❝ dan aku mulai ragu, apakah aku mulai menyukaimu? ❞
- Vea
Kini, Vea sudah berada didalam mobil Elang
"Mobil gue gimana?" Tanya Vea, enak saja Elang ini beli mobil juga pake uang loh!
"Nanti biar dibawa supir gue, sekarang lo pulang dulu, kasian nyokap bokap lo pasti khawatir" Jawab Elang
"Yaelah baru juga jam 3 an mana mungkin, kaga napa kali ih, padahal seru loh tadi! Serasa jadi mafia gue kejar kejaran "Vea mendumel, membuat Elang mengernyitkan alisnya seru katanya?
"Lo tolol apa gimana sih?, dikejar kejar kok enak goblok banget" Sahut Elang, Vea benar benar gila
"Yakan gue kalo liat di tv tu pasti mafia kejar kejaran kan sama musuhnya, sambil bawa bawa senjata gitu loh terus nanti main umpet umpetan biar ga ketawan musuh pengen banget gue. Sayangnya belum ngerasain eh udah ditangkep sama Aksampret" ia mulai mendumel lagi, membuat Elang mengelengkan kepala
"Itu tau, belum apa apa aja udah ketangkep. Gimana mau jadi mafia, bisa bisa belum ngangkat senjata lo udah ketangkep duluan" Elang menatap Vea, dengan tatapan jengah. Dikira jadi mafia cuma modal lari larian apa?
Elang menghentikam mobil ditepi jalan. Pandangannya tertuju pada Vea, ia mengelus pelan pucuk kepala gadis itu. Rasa khawatir yang mendalam masih terngiang dalam ingatannya, ia hanya takut terjadi sesuatu pada Vea, "Ve, janji sama gue ya jangan kaya gini lagi? Itu bisa bikin lo dalam keadaan bahaya, dan gue gak suka"
Ucapan Elang spontan membuat Vea terdiam sejenak, mencoba mencerna kata kata yang baru saja Elang ucapkan
Hatinya menjadi hangat, entah kenapa ia sangat senang jika Elang memberinya nasehat panjang lebar. Lucu sekali muka nya, namun dengan segera Vea menyingkirkan pikiran itu
Mencoba menutupi rasa bahagianya dari Elang
"Emm jadi tuh tadi ceritanya gue mau nemuin anak TIRA yang udah mau bantuin gue nyari kalung yang selama ini gue cari, makannya gue dateng ke SMA TIRA" Sahut Vea, menjelaskan awal mula alasan nya datang ke tempat itu.
"Ve, lo jangan bertindak bodoh, dengan elo ngajak temen temen lo dan lo masuk ke TIRA, sama aja lo udah bunuh diri lo sendiri, untung tadi lo berniat baik dan anak TIRA mau dengerin, kalo enggak gimana? Lo sama Keisha disandra, mau?" Ucap Elang, gadis disampingnya ini benar benar keras kepala
"Hih, iya deh bosss iyaa, gaakan ngulang lagi piss ehe, jangan cramah lagi dong!" Sahut Vea, sembari menunjukan wajah gemas nya, astaga!
Ingin sekali Elang mengarungi gadis disampingnya ini
Agar Elang, bisa setiap saat memandang wajah cantik nan mengemaskan nya
"Jelek banget" Celoteh Elang, mulai nih
"Ilih, bilang aja kalo sebenernya lo lagi muji gue, tapi malu malu" Sela Vea, beda di lisan beda di hati
"Brisik hmmm" Sahut Elang, tak mau kalah rupanya
"Eh tau ga, gue masih bingung pake banget, kenapa sih kok Kei jadi berubah gitu padahal lo juga tau kan kalo Kei suka sama Devan, tapi tadi tiba tiba aja dia kaya gitu" Vea menghadap Elang, meminta pendapat lelaki tersebut
"Ve, ada saat nya yang menunggu, bakal lelah dengan sendirinya, bukan karena tak lagi menyimpan rasa, tapi kehadirannya, yang tak pernah di hargai" Sahut Elang
Vea menganguk, lalu memandang ke arah luar jendela. "Lang, setiap manusia punya dua kesempatan kalo kesempatan pertama sempat gagal, bisa jadi kesempatan kedua ini bakal membuahkan kebahagiaan"
"But, Keisha udah besar, dia bisa milih jalannya sendiri begitupun gue, gue gak akan ikut campur sama percintaan anak Rajawali, selama cewek yang mereka taksir itu baik dan bisa dipercaya, yaudah oke memaksa pun juga gue gak ada hak" Kata Elang, menjadi ketua itu bukan hal yang mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG - On Going
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ps; cerita ini mungkin sedit berbelit, jadi bijaklah dalam membaca. Dan semoga jatuh cinta ╭ " Rajawali itu suatu komunitas , bukan individu bukan sekedar perkumpulan anak gajelas. Tapi suatu komunitas yang solid tan...
