10 - Ceritakan Tentangmu, El

2.1K 220 1
                                    

Mobil SUV itu membelah jalanan pedesaan. Ryuu menepati janjinya untuk membawa Elvina menemui neneknya setelah beberapa hari ke belakang Ryuu membuat Elvina khawatir karena selalu pulang dini hari. Yuki membiarkan kakak dan kakak iparnya melakukan perjalanan berdua tanpa Haku. Di akhir jalan desa yang jalurnya sudah mengerucut dan hanya bisa dilalui oleh motor, Ryuu menghentikan mobilnya. Tepat di depan sebuah rumah kayu yang asri dengan pekarangan luas di depannya yang cantik dan dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni disinari cahaya lampu temaram.

"Ini rumahnya?" Tanya Ryuu. Elvina mengangguk senang dan buru-buru turun dari mobil.

"Ayo, Ryuu!" Dengan bersemangat gadis itu meninggalkan suaminya di belakang.

Di depan pintu itu ia mengetuk sambil tersenyum. Tidak mengatakan apa-apa. Tak lama kemudian seseorang membuka pintu. Seorang wanita tua yang rambutnya putih, namun tampak cantik itu terkejut melihat siapa yang datang.

"Haaai Nyonya Khazana!"

"Elvi! Kamu masih ingat sama nenekmu ini, Nak?" Sindir sang nenek. Elvina segera memeluk neneknya.

"Maaf aku baru datang sekarang, Nek..."

"Ayo masuk. Eh kamu bersama siapa?"

"Ini Ryuu, Nek, suami Elvi."

"Ryuu?" Corinna bingung.

"Ssssh nanti kuceritakan ya..."
Ryuu mencium tangan perempuan tua itu, lalu mereka bertiga masuk ke dalam. Melewati ruang tamu yang tidak terlalu besar dan langsung menuju ruang tengah dengan jendela kaca yang besar. Rumah kayu itu hanya memiliki dua kamar, satu ruang tamu kecil dan satu ruang tengah yang multifungsi. Di belakang ada dapur dengan tungku dan juga satu kompor kecil.

"Nenek tidak menyiapkan kamar, karena Elvi tidak mengabari akan datang."

"Tak apa, Nek. Biar Elvi yang bereskan."

"Nenek buatkan minuman dulu ya. Kamu siapkan kamar kamu. Nak Ryuu tunggu disini saja."

Elvina segera memasuki kamarnya yang masih rapi. Kamar itu sudah tak ia tempati selama kurang lebih tujuh tahun dan terakhir ia kemari adalah dua tahun yang lalu bersama Rivan, Deasy, Rizky dan Helen pada saat liburan singkat. Pandangannya mengitari kamar dan ia melihat banyak fotonya dengan Rivan disana.

"Sial." Rutuknya dan segera bergerak untuk menyingkirkan foto-foto itu, agar Ryuu tidak melihatnya.

"Biar kubantu." Ryuu yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya itu membuatnya terkejut.

"Tapi..."

"It's okay, El... Aku mengerti kenapa nenek kamu kaget saat melihatku tadi." Tangan Ryuu membantu Elvina menyingkirkan foto-foto yang terdapat wajah Rivan di dalamnya, "Yang aku tidak mengerti, mengapa nenek tidak mengetahui pernikahanmu denganku."

"Akan kuceritakan nanti, Ryuu."

"Iya tenang saja. Kita punya dua malam di sini, El..." Ucapnya tepat di telinga Elvina dan membuatnya geli. Pandangan Ryuu beralih pada tempat tidur Elvina, lalu ia duduk di atasnya, "Tempat tidur apa ini? Nyaman sekali." Ryuu merasa heran dengan tempat tidur yang ia duduki.

"Ck. Dasar orang kaya." Ledek Elvina, "Ini namanya kasur kapuk, Suamiku. Cobalah berbaring. Nyaman sekali." Jelas Elvina dengan cara bicara ala drama kolosal Tiongkok yang ia sering tonton bersama neneknya di masa kecilnya.

Ryuu segera berbaring dan meluruskan punggungnya. Ia menggeliat dan merasa nyaman berbaring di atas kasur kapuk yang merupakan hal baru baginya.

"Ah benar. Rasanya nyaman sekali. Biarkan aku tiduran sebentar, El."

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang