Sepulang sekolah Ken langsung mendapatkan rengekan sang adik, G. Agar menemani gadis itu berbelanja, G itu sangat haus belanja, bahkan uang bulanan yang Papanya kasih G lah yang paling banyak menghabiskan uang, padahal gadis itu baru smp tapi jika sudah berbelanja melebihi emak-emak komplek.
Jadi, disinilah Ken. Di mall besar.
Ken pasrah saat tangannya ditarik kesana-sini oleh G, tangannya yang satu lagi digunakan untuk memegang belanjaan gadis ini.
"Mau apa lagi sih, G?"
"G, belum beli alat make up kak, nanti malam G mau pergi sama kak Gavin." Kata G dengan raut bahagia. Gavin adalah tetangga mereka yang tak lain adalah anak dari sahabat ibu dan ayahnya, tante Yaya dan Om Leo.
"Dasar centil."
"Iri bilang bos." Sahut G cepat, Ken hanya mendengus kesal seraya mengikuti adiknya yang menuju ke toko make up.
Saat memilih milih make up G tidak mengeja menyenggol salah satu gadis itu, hingga membuat gadis yang di senggol G oleng dan hampir jatuh, untungnya ada tangan seseorang yang memegang pinggang gadis itu.
Ken dan gadis itu saling bertatap-tatapan, ya Ken yang menahan pinggang gadis agar tudak terjatuh, cukup lama mereka berada di posisi tersebut hingga Ken sadar saat adiknya berdehem.
Tanpa sadar di sana ada memotret kejadian keduanya itu. Seseorang itu menyeringai.
Kembali ke kejadian ini.
Gadis itu hanya tersenyum canggung, ia menatap takjub ke arah Ken, Sedangkan Ken cowok itu kembali dengan raut datar andalannya."Emm, maaf ya kak, G gak sengaja." Ucap G merasa bersalah. Dalam hati ia merutuk gadis di depan ini karena berani menatap Kakaknya dengan sorot yang sudah ia hafal luar dalam kepala.
"Oh iya-iya. Gak papa kok!"
"Em, kenalin nama gue Mila." Lanjutnya mengulur tangan kearah Ken, tapi Ken tidak membalas sama sekali.
Melihat kakaknya hanya diam, G beralih menjabat tangan Mila agar gadis itu tidak merasa di kacangin.
"Nama aku, G. Dan ini kakak Aku,Ken. Dia udah punya 1 anak lho, bahkan sekarang istri kakak aku lagi hamil anak kedua." Ucap G. Ia sengaja berbohong agar si Mila ini tidak berani mendekati kakaknya, G bisa melihat Ken juga merasa risih dengan Mila.
Ken tidak peduli dengan apa yang adiknya katakan, ia tau muslihat gadis licik ini.
Senyum G mengembang saat melihat wajah si Mila yang tadinya manis berubah dengan Raut Shock.
"Oh maaf ya, kalo gitu gue permisi." Tanpa menunggu jawaban dari G, Mila langsung berlalu dari sana dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.
"Hahhahahahha, Mampus lo bitch." Tawa G pecah saat itu juga, jangan main-main sama G, pikirnya terkikik geli
Ken hanya terkekeh.
👋🏻👋🏻
El yang sedang rebahan sambil menonton drama korea sambil memakan cemilan ringan berhenti saat hpnya berbunyi nada pesan masuk.
El mengambil hpnya dan membuka aplikasi pesan itu. El menyerngit saat melihat nomor yang yang tidak dikenalinya.
"Siapa ini?" Tanya El pada dirinya sendiri.
Dengan penasaran El membukanya, ternyata isi adalah sebuah foto, ia tidak tau karena fotonya belum terunduh.
El kembali memfokuskan pandanganya ke layar ponsel yang kini sudah menampilkan hasil dari gambar itu.
Susah payah El mencerna apa yang ia lihat itu, matanya memanas saat memastikan bahwa digambar itu benar-benar Ken dengan wanita lain.
Mereka saling bertatapan, dan tangan Ken berada di pinggang gadis itu.
Hatinya sangat sakit.
Jujur saja, dalam hati El yang paling dalam, El juga berusaha berpikir positif dan mengatakan kalo ini hanyalah orang iseng yang mengedit foto ini, tapi El merasa sangat bodoh jika memilih untuk tetap mempercayai hal yang ia pikirkan, karena faktanya memang Kenlah yang benar-benar berada di situ.
El segera menghapus air mata yang kini sudah turun kepipinya cepat-cepat.
El tidak pernah berfikir jika Ken akan sejahat ini, dan berbohong padanya.
Ken bilang, cowok itu menemani adiknya berbelanja, ternyata Ken jalan dengan cewek lain.
Ia merasa sangat bodoh sekarang.
El tidak peduli lagi, seberapa banyak air matanya tunpah malam ini, yang jelas hatinya sangat sakit saat melihat Ken pelukan dengan gadis lain.
Setelah cukup lama menangis, El ingin memastikan sendiri dengan cara menelpon cowok itu.
Apabila Ken tidak mengangkat telpon darinya, sudah jelas Ken sedang pergi bersama gadis itu. Dan apabila Ken mengangkat, ia akan percaya dengan alasan Ken nantinya.
El mendekatkan ponselnya ketelinga, cukup lama menunggu dan berharao Ken mengangkat tapi tidak di angkat,
"Ayo Ken angkat, buat aku percaya sama kamu.l" Ia mencoba lagi sampai beberapa kali dan hasilnya tetap sama.
Padahal El sudah tau dengan jelas dari novel yang ia baca-baca bahwa semua Cowok itu sama. Brengsek.
Kalau waktu bisa di ulur kembali, ia memilih melanjutkan prinsipnya untuk tidak jatuh cinta. Tapi sekarang seolah sudah terlambat baginya karena El benar-benar jatuh pada pesona Ken.
"Hiks bodoh El, Lo bodoh El."
El menangis sepanjang malam.
🥺🥺
Sebenarnya males bgt buat up, tapi dripda kalian nunggu, yudah aku up, baikkan aku😅✌️
Aku gk kasih konflik berat kok, kalian tenang aja.
Gmn?
Tunggu kelanjutannya👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie Gerald Rejandra (Completed)
Teen Fiction(Squel Spoiled but Naughty) "Hei kenalin nama aku, eh gue maks-" "Gue suka!" "Hah?" "Aku-kamu!" El memandang Ken dengan bingung, jangan terlihat bodoh,El. Batinnya berontak, ia mengutuj dirinya yang terlihat linglung di depan calon pacarnya. Ken...