"Tentang masalah lo sama Ken."El diam.
"Ayolah El, lo gak boleh gini terus."
"Please, Na. Gue belum siap." El menunduk. Anna tidak tega jika El sudah seperti ini.
"Oke, gue gak maksa. Tapi lo harus tau gimana kondisi Ken selama lo gak ada."
"Soal keputusan lo mau balik sana apa gak, gue gak bisa larang, gue tau lo akan pilih yang terbaik." Lanjut Anna. Kali ini dia menggenggam tangan El erat.
"Ken sakit."
El yang mendengarnya langsung mengangkat kepalanya menatap Anna. Tapi tetap tidak menjawab.
"Ken tiap hari cari lo, tiap hari telpon nyokap lo, bahkan dia pergi kerumah lo dan mohon-mohon sama bibi supaya bibi kasih tau keberadaan lo."
"Gak sampai disitu aja, Ken juga minta tolong sama bokapnya untuk cari keberadaan lo, dia juga tanya sama pak kepala sekolah kita."
"Tapi hasilnya tetap sama, gak ada yang tau dan semua orang terdekat lo udah dia tanya semua, dan lagi-lagi hasil tetap sama, gak ada yang mau buka mulut, semua usaha dia sia-sia."
"Sampai tante Zira telpon nyokap lo, karena gak bisa liat anaknya yang hancur kayak sekarang, Ken juga ngelukain dirinya sendiri, sampai cowok itu masuk rumah sakit sampai 2 hari."
"Dan jawaban Mama lo tetap sama kayak yang dibilang sama Ken. Gue gak bisa salahin Mama lo, karena gue tau lo yang gak kasih izin Semua orang buat muka mulut, Gue paham El."
"Awalnya gue juga marah sama Ken, marah banget karena udah buat lo pergi dari gue sama Lilli. Bahkan gue udah mau nampar dia, tapi karena keadaan lagi genting saat itu karena lo ilang, David nahan gue."
El diam tidak menyahut sama sekali, membuat Anna menarik nafasnya, melanjutkan ceritanya.
"Dan asal lo tau, hari dimana lo pergi, hari itu juga sebenarnya Ken mau minta maaf, tapi karena adiknya, G minta di jemput, dia tunda dulu untuk datang kerumah lo buat minta maaf sama lo, dia pikir malamnya akan kerumah lo lagi, tapi sebelum itu terjadi lo udah ngilang sore itu."
"Tapi El, disini bukan cuma Ken yang salah, lo juga. Gue gak bela siapa-siapa disini, tapi emang kenyataannya begitu, lo bedua salah."
Anna menarik kembali nafasnya saat sudah menceritakan semuanya pada El, ia lega sekarang.
"Gue tau gue salah, tapi gue capek."
"Gue pengin ngenangin diri gue dulu." Lanjut El lirih bahkan air matanya sudah menetes.
El juga gak tega ketika Anna menceritakan tentang Ken yang begitu kacau, tapi ia juga belum siap untuk itu.
"Astaga, El. Lo udah seminggu lari dari masalah. Kalo lo bilang mau nenangin diri, juga sampai kapanpun lo gak akan tenang, secara lo belum ngelesaiin semua masalah lo itu." Ucap Anna frustasi.
El memang gadis yang keras kepala, sama sepertinya.
"Tapi Na, gue belum mau pulang kesana. Tolong ngertiin gue." Ucap El memohon.
Anna menghela nafas.
"Gue gak maksa, tapi gue pikir setelah lo dengerin cerita gue, lo bakal berubah pikiran." Anna tersenyum kecut. Yang dimana membuat El semakin merasa bersalah.
"Sorry, dalam waktu dekat ini, gue bakal pulang. "
"Beneran?"
"Yes,"
_______
Disisi lain Ken sedang terbaring lemah di kamarnya, sekarang dirinya hanya sendiri.
Mamanya sudah keluar setelah memberikan makan padanya.
Ken membuka galery hpnya yang di penuhi oleh foto gadisnya. Salah satunya fotoini. ken sangat merindukan gadisnya, ingin sekali merengkuh tubuh mungil ini, ingin sekali mencumbu gadis ini hingga gadis ini kehabisan oksigennya.
"I miss u. " gumamnya lirih seraya tersenyum kecut.
"Boy." Ken menoleh saat panggilan itu terdengar di gendang telinganya, panggilan yang slalu Alres gunakan untuknya sejak Ken masih kecil.
"What?" Tanya Ken ketus.
Katakanlah Ken bersikap tidak sopan pada ayahnya, tapi ia sudah berpesan pada ibunya untuk tidak menganggunya. Dan baru beberapa menit ia memandang gadisnya, Ayahnya itu sudah membuyarkan semuanya.
"I already know where your girl is hiding."
Ken Yang yang tadinya berbaring langsung duduk dengan tegap saat mendengar kalimat dari ayahnya.
"Where? quickly say."
"calm down, boy. Papa gak akan kasih tau jika kamu belum sembuh." Ucap Alres berlalu dari sana tanpa melihat ekspresi Ken yang melongo.
"What the hell, dad?" Teriak Ken seraya mengambil bingkai foto dan melemparkan keras.
Ia tidak peduli jika mamanya akan mengomel setelah ini.
Dan apa kata ayahnya tadi? Sembuh?
Hei, bahkan tubuhnya langsung fit saat mendengar ayahnya mengetahui keberadaan gadisnya.
Menghembus nafas panjang, agar emosimya kembali stabil. Ken mengambil hp, Kemudian kembali mengamati wajah gadis nya dengan tenang, ia menyeringai sebelum berguman....
"I'll get you, honey"
______Gimana?
Tunggu kelanjutannya👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie Gerald Rejandra (Completed)
أدب المراهقين(Squel Spoiled but Naughty) "Hei kenalin nama aku, eh gue maks-" "Gue suka!" "Hah?" "Aku-kamu!" El memandang Ken dengan bingung, jangan terlihat bodoh,El. Batinnya berontak, ia mengutuj dirinya yang terlihat linglung di depan calon pacarnya. Ken...