia.. bahkan mall ini juga masih miliknya dan aku ga tau lagi pasti masih sangat banyak lagi diluar sana..." ucap Luna dan aku kaget tak percaya
"Heiii Ren... Renata Stefcova kamu denger aku ga sih?" Luna membuyarkan lamunanku
"Mak maksud kamu Keni itu owner dan bukan pak David?" tanyaku memastikan
"Ck ck ck David itu orang kepercayaan Keni dan keluarganya.. bahkan tempatku bekerja juga masih miliknya..."
"Jadi selama ini aku salah sangka.."
"Kamu kira David adalah bosnya Keni begitu kah?"
Aku mengangguk pelan dan ya memang aku akui sedikit rasa malu. Entah bagaimana ceritanya kalau bertemu dengannya lagi.