Semoga kalian suka dengan cerita saya
Hope you enjoy guys
Happy reading
' Hari ini aku pergi tanpa ada persiapan uang sepeser pun' monolog Widia
Saat ini Widia berharap mendapatkan sesuatu yang penting. Ia sedang berjalan layaknya sibuk sendiri seperti orang disekitarnya. Berlalulalang melewati banyak rumah mewah.
Rumah-rumah yang dilewatinya adalah rumah artis maupun i-dol. Ini adalah pekerjaannya sekarang di korea, ia sengaja memilih pekerjaan ini karena pekerjaan ini tidak perlu mempublish identitas dan tidak membutuhkan rekan kerja. Dan ya, Widia selalu mendapatkan info setiap melakukan pekerjaannya. Dia memang baru bekerja beberapa minggu tetapi dia bukan amatiran, terlebih lagi dia mengerti IT jadi mudah baginya melaksanakan pekerjaannya.
Saat ini Widia sedang duduk didepan sebuah caffee, ia sangat lapar dan haus karena belum sarapan tadi pagi, ia juga lupa membawa uang. Ia merogoh setiap inci dalam tas mininya
"Hah... untunglah aku selalu membawa kartu kreditku" Widia sangat lega.
Ia sesegera mungkin pergi ketempat yang ada mesin ATM untuk menarik uang tunai.Sesampainya disana ia sedang menarik uangnya
"Aku ingin makan donat dan jus alpukat" gumamnya senang"Permisi nona
Apakah anda masih lama? Saya juga ingin menggunakan mesinnya" ucap seseorang yang memegang pundaknya.
Widia memperhatikan dari ujung kepala sampai ke ujung kaki orang yang barusan bertanya kepadanya.
Widia mendapatkan jackpot... bagaimana tidak ia mengenali seseorang tersebut.
Menggunakan masker, topi dan hoodie?
Yahhh, dari penampilannya Widia sudah tau siapa dia, dia adalah seorang idol."Ah nee, sebentar lagi aku selesai tuan" jawab Widia dengan smirk kecil.
'Sepertinya dia akan mengenaliku, aku harus cepat' gerutu orang tersebut dalam hatinya.
"Sudah selesai tuan. Silahkan menggunakan ATMnya, maaf karena menunggu agak lama"
"Ye, gwencana. Tidak lama kok"
Widia pergi menjauh menuju ke caffee yang ia kunjungi tadi.Di sisi lain pria tadi sedang terburu-buru. Takut kalau ketahuan orang banyak.
"Jimin hyung, kenapa lama sekali?" Seseorang menghampirinya, jimin menoleh kearah yang memanggilnya."Mianhe tadi ada seseorang yang menggunakan mesin ini jadi aku harus mengantri. Kenapa kau disini? Kenapa tidak membawa mina?" Tanya jimin.
"Nanti saja bertanya, cepatlah mengambil uangnya aku takut nanti ada yang melihat kita" ucap Jungkook.
"Nee, sabarlah sebentar lagi..."jawab jimin kesal, pasalnya jimin kesini karena maknae laknat yaitu Jungkook. Kalau saja tidak ada Mina disaat Jungkook meminta tolong padanya untuk mengambil uang tunai ia tidak akan mau dimintai tolong.
Acara penarikan uang sudah selesai mereka berdua secepat mungkin berjalan kerumah mereka yang tidak jauh.
Rumah mereka adalah rumah persembunyian(bukan dorm) para anggota bts kalau sedang memiliki rencana keluar. Rumah itu bukanlah dorm mereka.
Kondisi rumah itu bisa dibilang sangat mewah untuk disebut rumah persembunyian.
Dengan 3 kamar utama dan 2 kamar tamu setiap kamar memiliki kamar mandi. Dapur yang lengkap dan mewah, ruang tamu dengan tv yang lebar , disana juga ada ruang musik dan olahraga.Dirumah perkumpulan bts Mina sedang memasak di dapur. Ia memasak karena ia melihat banyak bahan makanan yang hampir kadaluarsa jadi ia memutuskan memasak karena merasa iba dengan bahan makanan tersebut.
"Mina-ya! Kami sudah pulang, kau dimana?" Teriak Jungkook dari pintu depan.
"Aishh, pelankan suaramu Jungkook-ah. Kau membuat telingaku budek" gerutu Mina kepada Jungkook. Jimin hanya diam saja dan masuk ke kamar untuk tidur siang, saat melangkah kekamar Mina memanggilnya.
"Oppa, tadi aku memasak sedikit didapur jangan lupa dimakan ya" ucap Mina dengan senyum manisnya dan dibalas dengan anggukan oleh jimin
"Apa? Untukku tidak ada?" Rengek maknae.
"Kita kan mau kencan, jadi kita makan diluar saja" jawab Mina.
"Aishh, tidak adil sekali Mina-ya~"
"Kau ini sok manja sekali padanya. Menjijikan sekali" ucap jimin melihat tingkah Jungkook.
"Mina yaa, lihat kan dia sedang memarahiku" tanya Jungkook sok manja.
"Haish, kau ini. Jimin oppa kami pergi dulu ya" Mina berpamitan sambil membawa pergi Jungkook dari rumah itu.
"Ada-ada saja si Jungkook itu" gumam jimin sambil melangkah kedapur untuk makan.
Jimin mencari kontak seseorang dan meneponnya.
"Hallo, Jin hyung... kapan kalian akan datang aku sedang menunggu""Sabarlah jim, suga dan j-hope sedang latihan dan rm sedang mengerjakan proyeknya"
"Proyek? Apakah kalian sedang di gedung bighit?"
"Nee, kau pulang saja kerumah dari pada menunggu dirumah perkumpulan karena setelah selesai dengan kegiatan ini kami langsung pulang dorm"
"Kenapa tidak bilang dari tadi sih hyung. Kalau tau begitu lebih baik aku kesana tadinya"
"Manisnya..."
"Yak hyung! Jangan mulai deh"
"Hehehe mian..."
"Kalau begitu aku ingin disini saja, besok aku akan pulang dengan V dan Jungkook ke dorm"
"Dimana mereka? berikan hp mu pada mereka aku ingin bicara dengan anak-anak bandel itu"
"Jungkook sedang tidak disini dia sedang kencan, V juga sedang kencan dengan tzuwi"
"Cinca? Mereka itu, jadi kau sendirian disana?"
"Hmm"
"Ya sudah, kau istirahatlah kalau begitu. Besok aku akan menjemput kalian. Sampaikan salamku pada V dan Jungkook"
"Nee hyung, anyeong"
Tutt tutt!!
Jimin memutuskan call nya dengan Jin, jimin beranjak dari meja makan dan membersihkan piringnya lalu pergi ke kamar dan beristirahat .
*
*
*
Terimakasih untuk membaca (mudah-mudahan ada yang membaca huhuhu T T)
Salam kasih sayang
-'3'-Eitsss
Jangan lupa komen
Dan
Klik bintangSee ya
Luvvvvv!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVERAGE
Fiksi Remaja"kumohon jangan beritahu hal ini, aku tahu kalau kau membutuhkan uang. Tapi jangan korbankan kami" pinta jungkook pada wanita itu. "korban? Kau terlalu berlebihan, dan kalaupun aku membutuhkan uang bukan berarti aku membocorkan hubungan kalian denga...