21

1.2K 94 33
                                    

❝ karna, tantangan tersulit itu masa lalu kamu. Masa lalu yang bahkan belum kamu selesaikan sama sekali, aku tak mau membuat kisah bersama seseorang yang masalalu nya masih terus bergentayang❞,

- Sava









Ada rasa sakit yg tiba tiba datang menyerang
Ada rasa kecewa ada juga rasa tak terima saat Sava bertanya seperti itu.

"Kenapa diem, Sa?" Tanya Sava, lagi

"Gu-"

"LO GAK TAU KAN GIMANA RASANYA MENUNGGU TANPA DIKASIH KEPASTIAN, HAHA" Teriak Sava

Sakit
Yang Angkasa rasakan saat ini hanya rasa sakit

"Alsa gu-"

"Udah lah, Sa" Sela Sava

"Mulai detik ini, jauhin gue Sa!" Titah Sava

"Gue gak akan bisa nerima kehadiran lo lagi" Susul nya

"Please Alsa, jangan pernah jauhin gue" Jawab Angkasa, sembari menatap Sava penuh harap

"Lo gak akan ngerti rasa sakit, kecewa, dan rasa patah hati yang gue rasain, lo gak akan pernah ngerti Sa" Ucap Sava disertai air mata yang turun tanpa aba aba.

Melihat Sava menangis, adalah kelemahan Angkasa.
Ia sama sama ikut terluka saat melihat Sava terluka.

"Hei please jangan nangis" Ujar Angkasa, sembari mencoba mengusap pipi milik Sava, namun segera ditepis kasar oleh sang empunya

"Pergi Sa!" Suruh Sava, namun sama sekali tak dihiraukan oleh Angkasa

Yang ingin Angkasa lakukan saat ini adalah mendekap erat gadis didepannya, menceritakan betapa penting gadis yang ada didepannya ini,betapa berharga dan berarti nya ia dihidup Angkasa.

"Alsa" Ucap Angkasa sembari merangkul erat tubuh mungil Sava

Sava sama sekali tak melakukan perlawanan, saat ini ia memang butuh Angkasa, biar seperti ini
Anggap saja, ini salam perpisahan
Nyaman rasanya ia tak ingin menyudahi semua ini

"Lo gak tau rasanya jadi gue Sa, hiks" Ucap Sava sesegukan, sembari memukul pelan dada Angkasa

"Lo gak akan tau rasa kecewa yang gue rasain saat lo bilang kalo lo, gak suka sama gue hiks"

"Lo gak tau gimana susahnya gue buat nyingkirin pikiran buruk tentang lo, hiks"

"Lo gak akan tau gimana rasanya disuruh nunggu, padahal yang ditunggu lagi nunggu orang lain"

"Lo gak akan tau rasanya di kasih harapan tapi enggak dengan kepastian"

"LO GAK TAU GIMANA SAKIT NYA GU-"

Ucapan Sava terpotong saat Angkasa, semakin mengeratkan pelukannya
Angkasa tak mau gadis ini meluapkan kesedihannya
Sudah cukup, gadis ini terlalu banyak menerima luka.
Apa iya, ini adalah saat dimana Angkasa harus membuka hati?
Ia tak mau Sava pergi, tapi ia juga tak mau menyakiti Garin

"Ssssttt ada gue sekarang, gue bakal coba ngerti, hey jangan nangis dong" Ujar Angkasa, masih dengan posisi mendekap erat tubuh Sava, sembari mengelus pelan rambut gadis itu

"Gue tau, banyak luka yang lo rasain, maafin gue ya?maafin gue kalo pada nyatanya gue adalah penyebab dari segala luka, lo tau ? ngeliat lo nangis, di dalem sini" Ujar Angkasa sembari menunjuk kan tangannya ke arah dada

"Sakit" Lanjutnya

"Hiks, gu gu guee hiks gu-"

"Ssssstttt gue ada disini buat lo, jangan nangis lagi, gue janji gak akan bikin lo sakit lagi" Ucap Angkasa

ELANG - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang