11

2.9K 221 0
                                    

Keni POV

Hari ini adalah malam pergantian tahun dan tentunya besok adalah tahun yang baru.  Sejak kejadian dikantor beberapa hari yang lalu aku menjadi sangat protektif dan selalu mengawal Rena kapanpun dan kemanapun.

Aku berniat memindah pekerjaannya ke bagian lain tapi Rena bersih keras tidak mau. Karena memang dia menyukai pekerjaannya sekarang dan juga takut kalau ada omongan orang yang menyakitkan.

"Ntar malem lu kerumah ya kita barbeque aja.." ajak David ya memang sudah menjadi kebiasaan diantara keluarga kami bergantian mengadakan acara pergantian tahun

"Iya pastilah gw dateng kan kangen juga sama Junior"

"Ajakin Rena juga bro jangan seneng sendiri aja lu ntar jadi istri durhaka hahaha..."

Aku mengangguk tanda setuju dan berjalan keluar dan menghubungi Rena untuk segera pulang.

"Nanti ikut ya acara dirumahnya David sekalian kenalan sama istrinya.." pintaku pada Rena

"Iya mau kok tapi kamu ijin langsung ke mama kan acaranya pasti sampai pagi"

Tak lama kami sampai dirumah Rena lalu aku langsung meminta ijin pada tante Elsa dan memintanya untuk menunggu dirumahku saja atau kalau mau sekalian ikut ke rumah David.

Malamnya aku menjemput Rena sekitar pukul tujuh kami sudah sampai dirumah David.

"Ehh buset udah dateng aja ini big boss" celetuk David saat aku memasuki rumahnya

"Takut macet emang yang tahun baruan cuma lu doang.." jawabku ketus

"Hahahaha... ehh iya langsung ke belakang aja yuk"

"Haloooo Junior wah udah gede aja nih... ganteng deh.." aku menggoda anak David yang kecil

"Haii ini pasti Rena ya calonnya Keni.." Maya istrinya David menyapa

"Ehh iya perrkenalkan nama saya Rena" jawabnya masih saja formal padahal ini dirumah bahkan melihat David hanya pakai celana pendek diatas lutut

Aku memang sengaja mengajak Rena supaya lebih akrab dan tidak canggung saat bertemu David. Karena Rena pernah bilang bagaimana pun David adalah atasannya dikantor, tidak enak kalau diketahui pegawai yang lain.

"Ohh shit..." ujar David dan aku mendekatinya

"Kenapa? Lu pasti lupa sesuatu hmm"

"Gw lupa beli beer Keni ga mungkin dong kita lewatin hal itu"

"Oke gw pergi beli deh.."

Aku berpamitan akan pergi sebentar pada Rena dan Maya karena mereka berdua tengah asik mengobrol dan langsung bisa mengakrapkan diri.

"I'll be back soon honey... " ucapku langsung melangkah keluar

Tadi Rena sempat ingin ikut tapi aku melarangnya karena memang hanya sebentar saja hanya pergi pergi membeli beberapa botol beer.

Renata POV

Sudah lebih dari satu jam tapi Keni tak kunjung kembali. Aku merasa tidak nyaman karena ponselnya ternyata tertinggal. Mungkin Maya melihatku sedikit tidak nyaman dan khawatir jadi menenangkanku. Beberapa saat kemudian David sedikit berlari dan menarik Maya agar lebih menjauh dari posisi kami duduk. Pasti ada sesuatu karena wajah David dan Maya terlihat panik dan tegang.

"Keni baik-baik aja kan?" Tanyaku berdiri mendekat pada mereka berdua

"Ohh emm ya iya Ken Keni sebentar..." David menjadi gugup lalu aku memotong perkataannya

"Jawab David dimana Keni?"

"Ke Keni kecelakaan sekarang dirumah sakit, tenang Ren jangan khawatir Keni pasti baik..."

"Keni kecelakaan dan kamu bilang baik-baik aja?? Sekarang aku mau kerumah sakit... RS mana??" Ucapku dengan suara bergetar

Aku meminta David lebih cepat lagi mengemudikan mobilnya, rasa sesak didadaku. Otakku terus memikirkan bagaimana keadaannya sekarang. David terus berusaha menenangkanku. Maya tidak ikut karena harus dirumah menjaga anak-anak.

Jalanan macet dan aku semakin gusar, tak terasa air mata sudah membanjiri wajahku. David sudah tidak bisa lagi berkata-kata. Aku memejamkan mata dan berdoa memohon agar Keni selamat.

"Kenapa putar arah? Kita ke RS kan?" Tanyaku aneh karena David mengarahkan kembali ke rumahnya lagi

"Tenang dulu Ren jalanan sangat macet, nanti setelah lewat tengah malam kita pergi lagi"

"Aku mau ketemu Keni sekarang, aku pergi sendiri saja tolong berhenti David"

"Tidak Ren kita kembali kerumah saja dulu"

"Turunkan aku SEKARANG!!!!" Aku berteriak pada David tapi diantetap saja melajukan mobilnya bahkan lebih kencang kali ini

Tiba rumah David aku pun ikut turun dan berjalan lemas masuk kedalam rumah. Tapi merasakan keanehan kenapa suasana jadi berubah bahkan ada beberapa mobil didepan tadi. David memintaku langsung ke belakang.

Sampai dihalaman belakang aku semakin bingung dengan beberapa dekorasi yang tadi tidak ada. Ada apa ini aku bertanya-tanya dalam hati.

Ada lilin yang menjadi cahaya penerangan dan beberapa tempat terlihat ditaburi bunga-bunga. Aku berjalan dengan pelan dan melihat sekeliling.

"Renata Stefcova will you marry me..." aku kenal suara itu ya itu suara Keni

Aku sontak terkaget dan menengok kebelakang. Berdiri seorang wanita tampan dengan membawa buquet bunga lily kesukaanku, dengan senyuman yang khas. Dan aku menyakinkan diriku lagi memastikan bahwa dia memang orang yang aku khawatirkan, setelah jelas aku berlari menabrakkan badanku ke arahnya. Air mata pun turun, aku menangis memeluknya dengan sangat erat.

"I'm sorry honey to make you cry..." tak aku hiraukan perkataannya aku terus memeluknya semakin erat

"Honey... dont cry please" ucap Keni lagi lalu aku tersadar dan melepas pelukanku dan beralih menatap matanya dan senyuman yang sangat manis tertoreh dibibirnya

"Kamu jahat, kenapa kamu bohong...." ucapku sambil memukul kecil

Tak mengindahkan pertanyaanku, Keni malah setengah berlutut didepanku.

"Renata Stefcova will you marry me?" Apa yang baru saja kudengar aku tertegun dan menggeleng pelan

Aku menatap dalam ke arah bola mata Keni, adakah kebohongan lagi. Tapi aku tidak menemukan apapun.

Say yes... say yess.. say yess baru aku sadar ternyata banyak pasang mata memandang, aku bisa melihat mama, mami dan beberapa saudara berada disini.

"Honey...." panggil Keni lagi tapi aku tetap saja menggelengkan kepalaku pelan

Aku bisa bisa melihat raut wajah Keni yang tiba-tiba saja murung dan menunduk, menarik lagi sebuah kotak yang dipegangnya. Suasana menjadi hening dan angin malam yang dingin semakin terasa menusuk kulit. Cukup lama aku berdiam.

"Yes i do Kenneth Jeromia Abednego...." ucapku lagi dan langsung mengecup pucuk kepala Keni

Keni beralih menatapku dengan sedikit air mata menetes disela-sela wajahnya dan senyum itu kembali mengembang. Sontak suasana menjadi ramai lagi.

Be My EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang