08

129K 9K 49
                                    

"G"

"Buka pintu, ini Kak El." Teriak El dari luar kamar G, setelah ciuman dan pelukan tadi El langsung mengambil kunci kamar dari kantong celana Ken secara diam-diam, kemudian membuka pintu dan berlari keluar.

Ia terlalu takut jika ia ke blablasan menjilat bahu Ken yang terlanjang terlihat menggoda dimatanya. Lebih baik El memilih untuk berlari menuju ke kamar G dari pada Ken jijik dengannya karena terlalu agresif jika ia keblablasan.

"Apasih Kak?" G membuka pintu kamar dengan raut yang kesal, bagaimana tidak? Dirinya sedang asik menonton drakor, dan Kak iparnya datang dan menganggu segalanya.

"Kak El, tidur disini ya!" El memasang wajah memelasnya, berharap G mau menampungnya di kamar gadis itu.

"Tidur di tempat Kak Ken aja deh kak."

"Ih nggak, sama kamu aja deh." El menggeleng gelengkan kepalanya tanda tak setuju jika ia harus tidur di kamar Ken.

"Kenapa?" Tanya G

"Pokoknya gak mau, G."

"Sama kamu deh." Lanjut El.

"Boleh sih!"

"Ok! Thanks adik ipar!" Ucap El dengan wajah yang kembali ceria.

"Tapi—."

"Tapi apa?"

"G lagi nonton horror, yakin Kak El mau tidur sama G?" G tau jika El sangat takut dengan hal mistis, apalagi horror, dan G yakin Kak iparnya ini tidak akan mau tidur disini.

"Lanjut besok aja deh, Please G!" Ucap El, kedua tangannya sudah menangkup di depan dada, tanda memohon.

"Gak bisa kak, G udah sampai di tengah tengahnya gak bisa disambung besok, nanti G gak bisa tidur karena penasaran sama filmnya." sebenarnya G tidak tega melihat El seperti ini, tapi ia juga tidak mau El tidur disini, El harus tidur di kamar Ken agar rencananya berhasil untuk menclomblangi kedua orang itu.

"Maaf ya kak! Besok janji deh kita tidur bareng!" Lanjut G dengan nada merasa bersalah.

"Iya deh, gpp!" Ucap El berlalu dari sana dengan wajah yang menunduk.

Mau tidak mau ia harus kembali ke kamar Ken, walaupun El mau pulang percuma, Papa dan Mamanya pergi ke luar Negeri dan baru mengabarinya tadi siang.

Ketika sampai di depan kamar Ken, El langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Saat berbalik, El melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia lihat.

"Aaaaaaaa..."

Teriak El, seluruh kamar ini bahkan menggema karena teriakannya, mungkin tidak terdengar sampai luar karena kamar Ken kedap suara.

Ken yang baru keluar dari kamar mandi kaget mendengar teriakan El. Cowok itu baru selesai
mandi, sekarang ia hanya mengenakan handuk tanpa penutup yang lain.

"Jangan dekat-dekat Ken." Seru El saat melihat Ken mendekat kearahnya. Badannya kembali berbalik ke arah pintu dengan tangan yang berada di wajahnya, menutup.

"Kenapa?" Ken masih heran, apa yang membuat El seperti sangat tidak ingin jika dirinya mendekat, cowok itu belum sadar jika El melihat seluruh badan Ken kecuali yang 'itu'.

"Ih kamu pake baju dulu dong." Kata El kesal, bahkan sudah menghentak hentakkan kakinya.

Ken menyeringai.

Ternyata itu yang membuat El kaget dan berteriak, karena dirinya tidak memakai apapun kecuali handuk.

Ken melangkah mendekat ke arah El, kemudian langsung memeluk El dari belakang, Ken dapat merasakan jika gadis ini sempat tersentak kaget sesaat. dan Ia tidak peduli.

El kaget saat Ken melingkarkan tangandi pinggangnya secara tiba-tiba. El dapat merasakan sedikit basah di lengan dan kepalanya karena tangan juga kepala Ken yang belum sepenuhnya kering.

Gadis itu mencoba melepas tangan Ken yang melingkar di pinggangnya, ia kurang nyaman jika seperti ini apalagi Ken tidak memakai baju sehingga El sedikit geli karena kulit Ken lamgsung menempel dibadannya.

"Lepas ih!" Ucap El kesal, bibirnya manyun kedepan, jika Ken melihatnya, pasti cowok itu akan melumat habis bibir itu.

"Mau di lepas?" Tanya Ken, sekarang Ken menggoyang goyangkan badannya dan badan El seperti orang berdansa.

El mengangguk cepat, walaupun ia juga menikmati pelukan ini sekarang, tapi tetap saja El merasa kurang nyaman karena kulit Ken yang menyentuh langsung dirinya.

"Turuti semua kemauan gue, gimana?"

"Jelas aku yang rugi di sini!" Pekik El dengan wajah merengut kesal dan kaki yang sedikit menghentak.

El berusaha melepas pelukan Ken, tapi hasilnya nihil, Tangan Ken bahkan tidak bergerak sedikitpun.

Ken terkekeh.

"Terima atau gak gue lepasin sampai besok!" Tanya Ken langsung dengan tangan yang masih setia berada di pinggang gadis itu.

Sialan! El kalah telak disini, Ken memang benar-bebar pintar dalam mempermainkannya.

"Iya-iya, aku mau." Ucap El Saat merasakan kepala Ken sudah berada di lehernya, ia takut jika menolaknya Ken bisa berbuat lebih dari ini , apalagi dengan keadaan cowok itu hanya mengenakan handuk.

Sangat berbahaya.

🐾🐾

Gimana?

Aku gak nemu cast yang cocok untuk El dan Ken! So, kalian bisa bayangin siapa aja yang cocok untuk pasangan itu.

Atau kalian udah tau siapa yang ccok untuk mereka, please kasih tau aku😭

Tunggu kelanjutannya✌️🖤

Kenzie Gerald Rejandra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang