Sekarang El dan Ken sudah berada di rumah Ken, Ken berjalan sambil merengkuh pinggang kecil gadisnya. Satu tangannya lagi membawa tas yang berisi perlengkapan Yang dibutuhkan El.Tadi setelah ciuman panas yang kedua kalinya terulang, El cepat-cepat masuk ke kamar mandi untuk menghindari ciuman yang ketiganya, El dapat melihat kobaran gairah dari mata Ken tadi.
Mereka naik tangga menuju ke kamar Ken. Saat melewati kamar G Dengan pintu yang sedikit terbuka El dapat melihat G sedang di tindih oleh seorang cowok.
El mencerna apa yang dilihatnya tadi, langkahnya berhenti membuat Ken juga ikut berhenti.
"Ada apa?" Tanya Ken dengan alis yang mengernyit.
El tidak menjawab. Ia mencoba berpikir.
Setelah mencerna apa yang ia lihat, El tersentak kaget.
1
2
3"Astaga Ken, G didalam—." Tanpa melanjutkan kalimatnya El langsung masuk kedalam kamar G.
Tanpa aba-aba El menarik baju cowok yang berada di atas G agar segera bangkit dari gadis itu, bibir keduanya terlepas saat cowok itu ditarik oleh El.
"Shit." Desis cowok itu sambil menatap tajam El. Ken yang baru masuk langsung menghampiri El dan berdiri di samping gadis itu.
"Kak El." Cicit G yang sudah duduk, G merasa malu dipergok ciuman dengan Gavin oleh El.
"Astaga, G. Kamu gak di apa-apain kan sama dia?" Tanya El sambil menunjuk cowok yang menindih G tadi.
"Lo apa-apaan sih?" Tanya cowok itu murka.
"Lo yang apa-apaan? cium anak orang sembarangan, lo gak tau G masih SMP, Hah?"
Gavin tidak menjawab apa yang barusan El bilang, ia malah menyuruh Ken membawa gadis yang telah mengganggu kegiatannya. Ia merasa El tidak mengetahui apa-apa tentangnya.
"Ken, mending lo bawa deh ni cewek keluar."
"Ganggu aja." Desis nya lagi.
Ken menepuk bahu Gavin pelan sambil bergumam kata maaf.
"Sayang, kita ke kamar aja ya, biar aku jelasin nanti." Ucap Ken sambil memegang kedua bahu gadis itu sambil membawa keluar.
"Tapi G?" El menoleh kebelakang melihat G yang tersipu malu, sedangkan cowok yang ia tidak ketahui namanya itu duduk disamping G sambil mengusap pipi gadis itu.
Apa ini?
Kenapa Ken membiarkan G dengan cowok itu?
Apa ia melakukan kesalahan?
Karena sibuk melamun ia tidak sadar jika sudah sampai di kamar Ken. Setelah duduk dan bersandar di ranjang Ken. El mulai menanyakan hal yang mengganjal di hatinya.
"kenapa kamu biarin cowok itu di kamar G?" Tanya El sambil memperhatikan Ken yang sedang membuka bajunya.
"Jawab, Ken." Tekan El saat pertanyaannya di abaikan oleh cowok itu.
Ken menarik panjang nafasnya kemudian mulai memberi El pengertian, sepertinya gadis itu sangat khawatir dengan G, adiknya.
"Cowok itu namanya, Gavin. Dia tetangga aku."
"Gavin?" Gavin yang tadi mengangkat panggilannya kan?
"Kamu kenal?" Tanya Ken.
"Gak, gak kenal." Jawab El cepat, membuat Ken menatap curiga atasnya.
"Terus kalo dia tetangga kamu, kamu bebas biarin Cowok itu dikamar G, kalo dia apa-apain G, gimana?" Tanya El lagi, dan mengalihkan pembicaraan itu, ia sedikit tersentak saat Ken merebahkan kepalanya diatas pahanya.
"Ssst, dengar dulu dong penjelasan aku." Ucap Ken sedikit kesal.
"Iya-iya."
"G sama Gavin itu udah kayak kita, kayak kamu yang jadi milik aku, Sama juga dengan G yang udah jadi milik Gavin."
"Tapi G masih SMP, dan udah ciuman pula." El masih tidak mempercayai apa yang ia dengar tadi, G itu masih sangat kecil menurutnya.
"Itu udah biasa, El."
El menghela nafas.
"Mama papa kamu, gimana?"
"Biasa aja, ya asal gak lebih dari ciuman sama tidur bareng. Ya walaupun Mama suka cerewet sih." Ucap Ken dengan santai.
"Gimana bisa keluarga kamu percaya gitu aja sama Gavin itu?"
"Mereka udah sama-sama sejak kecil."
"Keluarga Gavin juga sahabat Mama papa." Lanjut Ken.
"Sejak kapan G mulai ciuman?"
"Gak tau pasti sih, karena aku masih di London, tapi sejak Gavin pindah kesini, G jadi bergantung banget sama Gavin saat itu G mau masuk SMP, yakin sih, kalo mereka gak mungkin gak ciuman, secara G selalu nempel-nempel kemana Gavin pergi."
"Jadi G ciuman saat kelas satu SMP?"
Melihat Ken mengangguk. El tidak bisa berbicara apa lagi, ia terlalu shock, di usia seperti itu sudah diperboleh ciuman.
"Astaga." Ucap El mengelus dada.
"Emang kamu gak pernah ciuman waktu SMP?"
"Yak, ciuman pertama aku aja diambil sama kamu." Pekiknya, lalu menghempas kepala Ken yang berada di pangkuan dengan asal.
Bukannya marah, Ken terkekeh geli lalu beranjak dari sana dan menuju ke kamar mandi, meninggalkan El dengan wajah yang cemberut.
"Kenapa keluar lagi?" Tanya El bingung saat Ken keluar dari kamar mandi.
"Ada yang lupa." Katanya sambil berjalan menuju ke arah El.
"Apa?"
"Ini!"
Cup!
Setelah itu Ken langsung berlari ke kamar mandi kembali meninggalkan El yang belum sadar apa yang terjadi.
"Yaakkkkk, Kenzie!" Teriaknya saat sadar apa yang Ken lakukan barusan.
____Udah sampe 50 vote, jadi targetnya sekarang 60, kalo udah sampe segitu aku up lagi besok! Kalo gak, ya gak up✌️😅
Gimana?
Tunggu kelanjutannya👋🏻✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie Gerald Rejandra (Completed)
Teen Fiction(Squel Spoiled but Naughty) "Hei kenalin nama aku, eh gue maks-" "Gue suka!" "Hah?" "Aku-kamu!" El memandang Ken dengan bingung, jangan terlihat bodoh,El. Batinnya berontak, ia mengutuj dirinya yang terlihat linglung di depan calon pacarnya. Ken...