Lee Widia dkk

101 12 0
                                    

"Perkenalkan ini adalah Lee Widia, dia adalah temanku" ucap Mina memperkenalkan Widia sambil merangkul lengan kanan Widia.
Semua menatap Widia dengan keterkejutan mereka tersendiri, Widia sadar ditatap oleh mereka, ia merasa harus menyapa "hi semua, saya Lee Widia. Senang bisa bertemu dengan kalian semua " ucap Widia dengan senyum.
Lalu mereka saling menyapa dengan Widia, mereka melanjutkan acara sarapan bersama. Mereka semua seperti sudah kompak saja, Widia juga tidak merasakan kecanggungan padahal Mina dkk adalah teman pertama Widia di korea.
Setelah acara mereka selesai Mina mengajak Widia dan Tzuwi jalan-jalan keliling kota. Widia sangat-sangat bersyukur dengan teman barunya terlebih teman barunya adalah i-dol kpop yang mendunia, ia tidak bisa menggambarkan perasaan bahagianya karena hal ini.

Lamanya waktu yang mereka habiskan sebagai perempuan seperti berfoto bersama, curhat-curhatan, shopping pakaian dan perhiasan yang ditraktiri oleh Mina.
Dan sekarang mereka dalam perjalanan pulang didalam mobil.
"Widia-ah sekarang umur mu berapa?" Tanya Tzuwi "ah, umur ku baru 19 tahun Tzuwi eonni" jawab Widia dengan lembut dan senyum. "Sinca!??" Mina terkejud begitupun dengan Tzuwi
"Hehehe, benar. Aku memang berumur 19 tahun secara korea, tapi di negara ku aku masih 18 tahun, baru saja beberapa bulan yang lalu aku tamat sekolah. Perkuliahan tidak aku jalani karena aku ingin mencari uang dulu sebanyak mungkin. Barulah aku kuliah kalau sudah mengumpulkan uang yang banyak." Cerita Widia panjang lebar yang ditanggapi dengan keterkejutan oleh Mina dan Tzuwi, mereka takjub melihat perjuangan Widia yang mandiri. " tapi Widia-ah kenapa kamu bekerja sebagai penguntit? Apalagi diumurmu yang sekarang"
"Maksud Mina eonni penguntit bagaimana?" Tanya Tzuwi pada Mina yang baru saja bertanya. "Sebelumnya aku minta maaf, tapi walaupun aku meminta maaf dan seandainya kita tidak berteman mungkin ceritanya berbeda. Tapi aku benar-benar minta maaf dengan sungguh. Aku memilih pekerjaan ini karena cocok denganku dimana aku hanya mengerjakan sendiri semuanya dan tidak ada yang mengganggu mencari info dan fakta tentang kehidupan para idol dan petinggi lainnya yang ada di negara ini. Tapi walau pun begitu aku tidak membuat atau melaporkan berita yang tidak benar. Ini semua kulakukan dengan hati yang berat tapi inilah yang memang harus kujalani sebagai pekerja penguntit untuk dispact" Widia menjelaskan panjang lebar dengan wajah yang sendu
Tzuwi sangat terkejut akan hal itu, ia tidak percaya bahwa Widia seseorang yang seperti itu bahkan di usia muda nya. Tzuwi merasa kecewa terhadap Widia tetapi Mina tidak, Mina tahu kalau dia seharusnya merasa kecewa tapi entah kenapa hatinya sama sekali tidak mengeluarkan rasa kekecewaannya terhadap Widia melainkan yang keluar dari hatinya adalah rasa iba, ia tahu kalau Widia sedang masa kesulitan dan kesepian sampai harus mengerjakan hal yang seperti itu. Mina memeluk Widia dan mengatakan "gwencana Widia-ah, kau akan baik-baik saja" Widia sangat terkejut dengan reaksi Mina. Widia menitikkan air matanya ini bukan dalam kendali Widia, ia tidak sadar kalau ia meneteskan air mata nya dengan deras dengan wajahnya yang datar. Tzuwi pun semakin bingung dengan keadaan ini, ia heran melihat eonninya yang malah memeluk Widia dan bukannya marah dengan Widia, yang lebih membuatnya bingung adalah wajah datar Widia yang mengeluarkan air mata dengan deras padahal wajah nya datar, hal itu sangat mengherankan bagi Tzuwi.
"Mianhe eonni" lirih Widia
"Gwencana, aku paham dengan keadaanmu yang membingungkan ini tapi kamu juga harus bijak dalam langkahmu yang berikutnya, arrasso?"
"Mmm, arrasso Mina ronnie" balas Widia
"Sttt, jangan menangis lagi ok, nanti kecantikanmu luntur" Mina mengelap air mata Widia dengan sapu tangannya.
"ye, kamsahamnida"  Widia menyunggingkan bibirnya sangat sedikit sampai-sampai tak terlihat  senyuman kalau tak diperhatikan dengan seksama.
Karena Widia merasa Tzuwi kebibgungan maka ia menceritakan apa yang terjadi dan Tzuwi ber'oh'ria dan paham dengan semua apa yang dikatakan Widia.

Widia diantar sampai depan apartemen widia, Mina dan Tzuwi berpamitan dan minta maaf karena tidak bisa mampir ke apartemen Widia. Dan akhirnya Widia memilih untuk beristirahat di dalam kamar apartemennya karena kelelahan yang mungkin di akibatkan oleh tangisannya tadi. Widia adalah seseorang yang sangat-sangat jarang menangis. Tapi dia tidur dengan nyaman karena ia merasa bahagia menghabiskan waktunya bersama teman-teman barunya, sebelum tidur ia sudah mencobai semua yang telah ia belanjakan dari traktiran Mina.
Ia juga memiliki foto-foto saat bermain tadi dengan Mina dan Tzuwi.
Hari ini ia sangat senang dan merasa lega atas semua yang telah terjadi.

LEVERAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang