29

91.4K 6K 639
                                    



Tidur Ken terusik saat ada yang mengetok-ngetok pintu kamar, awalnya ingin mengabaikan, tapi lama-kelamaan suara ketokan itu semakin keras.

Membuat Ken mengumpat beberapa kali karena kesal. Dengan jengkel Ken bangun tanpa menakai baju terlebih dahulu, cowok itu berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Stop knocking on my do—"

"Happy birthday." Ucapan Ken terpotong karena orang-orang di depannya.

Wait. Siapa yang berulang tahun? Apakah dirinya sendiri. Cepat-cepat Ken membuka hpnya dan ya, Ken memang berulang tahun tepat pada pukul 00.00.

Mata Ken melihat ke arah mereka semua yang juga menatapnya dengan senyuman yang tulus tercetak jelas di bibir mereka. Ada Re, Lilli, David, Anna, Adiknya bersama Gavin dan kedua orang tuanya, satu orang lagi Yang sedari mengundang mata Ken untuk menatap gadis ini.

Kwmudian mata Ken hanya terpaku pada seorang gadis yang berdiri di depannya sedang memegang kue ulang tahun. Gadis itu tersenyum manis padanya.

Ken menampar pipinya sendiri memastikan apakah ini mimpi atau memang nyata.

"El, are you here?" Tanya Ken menatap tak percaya pada gadis yang ia panggil El. Ken menangkup wajah El dengan seksama.

El mengangguk dengan Mata yang berkaca-kaca.

"Happy birthday, Ken." Ucap El pelan hampir seperti berbisik.

Ken tidak tau harus apa, ia mengambil kue yang di tangan El dan memberikan pada Anna yang berdiri tepat di samping El.

Lalu tanpa berbasa-basi lagi Ken langsung memeluk El sebelum akhirnya melumat bibir yang sangat ia rindukan dengan menggebu-gebu, mengabaikan kedua orang tuanya yang Ken yakin sedang memperhatikan mereka.

"Astaga anak jaman sekarang." Ucap Alres memijit pelipisnya tak hirau juga dirinya juga ikut bahagia.

Tak lama kemudian Ken melepas tautan bibir mereka. Nafas keduanya saling bertautan.

"Kamu udah maafin aku?" Tanya Ken lembut, kening mereka menyatu.

El mengangguk.

"Kita gak pisah?"

El kembali mengangguk.

"Yaelah Ken, itu rencana kita kali." Ucap Re dengan seringai kecilnya. Sedangkan David tersenyum mengejek pada Ken.

Ken yang melihat itu menegakkan tubuhnya dengan raut yang kembali datar.

"Jadi semua ini ulah kalian?" Tanya Ken geram, menatap semua orang-orang di depannya ini.

Mereka mengangguk seraya tertawa, membuat Ken semakin geram.

"Kamu juga?"

El mengangguk, membuat Ken menghela napas.

"Mama, G?"

Zira dan G mengangguk.

Ken segera melirik ayahnya dengan tajam.

"Jangan menatap Papamu seperti itu boy, I just found out from your mother." Ucap Alres tidak terima jika putranya menuduhnya mengikuti ide-ide orang ini.

"This is really not funny guys." Desis Ken tajam, Ken masih belum menerima kalo ternyata ia di kerjai, apalagi gadisnya.

"Udah sih Ken, yang penting si El gak beneran ninggalin lo kan." Ucap Anna yang mendapat anggukan dari semua orang ini.

Menghela nafas, Ken meredam emosinya yang sudah berada di ubun-ubun. Lalu membawa El masuk diikuti dengan yang lainnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenzie Gerald Rejandra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang