Jimin dan Widia bertemu di ruang musik.
"Oppa" panggil Widia.
"Wae?" Balas Jimin.
"Ada hal yang ingin ku katakan padamu" ucap Widia dengan raut wajah yang serius.
"Katakan saja" ucap Jimin.
"Tapi kau harus berjanji untuk tidak akan marah" ucap Widia.
"Aku tidak janji" jawab Jimin.
"Kalau begitu tidak jadi deh" ucap Widia dengan kesal.
"Ya sudah, iya. Aku janji tidak akan marah, jadi kau ingin mengatakan apa?" Tanya Jimin.
"Begini, oppa sedang dekat dengan Seulgi eonni bukan?" Tanya Widia bertele-tele.
"Nee, jadi?" Tanya Jimin penasaran.
"Jangan dekat dengan Seulgi eonni lagi" ucap Widia.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Jimin mulai kesal.
"Karena dia sudah punya pacar" ketus Widia.
"Apa mau mu? Kenapa kau ingin menghancurkan harapanku dengan seulgi?" Tanya Jimin tidak percaya dengan ucapan Widia.
"Aku benar-benar jujur. Dia itu sudah punya kekasih, jadi jangan berharap apapun dari nya" jawab Widia.
"Hah? Yang benar saja. Apa kau menyukai ku sehingga membuat dirimu harus berbohong kalau Seulgi sudah punya pacar? Kalau pun aku tidak berjodoh dengannya aku pastikan kau bukanlah jodoh ku " Ucap Jimin menyakiti perasaan perempuan itu. Seakan-akan Widia itu melakukan segala cara untuk mendapatkan Jimin. Bahkan perkataan Jimin itu sangat tidak pantas untuk seorang perempuan yang masih berumur 18 tahun.
"Iyaaa!! Aku menyukai mu park Jimin
Tapi aku mengatakan yang sebenarnya tentang kang Seulgi. Dan satu lagi, aku menyukai mu tetapi tidak tergila-gila denganmu" ucap Widia.Untung tempat mereka adalah ruangan kedap suara. Mereka sedang berada di ruang musik kantor Big Hit.
"Kita lihat saja nanti apakah aku berbohong atau tidak" ucap Widia lirih tetapi masih bisa didengar Jimin.
"Terserah" ucap Jimin lalu keluar meninggalkan Widia.
"Apa aku gila aku sudah mengatakan aku menyukainya? Memikirkannya saja sangat menggelikan" monolog Widia dengan bergidik ngeri dengan pengakuan nya pada Jimin. Padahal ia sama sekali tidak pernah menyukai Jimin. Memikirkan hal seperti itu saja dia tidak pernah.
.
.
.
.
.
Widia pergi dengan rasa sedih dan kesal atas ucapan Jimin tadi. Dia memang sedang sakit hati, tapi masih ada hal yang harus dilakukannya.Widia mengambil hp nya lalu menelpon sesorang.
"Kau dimana?""--"
"Datanglah ke rumah perkumpulan kalian. Ada hal yang penting"
"--"
"Nee, aku akan kesana sebentar lagi"
"--"
Widia langsung bergegas kerumah perkumpulan BTS.
Widia menekan tombol bell.
Lalu seseorang membukakan pintu, "ayo masuklah" ajak seseorang tersebut.
"Aku kesini bukan untuk bertamu Jungkook oppa" ucap Widia.
"Kau kenapa? Sepertinya kau sedang bad mood" ketus Jungkook.
"Aishh, sudahlah" tiba-tiba Widia masuk laku duduk diruang tamu. Persetan dengan etitud.
"Tadi tidak mau masuk. Sekarang masuk sembarangan. Tidak sopan sekali" ejek Jungkook.
"Mian" jawabnya singkat.
Jungkook hanya menggeleng heran melihat anak muda yang satu ini."Tadi aku bertemu dengan Jimin oppa, dan aku mengakui kalau aku menyukai nya"
"APA?" Jungkook memotong perkataan Widia.
"Jangan memotong ucapanku. Jadi aku mengakui itu karena kesal saja kok, bukan karena aku menyukainya. Awalnya aku menyampaikan kebenaran kalau Seulgi eonni sudah punya pacar, dan aku menyuruhnya untuk tidak mendekati Seulgi eonni lagi. Tapi dia tidak percaya dan mengatakan seakan akan menyukainya dan terobsesi padanya sehingga aku berbohong tentang Seulgi eonni sudah punya kekasih
Jadi aku keceplosan deh" curhat Widia.
"Hahaha. Sinca? Tapi kau tahu dari mana kalau Seulgi nunna sudah punya pacar?" Tanya Jungkook.
"Apa oppa lupa ya pekerjaan lama ku itu apa? Jangan remehkan aku" ucap Widia.
"Aa, jadi begitu. Tapi aku heran, kalau perkataan mu benar kenapa Seulgi nunna seperti memberi harapan pada Jimin hyung?" Tanya Jungkook.
"Aku juga tidak tahu. Jadi tolong sampaikan pada Jimin oppa kalau aku hanya keceplosan tentang aku yang menyukainya" ucap Widia kesal mengingat kejadian tadi.
"Nee. Akan kukatakan padanya" ucap Jungkook.
"Tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu oppa" ucap Widia.
"Tanyakan saja" ucap Jungkook santai.
"Kalau aku memberikan pilihan untuk mu. Contohnya kalau aku adalah selingkuhanmu siapa yang akan kau pilih? Aku atau Mina eonni?" Tanya Widia.
"Hahaha. Tentu saja aku memilih Mina, dan kau itu sahabatku bukan selingkuhanku" ucap Jungkook tertawa.
"Aa, begitu ya. Tapi bagaimana kalau aku memberi pilihan yang lain" ucap Widia.
"Buat saja. Tentu saja aku akan memilih Mina" ucap Jungkook percaya diri.
"Sinca? Bagaimana kalau pilihan nya Mina eonni dan Yuna. Siapa yang akan kau pilih?" Ucap Widia.
Dorr!
Tepat sasaran, inilah yang sebenarnya ingin Widia tanyakan dari tadi.
"Aku akan memilih Mina. Jauh sekali pilihannya dengan Yuna" ucap Jungkook pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Kalau begitu tinggalkan Yuna demi hubungan mu dengan Mina eonni" ucap Widia tajam.
"Apa maksudmu? Aku tidak paham"ucap Jungkook masih berpura-pura.
"Sudahlah oppa, apa perlu aku menunjukkan photo kalian saat dicaffee dan di pantai deongnam? Aku sangat tidak percaya dengan penghianatan mu oppa.
Aku sayang dengan Mina eonni dan juga kau. Aku juga sayang dengan Yuna. Aku yakin Yuna bukanlah orang yang jahat. Karena aku yakin kalau oppa tidak pernah mengatakan pada Yuna tentang hubungan mu dengan Mina eonni. Jadi tinggalkan saja Yuna" ucap Widia.
"Mi mian, mianhe" lirih Jungkook merasa bersalah dengan penghianatan yang ia lakukan.
"Jangan minta maaf padaku. Minta maaflah pada Yuna dan Mina eonni. Dan tinggalkan Yuna" ucap Widia.
"A aku tidak bisa meninggalkannya" ucap Jungkook gugup.
"Mwo? Kenapa?" Tanya Widia emosi pada Jungkook.
"Karena aku menyukainya dan aku juga menyayangi nya" ucap Jungkook.
"Kalau begitu tinggalkan saja Mina eonni. Ku rasa Mina eonni sangat pantas ditinggalkan oleh oppa. Karena kalau tidak Mina eonni pasti semakin tergantung denganmu. Dan kau tau aku mulai membencimu, kau tahu Mina eonni punya penyakit mental tetapi kelakuan oppa cepat atau lambat akan sangat mempengaruhi mental Mina eonni.
Jadi mulai sekarang jangan temui dia lagi. Atau aku lah yang akan bertindak. Oppa tidak punya hak untuk menyakiti perasaan Mina eonni dan juga Yuna. Jangan menggunakan alasan atas nama cinta.
Kau terlalu egois.
Ini lah pilihan mu. Semoga kau bahagia dengan Yuna.
Aku permisi pulang"
Jungkook merasa sangat bersalah, ini bukanlah yang ia inginkan. Ia hanya ingin merasakan kebahagiaan dengan Yuna tapi ia tidak bisa meninggalkan Yuna begitu saja.Terima kasih sudah membaca sampai di chapter kali ini.
Saya tidak pernah bosan untuk menyampaikan pada kalian
Kalau kalian membaca maka berilah dukungan dengan cara klik bintang
Dan bila benar benar ingin memberi dukungan maka berilah komentar yang ingin kalian sampaikanTerimakasih
See ya
Luvvvvv!!
![](https://img.wattpad.com/cover/228253482-288-k434366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVERAGE
Fiksi Remaja"kumohon jangan beritahu hal ini, aku tahu kalau kau membutuhkan uang. Tapi jangan korbankan kami" pinta jungkook pada wanita itu. "korban? Kau terlalu berlebihan, dan kalaupun aku membutuhkan uang bukan berarti aku membocorkan hubungan kalian denga...