28

87K 5.8K 375
                                    

Setelah pulang dari bandung, Ken langsung mengurung dirinya di kamar, Ken tidak memperboleh siapapun untuk menganggunya sekarang.

Sekarang Ken berada di kamar yang sudah tak berbentuk lagi, semua barang yang terlihat di depan matanya ia hancurkan, tangan Ken sudah mengaluarkan darah yang sangat banyak akibat terkena pecahat beling-beling yang dirinya pecahkan. Dan Ken tidak peduli.

Sebenarnya Ken sangat ingin membawa paksa El untuk pulang bersamanya. Tapi jika ia melakukan itu, El akan kembali menjauh darinya karena lagi-lagi ia bersikap egois. Sudah cukup baginya untuk membuat El terluka, Ken tidak mau itu terjadi lagi.

Jika memang El bahagia tanpanya, Ken harus apa?

Harapan yang sudah Ken susun jauh-jauh hari seketika kandas saat mendengar ucapan El yang begitu menyayat hatinya.

"Sayang." Teriak Zira dari luar seraya menangis, Zira tidak bisa melihat putranya hancur begini.

"Sayang, buka pintunya. Mama khawatir Ken." Teriak Zira lagi dari luar.

Ken yang mendengar mamanya hanya mengabaikan, ia tidak ingin di ganggu sekarang. Siapapun Itu Ken tidak peduli.

Ken hanya ingin sendiri, melepaskan Gadisnya bukan hal mudah baginya.

                                     ____

Ditempat lain di waktu yang sama, Seorang cowok sedang menununggu dua orang gadis, mereka sudah membuat perjanjian sama-sama untuk bertemu disini, cukup lama cowok itu menunggu akhirnya kedua gadis itu sampai juga.

"Gimana?" Tanya salah satu gadis itu pada cowok yang duduk di depannya. Setelah mereka sudah sampai di hadapan cowok ini.

"Rencana pertama ini berjalan mulus." Ucap cowok itu.

"Lo yakin rencana ini bakal berhasil?" Tanya gadis lainnya dengan sedikit ragu.

"Yakin gue, semua udah beres." Jawab cowok itu dengan mantap.

"Okdeh."

Cowok itu mengangguk, kemudian kembali berkata.

"Nanti malam harus pas, jangan sampe telat, gue udah perhitungin semuanya." Tegas cowok itu menatap ke salah satu gadis di depannya ini.

"Aman."

"Kalo gitu gue pamit dulu, cewe gue udah ngechat ni." Cowok itu menunjukkan kalo pacarnya benar-benar mengirim pesan padanya, membuat kedua gadis itu terkekeh.

"Bucin." Ucap gadis yang lain itu, nyolot.

Cowok itu mendelik kesal, kemudian bangkit dan berlalu dari sana, sebelum itu gadis satunya itu berkata.....

"Thanks Re."

                                   ______

"Boy." Alres yang baru masuk ke dalam kamar anaknya dengan kunci cadangan yang hanya dia seorang yang memilikinya dirumah ini.

Ken tidak terkejut lagi dengan ayahnya yang tiba-tiba masuk kamarnya.

"Semua akan baik-baik saja." Ucap Alres lagi, mata Alres mengamati kamar yang sudah hampir mirip dengan kapal pecah.

Ken diam. Tidak memberi respon apa-apa.

Alres memang sudah tau mengenai El mengakhiri hubungan dengan putranya.

"Seharusnya kamu tidak semudah itu untuk melepaskannya. El bilang gitu aja kamu udah nyerah, gak jantan banget." Ucap Alres lagi yang kali ini mendapat plototan dari sang anak.

"Dan papa pikir kalo aku gak ngelepasin dia, dia bakal senang? bakal bahagia? Gak pah, gak. Dia malah anggap aku semakin egois karena gak mikir gimana perasaan dia."

Alres menghela nafas, pemikirannya dengan Ken sangatlah berbeda.

"Dan kamu pikir, setelah kamu nerima keputusan dia, di bakal senang? Bakal bahagia, Gak Kenzie. Dalam hati kecilnya dia sangat berharap kalo kamu nolak keputusan dia, dan perjuangin dia sebagai semestinya, kalo kamu langsung nerima keputusan dia gitu aja, dia bakal mikir kalo kamu emang sama sekali gak peduli sama dia."

"Kalo kamu sedikit maksa dia, dan perjuangin dia, setelah itu kamu bisa memperbaiki diri dan buktiin sama dia kalo kamu peduli, bukan gini caranya, menyiksa diri. Ngehancurin semua barang dan buat mama kamu khawatir."

"Itu salah. Dan kamu berperilaku seperti pengecut. Papa tidak mengajari kamu bersikap menjadi pengecut. " Lanjut Alres dengan tegas bagaimanapun hanya dia yang bisa membuat emosi Ken menjadi stabil.

Ken terdiam, apa yang ayahnya katakan memang benar, seharusnya dia sedikit memaksa El agar kembali bersamanya.

"Kamu ngerti?"

"Yeah, i'm sorry." Ucap Ken menyesal.

"I'ts okay, minta maaf sama Mama kamu." Alres menepuk dua kali bahu putranya, setelah itu pria ia berlalu dari sana.

                                _______

Gak sabar?

2 part lagi bakal end😩

Gimana?

Tunggu kelanjutannya👋🏻😭






-Istri jungkook

                                  

Kenzie Gerald Rejandra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang