Mina mengangkat telepon dari Widia.
"Anyeong Mina eonni" W"Anyeong, ada apa? Tumben sekali kau menelepon ku" tanya Mina.
"Hehehe, bukan apa-apa eonni. Aku hanya rindu saja pada bias kesayanganku" W
"Wae? Ada apa denganmu? Tidak biasanya menggoda ku seperti itu" ucap Mina dengan senyum, walaupun tidak terlihat oleh Widia, yang penting Mina senyum.
"Ayo bertemu eonni" W
"Eh, tiba-tiba sekali. Ada apa ini?" Ucap Mina.
"Anni, aku hanya ingin memberi tahukan sesuatu pada eonni. Apa eonni sedang sibuk?" W
"Anni, aku tidak sibuk. Kenapa tidak bicara sekarang saja Widia-ya" tanya Mina.
"Agar lebih gampang saja eonni. Dan sekalian aku ingin memberikan sesuatu untuk eonni. Tapi Mina eonni harus menyiapkan hati eonni karena kejutan ini sangat tidak terduga" W
"Aa, begitu ya. Dimana kita bertemu dan jam berapa?" Tanya Mina.
"Nanti kukirimi alamat dan waktunya. Jangan lupa pakai pakaian yang hangat, diluar sudah mulai dingin" W
"Nee, jangan khawatir" jawab Mina.
"See you eonni cantik" W
"Nee, see you" balas Mina lalu mereka menutup telepon mereka.
--kejutan apa ya?--Myoui Mina
--mian eonni, ini untuk kebaikanmu-- Lee Widia
.
.
.
.
.
"Aku harus memastikan perasaannya" ucap Widia pada dirinya sendiri.Widia mengambil mini bagnya lalu pergi dari apartemen nya.
Ia tidak menggunakan taxi untuk cepat sampai ke tujuannya melainkan ke halte bis untuk menghemat uang.
Setelah itu ia berjalan sekitar 10-15 menit agar sampai ke tujuannya.
Sampailah Widia ke tujuannya, ia memencet tombol bell tempat tersebut.
Lalu pintunya terbuka.
"Eh, ternyata kau ya. Ayo masuk dulu" ajak lelaki itu.
"Nee" Widia pun masuk lalu duduk di soffa ruang tamu. Widia juga di beri secangkir coklat panas mengingat di luar sangat dingin.
"Jadi ada apa Kedatangan mu kesini Widia-ssi?" Tanya orang tersebut.
"Aku kesini untuk mencari maknae kalian Jin oppa. Soalnya aku ada keperluan yang penting dengannya" jawab Widia dengan sopan.
"Oo , kalau boleh tahu keperluan apa?" Tanya Jin.
"Aku ingin membahas hubungan nya dengan Mina eonni, itu sebabnya. Soalnya ini sangat genting" jawab Widia.
"Hmm, begitu. Ya sudah, minum dulu coklat panasnya. Aku akan memanggil Jungkook" ucap Jin dengan hangat.
"Nee, terimakasih untuk coklat panasnya oppa" setidaknya ucapan terima kasih yang diucapkan Widia untuk menghargai kebaikan Jin.
.
.
.
.
Jin menghampiri Jungkook yang sedang bermain game di balkon.
"Hey bocah. Main game terus" ketus Jin. Jungkook tidak memperdulikan ucapan hyung nya, ia terus asyik dengan gamenya.
"Yahh, aku dikacangin lagi. Sana turun, diruang tamu ada yang cariin kau tuh" ucap Jin.
"Ha? Siapa?" Tanya Jungkook meletakkan Hp nya di meja.
"Widia. Katanya dia ingin menemui mu, sana turun" suruh Jin.
"Aku lagi malas hyung. Bilang saja kalau aku lagi tidur" ucap Jungkook.
"Tidak mau, kau saja yang bilang sana. Aku juga malas berbohong" ucap Jin menolak.
Akhirnya Jungkook turun menemui Widia, ia sangat gugup. Ia tahu yang akan dibicarakan pasti tentang Yuna dan Mina.
Jungkook duduk di depan Widia yang sedang menikmati coklat panas.
"Ada apa? Masih tentang masalah itu?" Tanya Jungkook.
"Tidak tahu diri sekali kau oppa. Aku kesini hanya memastikan siapa yang kau pilih. Eonni atau dia?" Ucap Widia tanpa basa-basi lagi.
"Aku tidak mau menjawabnya" jawab Jungkook.
"Apa perlu aku memberi tahukan pada mereka berdua?" Tanya Widia lagi, Jungkook frustasi harus memilih siapa.
"A aku tidak tahu, kumohon bantu lah aku sekali ini" ucap Jungkook.
"Anniyo, aku tidak mau. Cepat pilih, aku sedang tidak punya banyak waktu" ketus Widia.
"Ba baiklah. Aku akan memutuskan kalau aku ingin bersamanya saja" ucap Jungkook menundukkan kepalanya.
"Baiklah, maka mulai saat ini akan kupastikan eonni-ku tidak akan pernah menganggap mu lagi sebagai siapapun dalam hidupnya. Sampai kau sadar kalau dia lah yang paling tersakiti dalam hal ini. Setelah ini, kau hanya perlu meminta maaf pada eonni" ucap Widia.
"Apa mau mu hah?" Jungkook berdiri dari tempat nya saking emosinya.
"Ini hubunganku, kenapa kau ikut campur?" Teriak Jungkook.
"Hey hey hey, ada apa ini. Ternyata dia lagi, kau suka sekali ya membuat onar" ucap Jimin yang datang karena mendengar teriakan Jungkook. Widia hanya diam dan tak berkutik pada siapapun.
Widia berdiri dari tempat nya lalu pergi dapur untuk menemui seseorang.
"Oppa" panggil Widia.
"Oh, wae? Kenapa kalian bertengkar?" Jin menoleh ke arah Widia dan menghentikan kegiatan masaknya.
"Anniyo, bukan apa-apa. Aku ingin pamit pulang dulu, dan satu lagi. Tetap semangat mengejar nya ya. Aku mendukung kalian berdua. Tapi kalau kalian sudah jadian maka jaga dia dengan benar, jangan jadi brengs*k" ucap Widia.
"Eh, maksudnya?" Ucap Jin belum paham dengan Widia.
"Maksud ku jangan jadi lelaki lemah seperti Jungkook oppa dan Jimin oppa. Dan cepat lah jadian dengan Chaeyoung eonni" mata Jin membulat, ia tidak menyangka kalau Widia mengetahui perasaan Jin.
"Hehehe. Baiklah, aku pasti akan setia. Terimakasih dukungannya. Tapi kenapa tadi Jungkook berteriak?" Ucap Jin masih penasaran.
"Panjang ceritanua, jadi tanya saja padanya langsung. Aku pamit pulang ya" ucap Widia lalu di tanggul oleh Jin.Baru saja Widia keluar dari rumah itu, dan kepalanya terasa sakit karena dijambak dari belakang.
"Ya tuhan sakit sekali" ucap Widia.
"Jangan ganggu hubungan kami" ucap Jungkook yang sangat kesal.
"Yakk, apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung yang baru datang bersama Tzuwi.
Jungkook langsung melepaskan tangannya kemudian memutar tubuh Widia dengan cepat dan
PLAKK!
Satu tamparan keras melayang di pipi Widia. Dengan cepat Taehyung menghentikan Jungkook yang mau memukuli nya lagi, Tzuwi juga tidak tinggal diam. Ia membawa Widia kedalam mobil Taehyung.
"Ini pakailah ini" Tzuwi menyodorkan sebuah sapu tangan.
"Kau tidak apa-apa kan? Kenapa Jungkook oppa seperti itu kepadamu? Apa kau melakukan kesalahan?" Tanya Tzuwi.
"Andwe, dia lah yang salah sudah selingkuh dari Mina eonni" ucap Widia yang meringis karena tamparan yang cukup keras tadi.
"Maksudnya? Jungkook oppa selingkuh? Apa buktinya Widia-ssi?" Tanya Tzuwi tidak percaya.
Widia menunjukkan beberapa foto lalu Tzuwi menangis tak percaya dengan kelakuan Jungkook di belakang Mina.
Widia pamit pergi, dan diangguki Tzuwi. Tzuwi juga tidak lupa untuk berterimakasih dan juga minta maaf atas kejadian yang menimpa Widia.
.
.
.
.
.
.
Sejadi-jadi mungkin Widia menangis di ayunan taman. Untung disana tidak ada orang karena sudah mulai gelap.Nyittt... nyittt... nyittt...
Widia terkejut mendengar suara ayunan disampingnya seperti bergerak. Dan benar saja ayunan itu bergerak karena ada seseorang yang menggunakannya. Entah dari mana dia datang sehingga Widia tidak sadar.
Dengan cepat Widia dengan was-was nya mengelap air matanya dengan sapu tangan yang diberikan Tzuwi.
"Menangis saja, anggap aku tidak ada disini" ucap lelaki itu.
Tetapi Widia hanya diam saja lalu memainkan hp nya seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
"Kenapa mengabaikan ku? Kau kira aku ini hantu?" Ucap lelaki itu.
"Bisa bahasa indo nggak?" Widia pura-pura tidak paham dengan bahasa korea.
"Ooh, kamu turis ya ternyata. Kukira orang korea, soalnya wajahnya kayak orang korea" ucapnya walaupun dia tau gadis yang disampingnya itu tidak tahu bahasa korea.
"My name is Son Dion. And you?" Ucap Dion memperkenalkan dirinya.
"My name is Widia Lee" ucap Widia menoleh kearah Dion.
"I not have... hm... speak in good" ucap Dion dengan banyak pikir. Karena dia tidak lancar berbahasa inggris.
Widia hanya terkekeh melihat kebodohan lelaki itu. Badannya besar dan tinggi tapi otaknya sangat kecil.
"Hehehe.Why do you smiled?" Ucap lelaki itu dengan kekehannya juga.
"Anniyo aku hanya berpura-pura tidak paham. Kau sangat buruk di bahasa inggris mu" ucap Widia.
"Aissh. Kau menipu ku" ucap Dion
"mian" ucap Widia.
"Sepertinya mood mu sudah membaik ya" dan benar saja mood nya sudah membaik.
"Gomawo"ucap Widia dengan senyum manisnya.
Degg!
Jantung Dion sangat tidak bersahabat.
"Nee, tadi aku juga sudah mengira kalau kau orang korea. Soalnya marga mu Lee" ucap Dion.
"Hehehe, mianhe. Kenapa kau kesini malam-malam dengan pakaian terbuka seperti itu?" Tanya Widia karena sadar sekarang sedang pergantian musim dingin, dan Dion hanya mengenakan celana olahraga dan baju tanpa lengan.Akhirnya saya buat karakter yang baru
Semoga kalian terhibur
Jangan lupa komen atau klik bintang ya
Karena itu membuat saya semakin semangat untuk melanjutkan ceritanyaSee ya
Luvvvvv!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/228253482-288-k434366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVERAGE
Teen Fiction"kumohon jangan beritahu hal ini, aku tahu kalau kau membutuhkan uang. Tapi jangan korbankan kami" pinta jungkook pada wanita itu. "korban? Kau terlalu berlebihan, dan kalaupun aku membutuhkan uang bukan berarti aku membocorkan hubungan kalian denga...