"Ngelamunin apa sih?" El tersentak saat tangan kekar ini memeluk pinggangnya dari belakangSekarang mereka berada di rooftop sekolah.
"Gak nyangka aja sekarang kita udah lulus."
Ken tersenyum sambil mengecup kecil leher El lembut. Ya, hari ini memang hari terakhir mereka sekolah.
El sangat menikmati hari kelulusannya. Melihat bagaimana ratusan siswa-siswi mengotori seragam dengan cat yang berwarna-warni, begitupun dengannya. Ada juga yang ingin menadai dengan tanda tangan teman-teman yang lainnya.
Ia begitu bahagia melihat bagaimana siswa-siswi yang tertawa juga bersedih di saat bersamaan.
Tertawa bahagia akhirnya mereka lulus dan melanjutkan ke universitas masing-masing, dan juga bersedih atas berakhirnya masa putih abu yang dimana mereka akan menjadi pribadi yang dewasa dan tidak bisa bermain-main seperti masa putih-abu.
Setelah ini tidak akan lagi ada yang berbuat hal semacam membolos, pergi ke kantin saat jam pelajaran, mengintip doi dengan alasan ke wc, dll. Mereka pasti akan merindukan masa-masa itu.
Siapa yang tidak sedih ketika masa-masa kenakalan remaja kalian berakhir di saat kalian sudah lulus? El yakin, tidak ada yang tidak sedih.
"Buktinya kita udah lulus sekarang." Ucap Ken santai, masih dengan posisi yang memeluk El dari belakang.
"Aku juga gak nyangka bisa sama kamu sekarang." Ucap El lagi.
"Takdir, sayang."
"Iya tahu takdir. tapi Ini semua juga berkat G."
"Kamu mau aku cerita gimana awalnya aku ketemu G?" Lanjut El dan Ken mengangguk.
"Ya udah, aku cerita ya."
Ken tersenyum tidak menyahut, ia ingin mendengar apa kalanjutkan dari kalimat gadisnya ini.
"Ceritanya, Waktu itu aku nolongin G, terus kami jadi dekat, sering nonton bareng, belanja bareng, pokonya asiklah."
"Terus dia tanya aku punya pacar apa gak? Ya, aku bilang gak."
"Kenapa gak punya?" Tanya Ken, jujur Ken sangat penasaran dengan gadis ini, El cantik, bahkan sangat.
"Karena aku gak percaya tentang cinta. Semua cowo yang deketin aku bakal aku tolak mentah-mentah, termasuk emm..."
"Vero?"
Mata El membulat, tak lama kemudian ia juga mengangguk kecil. Membuat Ken terkekeh kecil.
"Gak papa."
El mengangguk kemudian melanjutkan ceritanya.
"Vero, cuma dia yang gak nyerah buat deketin aku, ya aku tetap gak peduli. Dia baik, sangat. Tapi aku gak suka apalagi saat itu emang aku gak percaya tentang cinta."
"Dan akhirnya G cerita tentang kamu, setiap ketemu dia pasti cerita tentang kamu. Sebenarnya aku udah bosan dengernya, tapi waktu ngeliat mata G selalu berbinar tiap dia cerita tentang kamu, aku gak tega ngerusak raut binar itu."
Ken masih setia menyimak, sedikit kesal saat El mengatakan kata bosan itu.
"Aku bahkan sering ke rumah kamu, tapi aku gak pernah liat kamu di rumah, dan G bilang kalo kamu sekolah di London, dan saat itu aku makin yakin untuk gak cinta sama kamu, aku pikir pasti kamu udah main banyak cewek disana."
Ken ingin menyanggah ketika kalimat terakhir El terucapkan. Belum sempat ia berucap El kembali melanjutkan ceritanya.
"Dan di hari kamu sekolah, entah kenapa aku langsung suka sama kamu. Padahal aku belum pernah liat kamu walaupun di foto, aku sama sekali gak pernah liat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie Gerald Rejandra (Completed)
Fiksi Remaja(Squel Spoiled but Naughty) "Hei kenalin nama aku, eh gue maks-" "Gue suka!" "Hah?" "Aku-kamu!" El memandang Ken dengan bingung, jangan terlihat bodoh,El. Batinnya berontak, ia mengutuj dirinya yang terlihat linglung di depan calon pacarnya. Ken...